Ya iyalah...  masa iya2 dong...

Televisi itu media hiburan, artinya yang menonton bisa terhibut,
termotifasi, dan yang terpenting tertarik. Jualan program tv harus
memiliki setidaknya pengetahuan dasar soal psiko publik. 

Setau saya di dunia muslim itu tidak ada yg menarik kecuali tereak2
minta fasilitas atau "menghajar musuh Islam". Makanya kotbah2 yg
paling disukai adalah kotnah yg mengobarkan api kebencian dan finah. 


--- In zamanku@yahoogroups.com, "Sunny" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> 
> http://www.kompas.com/read/xml/2008/10/21/0723387/tv.aa.gym.bangkrut
> 
> 
> TV Aa Gym Bangkrut
>  
> KOMPAS/Adhi KSP
> KH Abdullah Gymnastiar
> /
> Artikel Terkait: 
>   a.. Ikuti Kata Hati, Aa Gym Jenguk Soeharto 
> 
>  Selasa, 21 Oktober 2008 | 07:23 WIB
> 
> 
> BANDUNG - Da'i kondang KH Abdullah Gymnastiar atau lebih akrab
disapa Aa Gym, diuji lagi. Setelah tahun 2004 membubarkan salah satu
perusahaannya, MQNet yang bergerak di bisnis multi level marketing
(MLM), kini Aa Gym membubarkan satu lagi ladang bisnisnya.
> 
> Stasiun televisi yang didirikannya, Manajemen Qolbu TV (MQTV),
mengalami kebangkrutan. Enam puluh dari 63 karyawannya dikenai
pemutusan hubungan kerja (PHK).
> 
> Untuk kebutuhan uang pesangon mereka, Aa Gym terpaksa meminjam uang
ke pihak lain sebesar Rp 1 miliar. Direktur Utama (Dirut) MQTV Dudung
Abdul Ghani mengakui telah mem-PHK 60 karyawan sebagai langkah efisiensi.
> 
> "Aa Gym akan membantu membayarkan pesangon para karyawan yang
di-PHK, tapi bukan uang Aa. Aa nanti pinjam ke luar atas nama Aa
sebesar Rp 1 miliar," ungkapnya, Senin (20/10).
> 
> Dudung mengakui proses PHK saat ini belum tuntas karena terhambat
uang pesangon. Karena itulah perlu bantuan Aa Gym dengan mencari
pinjaman uang Rp 1 miliar.
> 
> Dengan kucuran dana Aa Gym, kata Dudung, pembayaran pesangon akan
bisa dilunasi pada awal November mendatang. Ketika ditanya apakah MQTV
nantinya sanggup melunasi uang pinjaman Rp 1 miliar itu, Dudung
menyatakan pihaknya akan melunasinya. "Kami yakin bisa melunasinya,"
kata Dudung.
> 
> Sebelumnya, didapat kabar MQTV mengalami kesulitan finansial.
Sekitar 90 karyawannya di-PHK sejak September lalu. Namun jumlah
karyawan ter-PHK itu dibantah Dudung. Menurut dia, jumlah karyawan
MQTV hanya 63 orang, 60 di antaranya masuk daftar PHK. Dengan tiga
karyawan sisanya, MQTV tetap akan mengudara mulai pukul 12.00 sampai
21.00 WIB dengan menyajikan program-program lama yang diputar ulang.
> 
> Menurut Dudung, pihaknya mendapatkan teguran dari KPID karena
menghentikan siaran. "Jika tak siaran, kanalnya terancam diisi orang
lain, makanya kami berupaya terus siaran," ujarnya. Sebelumnya MQTV
siaran sejak pukul 09.00 hingga 22.00 WIB. Stasiun televisi ini
mengudara sejak 28 Oktober 2003 lalu
> 
> Kabar adanya PHK karyawan MQTV juga dibenarkan adik kandung Aa Gym,
Abdurrahman Yuri atau biasa dipanggil Aa Deda. Namun untuk lebih
detilnya, Aa Deda meminta agar menghubungi Dudung Abdul Gani.
> 
> Dihubungi melalui telepon, Senin malam, Aa Deda membantah perusahaan
Aa Gym secara keseluruhan telah bangkrut. Menurut dia, beberapa
perusahaan AA Gym yang lain saat ini masih berjalan seperti biasa.
"Bahkan produksinya kini meningkat," katanya.
> 
> Aa Deda mengatakan, tahun 2004 lalu Aa Gym membubarkan salah satu
perusahaannya yaitu MQNet. "Tapi setelah itu tidak ada lagi
(perusahaan yang dibubarkan). Perusahaan-
> 
> perusahaan yang lain seperti MQ S (penerbitan) dan MQ Multimedia
(production house) masih berjalan dengan baik. Tidak ada perusahaan
yang akan dibubarkan lagi," paparnya.
> 
> Aa Dida menuturkan, pembubaran semua perusahaan yang dibentuk Aa Gym
hanya isu semata. "Alhamdulillah perusahaan yang lain masih berjalan,"
katanya.
> 
> Menurut Dudung, pada saat masa jaya, MQTV memiliki  jumlah karyawan
sampai 90 orang. Dari jumlah itu kemudian menyusut menjadi  83, dan
berkurang lagi menjadi 63. "Lalu dari 63 ini, kami PHK 60 orang,"
ujarnya. 
> 
> Menurutnya, PHK dilakukan untuk efisiensi perusahaan, karena bisnis
MQTV sedang menurun. "TV muslim yang kami gunakan sebagai televisi
publik ternyata kurang mendapatkan respons," tuturnya.
> 
> Ke depan, kata dia, MQTV akan dikembangkan menjadi TV dengan segmen
yang luas.  "Sekarang terlalu segmentif. Tetapi kita tetap sebagai
televisi muslim, tapi nanti program siarannya akan kita efisiensikan.
Kita juga akan libatkan masyarakat atau pemirsa yang memiliki program
siaran untuk menayangkannya di MQTV," tutur Dudung.
> 
> Tak hanya itu, perusahaan pun akan melakukan efisiensi sumber daya
manusia (SDM). "Kami nantinya akan melibatkan pekerja outsourcing,"
katanya.
>


Kirim email ke