Re: [zamanku] Re: Tafsir Penciptaan Bumi versi Al-Quran

2009-12-19 Terurut Topik stephanus iqbal
Menanggapi pernyataan Ny. Muskitawati di atas,
Terlihat dari pernyataan Ny. Muskitawati, bahwa Nyonya adalah seorang atheis. 
Variabel yang Nyonya sebutkan di atas sebagai pelengkap kelemahan manusia 
dalam berpikir adalah sebuah pembodohan terhadap konsep keagamaan itu sendiri. 
Yang perlu Nyonya ketahui adalah dalam konsep keagamaan, keyakinan atau iman 
adalah suatu hal yang mutlak. Keyakinan ini timbul atas dasar yang berbeda-beda 
untuk tiap-tiap individu. Namun, bukanlah sebagai alasan dari kemalasan 
berpikir sebagaimana Nyonya nyatakan. Saya sering bertukar pikiran tentang ini 
dengan penganut atheis, dan saya menemukan beberapa dari mereka yang memang 
cerdas, tapi saya mulai beranggapan bahwa Nyonya bukan salah satu dari golongan 
yang cerdas tersebut.
Pernyataan kedua dari Nyonya, dimana Ny. Muskitawati menyatakan bahwa satu hari 
di planet manapun adalah sama, adalah pembodohan terhadap ilmu ilmiah yang sama 
sekali menyatakan hal yang berbeda. Seharusnya Nyonya melakukan riset terlebih 
dahulu tentang berapa lamakah satu hari di Planet Mars atau Venus atau Jupiter 
atau Saturnus, yang kesemuanya memiliki lama yang berbeda masing-masing, supaya 
tidak nampak sebegitu bodohnya.
http://starryskies. com/solar_ system/venus/ a_day_and_ a_year_on_ venus.htm
Link tersebut merupakan salah satu contoh bahwa 1 hari Venus adalah lebih dari 
setahun waktu di Bumi.
Saya yakin kita semua adalah orang yang terbuka untuk berpendapat, namun 
hendaknya menggunakan otak dan bukan hanya emosi saja.
Tanggapan selanjutnya adalah, maka sangat dimungkinkan jika ada sebuah tempat 
dalam galaksi kita, maupun dalam galaksi lain, dimana satu hari disana adalah 
50 ribu tahun di Bumi, atau bahkan sebaliknya.

Salam,
Stephanus Iqbal






From: Tawangalun tawanga...@yahoo.com
To: zamanku@yahoogroups.com
Sent: Fri, December 18, 2009 1:47:33 PM
Subject: [zamanku] Re: Tafsir Penciptaan Bumi versi Al-Quran

  
Memang waktu sejam dibumi dg diplanet lainnyapun sampai langit ketujuh adalah 
sama satu jam juga.
yang dimaksud Quran tadi alam dunia dg alamnya Jibril yang sudah jelas 
beda,tapi ada relativitas. Orang yang sudah dialam kubur nunggu hisab misal 
umatnya Diponegoro kalau tidak dibedakan dg waktu didunia akan mengalami 
kebosanan.Makane Allah membikin satu hari di akherat serasa 5 hari bagi 
manusia yg tinggal dibumi.Jadi umatnya Musa tidak merasa nunggu terlalu lama 
sebab 5 tahun dibumi bagi umatnya Musa yg sudah dialam kubur baru serasa 1 
tahun.Jadi sebelum Einstein menemukan Relativitas waktu sudah keduluan Allah 
yang mengeluarkan relativitas waktu dunia dg waktu akherat.Kata Einstein:
Bila kita duduk didekat api yang panas maka waktu semenit akan serasa 
sejam,kebalikannya kalau kita didekat Marilyn Monroe maka sejam hanya serasa 
semenit.Nah piye itu Genduk Mus sama sama diduniapun waktunya sudah terasa beda.

Shalom,
tawangalun. 

--- In zama...@yahoogroups .com, muskitawati muskitawati@ ... wrote:

  Ignatius I Gde Manuke ignatiusigdemanuke @ wrote:
  Coba kamu lihat tafsirnya secara benar.
  QS 70:4. Malaikat-malaikat dan Jibril
  naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari
  yang kadarnya limapuluh ribu tahun.[1510]
  
 
 Penulis diatas ini hanyalah satu contoh dari jutaan rakyat Indonesia yang 
 merusak cara berpikirnya dengan keimanan Islam.
 
 Tafsir itu hanyalah tebak2an yang sama sekali tidak ada jaminan benar.
 
 Malaikat, Jibril, Tuhan, Allah, Dewa, Jin, Setan, dan Thian kesemuanya adalah 
 simbol2 abstract dari berbagai agama yang dijadikannya sebagai variable 
 untuk menggantikan kelemahannya dalam berpikir sehingga tak perlu memikir.
 
 Satu hari dimanapun dan diplanet manapun dalam alam semesta ini waktunya 
 adalah sama, yaitu rentang waktu terbitnya matahari di Timur hingga 
 terbenamnya di Barat.  Jadi tidak ada satupun tempat dimuka bumi ini dan juga 
 dalam galaxy Bimasakti kita yang memiliki kadar waktu sehari = 50 ribu tahun. 
  Bahkan di kutub sekalipun, rentang terbitnya dan terbenamnya matahari secara 
 teoritis adalah 6 bulan bukan 50 ribu tahun.
 
 Begitulah, seperti sudah saya katakan sebelumnya, TAFSIR itu hanyalah 
 tebak2an sama sekali bukan analysis seorang peneliti.  Artinya, janganlah 
 sekalipun anda berdebat dengan merujuk kepada tafsir karena setiap orang bisa 
 bebas memberi tafsir apa saja tak perlu bukti dan tak perlu dipercaya.
 
 Ny. Muslim binti Muskitawati.



 


  

Re: [zamanku] Re: Tafsir Penciptaan Bumi versi Al-Quran

2009-12-19 Terurut Topik stephanus iqbal
Permasalahan yang saya angkat di bawah hanyalah sekedar menanggapi pernyataan 
bodoh yang diutarakan oleh Ny Muskitawati, bukan pembenaran atas apa yang 
tertulis dalam sebuah kitab suci. Kenyataannya adalah, bahwa sangat mungkin hal 
itu untuk terjadi, mengingat hukum alam yang belum sepenuhnya dimengerti oleh 
manusia. Sebagaimana dapat dilihat dalam tanggapan saya, yang saya utarakan 
adalah kesalahan-kesalahan dalam asumsi yang mendasari kesimpulan yang dimiliki 
ole Ny Muskitawati.

Dan untuk menanggapi pernyataan Saudara Lurino mengenai kitab suci dan 
kenyamanan material, adalah salah kalau anda menganggap bahwa kitab suci hanya 
mementingkan hal-hal yang immaterial saja. Kitab suci juga membahas perilaku 
politik, pelaksanaan ekonomi yang baik untuk masyarakat luas, dan juga hubungan 
sosial sesama manusia. Kitab suci, setidaknya dalam agama saya, Quran membahas 
secara eksplisit bagaimana praktik ekonomi sebaiknya berrlangsung, dan 
bagaimana cara membina hubungan sosial antar manusia dengan baik, dan bagaimana 
memberlakukan hukum yang meliputi hukum masyarakat dan kesinambungan 
keseluruhannya dalam sebuah syariah Islam, termasuk didalamnya pernikahan, 
hubungan dengan orangtua, hubungan dengan tetangga, dll. Tidak mungkin ada 
sebuah kenyamanan yang immaterial sementara seseorang merasa tidak nyaman 
secara material. 

Tujuan yang ingin dicapai dalam sebuah perdebatan adalah bukan untuk mengetahui 
siapa yang memiliki nilai yang paling benar, karena kebenaran adalah sebuah hal 
yang sangat subyektif. Tapi adalah untuk mengetahui bagaimana pola berpikir 
dari lawan diskusi kita. Atas dasar apa mereka memiliki pemikiran sebagaimana 
mereka miliki. Namun, dalam hal Ny Muskitawati, saya perlu melakukan kritik, 
karena perdebatan yang Ny Muskitawati berikan tidak berdasarkan pada 
argumentasi yang logis. Tidak ada landasan yang jelas atas tiap-tiap 
argumennya, dan hanya didasarkan pada opini individu semata.
Salam,

Stephanus Iqbal





From: Lurino lblu...@yahoo.com
To: zamanku@yahoogroups.com
Sent: Fri, December 18, 2009 4:08:36 PM
Subject: Re: [zamanku] Re: Tafsir Penciptaan Bumi versi Al-Quran

  
saya cuma bisa ketawa ngeliat kalian2 ini... orang atheis dan orang theis 
masing2 akan mencari kebenaran sejauh2nya atas apapun yang mereka percayai 
karena memang otak manusia nggak tahan menghadapi informasi yang nggak 
konsisten. jadinya ya kayak kalian2 ini, berdebat ngalor ngidul mengadu 
kebenaran siapa yang paling bener ketika sebenarnya keduanya sama2 nggak 
relevan.

manusia primitif tradisional yang menulis kitab2 suci itu menulis dengan 
pemikiran terdalam mereka, atas dasar pengetahuan yang ada pada saat itu. 
karena itu mitos2 penciptaan ala taurat memiliki kemiripan dengan mitos2 lokal 
di tanah tempat ketiga buku itu ada. islam, sebagai salah satu perkembangan 
dari agamanya orang2 ibrani, mengambil mitos penciptaan dari taurat dan 
direvisi sesuai dengan pengetahuan yang ada pada masanya ditulis. hasilnya ya 
nggak jauh2 beda. coba kalo ada kitab suci yang ditulis sekarang ini. saya 
yakin di bagian penciptaan alam semesta isinya bakal berisi hal2 tentang 
relativitas, black hole, dark matter, dan sebangsanya.

point saya adalah: bagi kita saat ini untuk berdebat kusir mengenai tafsir 
semacam ini sangat nggak relevan. kitab suci, sebagai elemen dari sebuah agama, 
hadir sebagai kodifikasi nilai2 luhur, tata hidup, dan kepercayaan yang dipakai 
untuk menciptakan keamanan, kenyamanan, dan keselarasan dalam masyarakatnya 
pada saat itu. nggak lebih, nggak kurang. kitab suci nggak punya urusan ngomong 
soal kebenaran material, karena urusannya kitab suci adalah kenyamanan 
immaterial.




Lurino
/tukangmikir





From: stephanus iqbal krag...@yahoo. com
To: zama...@yahoogroups .com
Sent: Fri, December 18, 2009 10:26:04 AM
Subject: Re: [zamanku] Re: Tafsir Penciptaan Bumi versi Al-Quran

  
From: muskitawati muskitawati@ yahoo.com
To: zama...@yahoogroups .com
Sent: Wed, December 16, 2009 9:32:13 PM
Subject: [zamanku] Re: Tafsir Penciptaan Bumi versi Al-Quran

  

Penulis diatas ini hanyalah satu contoh dari jutaan rakyat Indonesia yang 
merusak cara berpikirnya dengan keimanan Islam.

Tafsir itu hanyalah tebak2an yang sama sekali tidak ada jaminan benar.

Malaikat, Jibril, Tuhan, Allah, Dewa, Jin, Setan, dan Thian kesemuanya adalah 
simbol2 abstract dari berbagai agama yang dijadikannya sebagai variable untuk 
menggantikan kelemahannya dalam berpikir sehingga tak perlu memikir.

Satu hari dimanapun dan diplanet manapun dalam alam semesta ini waktunya adalah 
sama, yaitu rentang waktu terbitnya matahari di Timur hingga terbenamnya di 
Barat.  Jadi tidak ada satupun tempat dimuka bumi ini dan juga dalam galaxy 
Bimasakti kita yang memiliki kadar waktu sehari = 50 ribu tahun.  Bahkan di 
kutub sekalipun, rentang terbitnya dan terbenamnya matahari secara teoritis 
adalah 6 bulan bukan 50 ribu tahun.

Begitulah, seperti sudah

Re: [zamanku] Re: Tafsir Penciptaan Bumi versi Al-Quran

2009-12-18 Terurut Topik stephanus iqbal
From: muskitawati muskitaw...@yahoo.com
To: zamanku@yahoogroups.com
Sent: Wed, December 16, 2009 9:32:13 PM
Subject: [zamanku] Re: Tafsir Penciptaan Bumi versi Al-Quran

  

Penulis diatas ini hanyalah satu contoh dari jutaan rakyat Indonesia yang 
merusak cara berpikirnya dengan keimanan Islam.

Tafsir itu hanyalah tebak2an yang sama sekali tidak ada jaminan benar.

Malaikat, Jibril, Tuhan, Allah, Dewa, Jin, Setan, dan Thian kesemuanya adalah 
simbol2 abstract dari berbagai agama yang dijadikannya sebagai variable untuk 
menggantikan kelemahannya dalam berpikir sehingga tak perlu memikir.

Satu hari dimanapun dan diplanet manapun dalam alam semesta ini waktunya adalah 
sama, yaitu rentang waktu terbitnya matahari di Timur hingga terbenamnya di 
Barat.  Jadi tidak ada satupun tempat dimuka bumi ini dan juga dalam galaxy 
Bimasakti kita yang memiliki kadar waktu sehari = 50 ribu tahun.  Bahkan di 
kutub sekalipun, rentang terbitnya dan terbenamnya matahari secara teoritis 
adalah 6 bulan bukan 50 ribu tahun.

Begitulah, seperti sudah saya katakan sebelumnya, TAFSIR itu hanyalah tebak2an 
sama sekali bukan analysis seorang peneliti.  Artinya, janganlah sekalipun anda 
berdebat dengan merujuk kepada tafsir karena setiap orang bisa bebas memberi 
tafsir apa saja tak perlu bukti dan tak perlu dipercaya.

Ny. Muslim binti Muskitawati.



Menanggapi pernyataan Ny. Muskitawati di atas,
Terlihat dari pernyataan Ny. Muskitawati, bahwa Nyonya adalah seorang atheis. 
Variabel yang Nyonya sebutkan di atas sebagai pelengkap kelemahan manusia 
dalam berpikir adalah sebuah pembodohan terhadap konsep keagamaan itu sendiri. 
Yang perlu Nyonya ketahui adalah dalam konsep keagamaan, keyakinan atau iman 
adalah suatu hal yang mutlak. Keyakinan ini timbul atas dasar yang berbeda-beda 
untuk tiap-tiap individu. Namun, bukanlah sebagai alasan dari kemalasan 
berpikir sebagaimana Nyonya nyatakan. Saya sering bertukar pikiran tentang ini 
dengan penganut atheis, dan saya menemukan beberapa dari mereka yang memang 
cerdas, tapi saya mulai beranggapan bahwa Nyonya bukan salah satu dari golongan 
yang cerdas tersebut.
Pernyataan kedua dari Nyonya, dimana Ny. Muskitawati menyatakan bahwa satu hari 
di planet manapun adalah sama, adalah pembodohan terhadap ilmu ilmiah yang sama 
sekali menyatakan hal yang berbeda. Seharusnya Nyonya melakukan riset terlebih 
dahulu tentang berapa lamakah satu hari di Planet Mars atau Venus atau Jupiter 
atau Saturnus, yang kesemuanya memiliki lama yang berbeda masing-masing, supaya 
tidak nampak sebegitu bodohnya.
http://starryskies.com/solar_system/venus/a_day_and_a_year_on_venus.htm
Link tersebut merupakan salah satu contoh bahwa 1 hari Venus adalah lebih dari 
setahun waktu di Bumi.
Saya yakin kita semua adalah orang yang terbuka untuk berpendapat, namun 
hendaknya menggunakan otak dan bukan hanya emosi saja.
Tanggapan selanjutnya adalah, maka sangat dimungkinkan jika ada sebuah tempat 
dalam galaksi kita, maupun dalam galaksi lain, dimana satu hari disana adalah 
50 ribu tahun di Bumi, atau bahkan sebaliknya.

Salam,
Stephanus Iqbal 


  

[zamanku] Re: Tafsir Penciptaan Bumi versi Al-Quran

2009-12-18 Terurut Topik Tawangalun
Memang waktu sejam dibumi dg diplanet lainnyapun sampai langit ketujuh adalah 
sama satu jam juga.
yang dimaksud Quran tadi alam dunia dg alamnya Jibril yang sudah jelas 
beda,tapi ada relativitas.Orang yang sudah dialam kubur nunggu hisab misal 
umatnya Diponegoro kalau tidak dibedakan dg waktu didunia akan mengalami 
kebosanan.Makane Allah membikin satu hari di akherat serasa 5 hari bagi 
manusia yg tinggal dibumi.Jadi umatnya Musa tidak merasa nunggu terlalu lama 
sebab 5 tahun dibumi bagi umatnya Musa yg sudah dialam kubur baru serasa 1 
tahun.Jadi sebelum Einstein menemukan Relativitas waktu sudah keduluan Allah 
yang mengeluarkan relativitas waktu dunia dg waktu akherat.Kata Einstein:
Bila kita duduk didekat api yang panas maka waktu semenit akan serasa 
sejam,kebalikannya kalau kita didekat Marilyn Monroe maka sejam hanya serasa 
semenit.Nah piye itu Genduk Mus sama sama diduniapun waktunya sudah terasa beda.

Shalom,
tawangalun.  

--- In zamanku@yahoogroups.com, muskitawati muskitaw...@... wrote:

  Ignatius I Gde Manuke ignatiusigdemanuke@ wrote:
  Coba kamu lihat tafsirnya secara benar.
  QS 70:4. Malaikat-malaikat dan Jibril
  naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari
  yang kadarnya limapuluh ribu tahun.[1510]
  
 
 Penulis diatas ini hanyalah satu contoh dari jutaan rakyat Indonesia yang 
 merusak cara berpikirnya dengan keimanan Islam.
 
 Tafsir itu hanyalah tebak2an yang sama sekali tidak ada jaminan benar.
 
 Malaikat, Jibril, Tuhan, Allah, Dewa, Jin, Setan, dan Thian kesemuanya adalah 
 simbol2 abstract dari berbagai agama yang dijadikannya sebagai variable 
 untuk menggantikan kelemahannya dalam berpikir sehingga tak perlu memikir.
 
 Satu hari dimanapun dan diplanet manapun dalam alam semesta ini waktunya 
 adalah sama, yaitu rentang waktu terbitnya matahari di Timur hingga 
 terbenamnya di Barat.  Jadi tidak ada satupun tempat dimuka bumi ini dan juga 
 dalam galaxy Bimasakti kita yang memiliki kadar waktu sehari = 50 ribu tahun. 
  Bahkan di kutub sekalipun, rentang terbitnya dan terbenamnya matahari secara 
 teoritis adalah 6 bulan bukan 50 ribu tahun.
 
 Begitulah, seperti sudah saya katakan sebelumnya, TAFSIR itu hanyalah 
 tebak2an sama sekali bukan analysis seorang peneliti.  Artinya, janganlah 
 sekalipun anda berdebat dengan merujuk kepada tafsir karena setiap orang bisa 
 bebas memberi tafsir apa saja tak perlu bukti dan tak perlu dipercaya.
 
 Ny. Muslim binti Muskitawati.





Re: [zamanku] Re: Tafsir Penciptaan Bumi versi Al-Quran

2009-12-18 Terurut Topik Lurino
saya cuma bisa ketawa ngeliat kalian2 ini... orang atheis dan orang theis 
masing2 akan mencari kebenaran sejauh2nya atas apapun yang mereka percayai 
karena memang otak manusia nggak tahan menghadapi informasi yang nggak 
konsisten. jadinya ya kayak kalian2 ini, berdebat ngalor ngidul mengadu 
kebenaran siapa yang paling bener ketika sebenarnya keduanya sama2 nggak 
relevan.

manusia primitif tradisional yang menulis kitab2 suci itu menulis dengan 
pemikiran terdalam mereka, atas dasar pengetahuan yang ada pada saat itu. 
karena itu mitos2 penciptaan ala taurat memiliki kemiripan dengan mitos2 lokal 
di tanah tempat ketiga buku itu ada. islam, sebagai salah satu perkembangan 
dari agamanya orang2 ibrani, mengambil mitos penciptaan dari taurat dan 
direvisi sesuai dengan pengetahuan yang ada pada masanya ditulis. hasilnya ya 
nggak jauh2 beda. coba kalo ada kitab suci yang ditulis sekarang ini. saya 
yakin di bagian penciptaan alam semesta isinya bakal berisi hal2 tentang 
relativitas, black hole, dark matter, dan sebangsanya.

point saya adalah: bagi kita saat ini untuk berdebat kusir mengenai tafsir 
semacam ini sangat nggak relevan. kitab suci, sebagai elemen dari sebuah agama, 
hadir sebagai kodifikasi nilai2 luhur, tata hidup, dan kepercayaan yang dipakai 
untuk menciptakan keamanan, kenyamanan, dan keselarasan dalam masyarakatnya 
pada saat itu. nggak lebih, nggak kurang. kitab suci nggak punya urusan ngomong 
soal kebenaran material, karena urusannya kitab suci adalah kenyamanan 
immaterial.




Lurino
/tukangmikir





From: stephanus iqbal krag...@yahoo.com
To: zamanku@yahoogroups.com
Sent: Fri, December 18, 2009 10:26:04 AM
Subject: Re: [zamanku] Re: Tafsir Penciptaan Bumi versi Al-Quran

  
From: muskitawati muskitawati@ yahoo.com
To: zama...@yahoogroups .com
Sent: Wed, December 16, 2009 9:32:13 PM
Subject: [zamanku] Re: Tafsir Penciptaan Bumi versi Al-Quran

  

Penulis diatas ini hanyalah satu contoh dari jutaan rakyat Indonesia yang 
merusak cara berpikirnya dengan keimanan Islam.

Tafsir itu hanyalah tebak2an yang sama sekali tidak ada jaminan benar.

Malaikat, Jibril, Tuhan, Allah, Dewa, Jin, Setan, dan Thian kesemuanya adalah 
simbol2 abstract dari berbagai agama yang dijadikannya sebagai variable untuk 
menggantikan kelemahannya dalam berpikir sehingga tak perlu memikir.

Satu hari dimanapun dan diplanet manapun dalam alam semesta ini waktunya adalah 
sama, yaitu rentang waktu terbitnya matahari di Timur hingga terbenamnya di 
Barat.  Jadi tidak ada satupun tempat dimuka bumi ini dan juga dalam galaxy 
Bimasakti kita yang memiliki kadar waktu sehari = 50 ribu tahun.  Bahkan di 
kutub sekalipun, rentang terbitnya dan terbenamnya matahari secara teoritis 
adalah 6 bulan bukan 50 ribu tahun.

Begitulah, seperti sudah saya katakan sebelumnya, TAFSIR itu hanyalah tebak2an 
sama sekali bukan analysis seorang peneliti.  Artinya, janganlah sekalipun anda 
berdebat dengan merujuk kepada tafsir karena setiap orang bisa bebas memberi 
tafsir apa saja tak perlu bukti dan tak perlu dipercaya.

Ny. Muslim binti Muskitawati.



Menanggapi pernyataan Ny. Muskitawati di atas,
Terlihat dari pernyataan Ny. Muskitawati, bahwa Nyonya adalah seorang atheis. 
Variabel yang Nyonya sebutkan di atas sebagai pelengkap kelemahan manusia 
dalam berpikir adalah sebuah pembodohan terhadap konsep keagamaan itu sendiri. 
Yang perlu Nyonya ketahui adalah dalam konsep keagamaan, keyakinan atau iman 
adalah suatu hal yang mutlak. Keyakinan ini timbul atas dasar yang berbeda-beda 
untuk tiap-tiap individu. Namun, bukanlah sebagai alasan dari kemalasan 
berpikir sebagaimana Nyonya nyatakan. Saya sering bertukar pikiran tentang ini 
dengan penganut atheis, dan saya menemukan beberapa dari mereka yang memang 
cerdas, tapi saya mulai beranggapan bahwa Nyonya bukan salah satu dari golongan 
yang cerdas tersebut.
Pernyataan kedua dari Nyonya, dimana Ny. Muskitawati menyatakan bahwa satu hari 
di planet manapun adalah sama, adalah pembodohan terhadap ilmu ilmiah yang sama 
sekali menyatakan hal yang berbeda. Seharusnya Nyonya melakukan riset terlebih 
dahulu tentang berapa lamakah satu hari di Planet Mars atau Venus atau Jupiter 
atau Saturnus, yang kesemuanya memiliki lama yang berbeda masing-masing, supaya 
tidak nampak sebegitu bodohnya.
http://starryskies. com/solar_ system/venus/ a_day_and_ a_year_on_ venus.htm
Link tersebut merupakan salah satu contoh bahwa 1 hari Venus adalah lebih dari 
setahun waktu di Bumi.
Saya yakin kita semua adalah orang yang terbuka untuk berpendapat, namun 
hendaknya menggunakan otak dan bukan hanya emosi saja.
Tanggapan selanjutnya adalah, maka sangat dimungkinkan jika ada sebuah tempat 
dalam galaksi kita, maupun dalam galaksi lain, dimana satu hari disana adalah 
50 ribu tahun di Bumi, atau bahkan sebaliknya.

Salam,
Stephanus Iqbal

 


  

[zamanku] Re: Tafsir Penciptaan Bumi versi Al-Quran

2009-12-17 Terurut Topik muskitawati
 Ignatius I Gde Manuke ignatiusigdeman...@... wrote:
 Coba kamu lihat tafsirnya secara benar.
 QS 70:4. Malaikat-malaikat dan Jibril
 naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari
 yang kadarnya limapuluh ribu tahun.[1510]
 

Penulis diatas ini hanyalah satu contoh dari jutaan rakyat Indonesia yang 
merusak cara berpikirnya dengan keimanan Islam.

Tafsir itu hanyalah tebak2an yang sama sekali tidak ada jaminan benar.

Malaikat, Jibril, Tuhan, Allah, Dewa, Jin, Setan, dan Thian kesemuanya adalah 
simbol2 abstract dari berbagai agama yang dijadikannya sebagai variable untuk 
menggantikan kelemahannya dalam berpikir sehingga tak perlu memikir.

Satu hari dimanapun dan diplanet manapun dalam alam semesta ini waktunya adalah 
sama, yaitu rentang waktu terbitnya matahari di Timur hingga terbenamnya di 
Barat.  Jadi tidak ada satupun tempat dimuka bumi ini dan juga dalam galaxy 
Bimasakti kita yang memiliki kadar waktu sehari = 50 ribu tahun.  Bahkan di 
kutub sekalipun, rentang terbitnya dan terbenamnya matahari secara teoritis 
adalah 6 bulan bukan 50 ribu tahun.

Begitulah, seperti sudah saya katakan sebelumnya, TAFSIR itu hanyalah tebak2an 
sama sekali bukan analysis seorang peneliti.  Artinya, janganlah sekalipun anda 
berdebat dengan merujuk kepada tafsir karena setiap orang bisa bebas memberi 
tafsir apa saja tak perlu bukti dan tak perlu dipercaya.

Ny. Muslim binti Muskitawati.










[zamanku] Re: Tafsir Penciptaan Bumi versi Al-Quran

2009-12-16 Terurut Topik Tawangalun
Itu merupakan relativitas,jadi kalau wong yang sudah mati dialam kubur sana 
rumangsane baru 1 hari tapi wong didunia ini rumangsane sudah 50 000 hari.Lalu 
gunanya dibikin begitu opo?
Kan wong2 jaman generasinya Diponegoro yang sedang nunggu dialam kubur sana 
untuk nunggu pengadilan ben tidak bosan makane kita yang dibumi ini sudah 5 
hari,rasanya si Diponegoro baru sehari jadi gak bosan.Saya punya mertua yang 
ketika di Makah pernah pindah alam soale hilang beserta phisiknya selama 3 
jam.Tapi rumangsane mertua saya ketika dia hilang cuman 3 detik,waktu itu 
beliau rumangsane ketemu Rasul dan diwejang ttg Surat Iqra' (Al-Alaq).Karena 
beliau wong tuwo dia gak bisa pulang ke Maktab tur Dia gak bawa duwit 
sepeserpun.Tapi Allah maha Melindungi,dia dianter taxi wong misterius yang 
setelah sampai Maktab orang tadi ditoleh dah lenyap.Makane saya lalu hubungkan 
dg ayat ttg relativitas tadi,hal tsb memang pernah dibuktikan mertua saya.

Shalom,
Tawangalun.

--- In zamanku@yahoogroups.com, Ignatius I Gde Manuke ignatiusigdeman...@... 
wrote:

 Coba kamu lihat tafsirnya secara benar.
 
 QS 70:4. Malaikat-malaikat dan
 Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu
 tahun.[1510]
 
 
 
 [1510]. Maksudnya: malaikat-malaikat dan
 Jibril jika menghadap Tuhan memakan waktu satu hari. Apabila dilakukan oleh
 manusia, memakan waktu limapuluh ribu tahun.
 
 
 
 if (!document.layers)
 document.write('')
 
 
 
 Posted by:  abdi yono
   boiran2...@...
    
 
   boiran2000
 
 
 
   Fri Dec 11, 2009 5:41 pm(PST)
 1 ] Penciptaan Bumi
 
 Para kaum cendekia moderen telah mengkritik Alkitab
 
 tentang pernyataannya bahwa Bumi diciptakan dalam enam
 
 hari. Hal ini sudah dianggap hanyalah sebagai suatu
 
 mitos yang dibuat oleh orang jaman dahulu kala untuk
 
 menjelaskan bagaimana dunia diciptakan. Qur'an telah
 
 membuat kesalahan yang sama mengenai kwantitas waktu
 
 yang dibutuhkan dalam penciptaan bumi, sebagaimana
 
 terlihat dalam ayat berikut ini:
 
 
 
 Dan sesungguhnya telah Kami ciptakan langit dan bumi,
 
 dan apa yang ada antara keduanya, dalam enam masa, dan
 
 Kami sedikit pun tidak ditimpa keletihan.
 
 (Qur'an 50:38)
 
 Adalah suatu fakta yang sudah diketahui bahwa Muhammad
 
 berhubungan dengan kaum Yahudi dan Kristen, dan banyak
 
 bagian dari Qur'an yang mengikuti Alkitab. Sementara
 
 Qur'an tidak memiliki pernyataan Alkitab dimana pada
 
 hari yang ke tujuh Allah beristirahat (Kejadian 2:2)
 
 Qur'an masih tetap menyatakan bahwa bumi tercipta
 
 dalam enam hari.
 
 
 
 Kaum Muslim yang berusaha untuk mensejajarkan Qur'an
 
 dengan ilmu pengetahuan moderen, menunjukkan bahwa
 
 Qur'an juga mengatakan bahwa sehari bagi Allah dan
 
 para malaikat adalah sama dengan 50,000 tahun (Qur'an
 
 70:4). Dalam mengutip ayat ini, kaum Muslim berusaha
 
 menyampaikan bahwa dunia diselesaikan dalam 300,000 (
 
 6 x 50,000) tahun. Walaupun merupakan usaha yang
 
 bagus, pada kenyataannya tetap tidak sesuai dengan
 
 ilmu pengetahuan moderen, yang menyebutkan bahwa butuh
 
 waktu beberapa milyar tahun bagi Bumi untuk mencapai
 
 tahap ini. Miliaran tahun berlalu sebelum adanya
 
 tanaman, hutan, maupun binatang-binatang.
 
 
 
 Selanjutnya, pernyataan tersebut membukakan Qur'an
 
 kepada lebih banyak kritik. Ayat yang menyatakan tanpa
 
 bukti sehari sama dengan 50,000 tahun (Qur'an 70:4)
 
 menyebutkan:
 
 
 
 Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada
 
 Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu
 
 tahun.Ayat ini sebenarnya seperti mendiskusikan
 
 tentang kecepatan waktu tempuh bagi para malaikat.
 
 Kemungkinan mengatakan bahwa para malaikat dapat
 
 menempuh perjalanan dalam sehari, suatu kwantitas
 
 jarak yang bagi mahluk lainnya butuh 50,000 tahun
 
 untuk menyelesaikannya. Tujuan saya bukan untuk
 
 menawarkan tafsiran-tafsiran alternatif bagi kisah
 
 ini. Bagaimanapun, saya mendebat pernyataan bahwa ayat
 
 ini menyebutkan sehari setara dengan 50,000 tahun
 
 karena hal itu menyangkal bagian-bagian Qur'an
 
 lainnya!
 
 
 
 Sehari tidak mungkin sebanding dengan 50,000 tahun
 
 karena menurut Qur'an, sehari sebanding dengan 1,000
 
 tahun manusia (Qur'an 22:47  32:5). Selanjutnya,
 
 dengan menyatakan Allah butuh 300,000 tahun untuk
 
 menciptakan Bumi adalah mempermalukan Tuhannya Islam,
 
 karena saat ia menciptakan, ia berkata Jadilah! Lalu
 
 jadilah ia (Qur'an 2:117).