> Sri Paus Paulus <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Umat Kristen Palestina: Kemenangan Hamas Bukan Ancaman bagi Kami


Yang diancam harus dimusnahkan dari muka bumi ini adalah Yahudi, jadi
Hamas itu merupakan ancaman bagi Israel dan Yahudi.  Hamas tidak
mengakui hak hidup Israel.

Dan Amerika maupun seluruh dunia mengakui hak Yahudi dan Israel
sehingga tak akan bisa memungkinkan memberikan pengakuan kepada Hamas,
dan Hamas tidak punya hak hidup karena sudah tercatat sebagai
organisasi terorist yang harus dimusnahkan.

Sebagai organisasi terorist, Hamas bukan cuma ancaman bagi orang2
Kristen Palestina saja, tapi terutama orang Yahudi bahkan orang2
Palestina sendiri yang berpihak kepada negara Palestina dibawah Abbas
yang diakui oleh UN.

Ny. Muslim binti Muskitawati.












> Jumat, 3 Mar 06 10:31 WIB
> 
> Kirim teman
> Warga Kristen Palestina di Jalur Gaza membuat pernyataan yang cukup
mengejutkan media massa Barat, yang selama ini mengklaim bahwa naiknya
Hamas ke tampuk pemerintahan akan mengancam hak-hak keagamaan warga
Kristen. Apa yang diungkapkan warga Kristen di Jalur Gaza ternyata
sangat bertolak belakang dengan apa yang diberitakan media massa Barat.
> "Saya tidak takut dengan Hamas, bahkan dengan agama Islam," kata
Anton Shuhaiber, anggota dewan gereja dan anggota pengurus lokal
asosiasi generasi muda Kristen, seperti dikutip AFP.
> Sejak Hamas memenangkan pemilu legislatif, muncul kekhawatiran di
kalangan warga Muslim bahwa pemerintahan Hamas akan berupaya
menerapkan hukum syariah baik bagi Muslim dan non Muslim. Beberapa di
antaranya bahkan khawatir pemerintahan Palestina akan memaksa kaum
wanita di Palestina untuk mengenakan jilbab dan akan menerapkan
hukuman yang sangat keras bagi tindak kriminal biasa.
> Namun mayoritas penganut Kristen di Gaza yang merupakan wilayah
basis Hamas mengatakan, kekhawatiran itu sama sekali tidak berdasar.
"Bagi umat Kristiani yang membaca Al-Quran dengan hati-hati dan yang
berwawasan luas, ketakutan itu tidak ada," sambung Shubaiber, 68,
seorang dokter yang pernah belajar di Inggris.
> Shubaiber bahkan menganggap pemimpin-pemimpin Hamas, Syeikh Ahmed
Yassin dan Abdulaziz Rantissi, keduanya dibunuh oleh Israel, sebagai
sahabatnya. Ia menunjuk sofanya yang kerap mereka gunakan untuk duduk
bersama.
> "Kami tidak takut dengan apapun, karena Muslim dan Kristiani ada di
sini, sejak jaman Islam masuk, dan hidup dalam perdamaian dan cinta,"
kata Artemios. Ia mencontohkan aksi unjuk rasa menentang kartun Nabi
Muhammad kemarin, Pastur Dimitriades dari gereja ortodok Saint
Perfilios turun menemui ratusan pengujuk rasa warga Palestina yang
beberapa di antaranya adalah umat Kristiani.
> Para pemuka agama Kristem mengaku tidak takut gerejanya akan
dilempari batu atau dibakar saat aksi unjuk rasa itu, karena umat
Kristen Palestina juga merasa terluka seperti saudara-saudara mereka
yang Muslim atas publikasi kartun tersebut.
> Dalam aksi unjuk rasa kemarin, salah seorang warga Muslim membawa
salinan Al-Uhdah Al-Omariyah (Kesepakatan Umar) yang ditandatangani
pada tahun 683 oleh khalifah Umar bin Khattab. Dalam dokumen
bersejarah itu, Omar menjanjikan pada Sophronios, keuskupan di Al-Quds
(Yerusalem), akan melindungi kehidupan, properti dan gereja-gereka
Kristen. Kesepakatan itu juga menjamin bahwa umat Kristiani 'tidak
akan dipaksa dalam masalah keagamaan.'
> Umat Islam maupun Kristen di Palestina menganggap dokumen itu masih
berlaku, meski usianya sudah lebih dari 13 abad. Dan hal ini terlihat
pada hukum dasar dan konstitusi yang saat ini berlaku di Palestina,
yang menyatakan bahwa 'kebebasan beragama dan melaksanakan ibadah
agama dijamin, kecuali bila melanggar moralitas dan ketentraman publik.'
> Anggota Parlemen yang menganut agama Kristen, Hosam al-Taweel juga
salah seorang yang menolak anggapan bahwa Hamas akan menerapkan hukum
syariah begitu membentuk pemerintahan di Palestina. "Hamas tahu
masyarakat Palestina terdiri dari berbagai bentuk, ide dan warna
politik, dan Hamas juga tahu jika mereka melakukan pemaksaan, seluruh
lapisan masyarakat akan menentang keyakinan dan kebijakan mereka, dan
itu akan merugikannya dalam waktu yang lama," kata Taweel.
> Taweel adalah salah seorang perwakilan Kristen yang terpilih di
parlemen bersama lima perwakilan Kristen lainnya. Taweel adalah
perwakilan Kristen yang mendapat dukungan dari Hamas dan
kelompok-kelompok nasionalis lainnya.
> "Sebagai umat Kristen, kami memiliki problem yang sama, penderitaan
yang sama atas pendudukan Israel, tingginya tingkat pengangguran,
situasi ekonomi yang buruk. Tapi kami hidup dalam masyarakat yang
bersatu, tidak ada perbedaan atau bentuk diskriminasi apapun oleh
warga Muslim," papar Taweel. (ln/iol)
>


Kirim email ke