Balasan: Re: Balasan: [zamanku] Re: re: Re: Deci: Cacing Pita (was: pembunuhan massal)
SUDAH ENAK..SILAKAN SAJA TERUS MAKAN DAGING BABI ITU. MAKAN HARI-HARI BERSAMA KELUARGA ANDA. JANGAN LUPA AJAK JUGA KALIAN PARA DOKTOR DAN PAKAR KESIHATAN UNTUK MAKAN DAGING BABI SEBANYAK MUNGKIN. SILAKAN MEMAKAN DAGING BABI YG AMAT ENAK.AMAT WANGI..AMAT CANTIK FIZIK BINATANG ITU. Sunny wrote: Jangan dibuka rahasia keenakannya, nanti bisa bertambah banyak orang memakan daging babi dengan pegitu karena pemintaan besar sedangkan penawaran tidak dapat memenuhi kebutuhan pasar, maka harga daging babi dinaikan berlipat ganda. - Original Message - From: wirajhana eka To: zamanku@yahoogroups.com Sent: Saturday, December 20, 2008 8:03 AM Subject: Re: Balasan: [zamanku] Re: re: Re: Deci: Cacing Pita (was: pembunuhan massal) sshhh.. kalo anda bilang itu karena larangan allah ya sudah final..tidak perlu cari2 alasan lainnya dengan bahwa kata2 babi mempunyai jumlah cacing pita yang lebih tinggi dari haiwan lainnya coba kamu pikir rata-rata orang bali itu makan babi...(kalo ngga tahu...rasanya empuk...kalo di gigit..wuaaadu...euenakkk bangettt) secara fisik, kesehatan..baik, umur kematian...standar...kemampuan emosioanal dan spiritual...lebih tinggi dari rata2 orang indonesia +malaysia..(buktinya saat bali di bom 2 kali oleh sontoloyo beragama islam...mereka tidak ngamuk2 kaya fpi..mereka tahu..pasti bahwa kekerasan lawan kekerasan bukan solusi..itu yang tertanam di agama hindu) jadi, tolong kalo mau komentar...make otak dikit..cukup kamu katakan itu haram karena perintah allah...selesai! tidak perlu membual-bual yang tidak perlu-perlu ngerti? Roslan Salleh wrote: Bagi Islam amat jelas larangan dari Allah tentang pemakanan babi. Kami menolak kerana ianya larangan dari Allah yg esa. Selanjutnya sebabnya kemudiaan dikaji dan memang babi menpunyai jumlah cacing pita yg lebih tinggi dari haiwan lain. Walau babi tu akan dimandi shampoo, makan yg bersih, di sterile, bubuh minyak wangi.perintah Allah adalah lebih utama. Haram tetap haram.dan perintah Allah tidak bisa diubah atau revisi. Btw..nak makan babi juga, sukahati masing-masing. wirajhana eka wrote: Roslan, Kenapa anda pusing sekali bahwa saya tidak mempercayai? anda percaya bahwa babi itu haram...titik tapi tolong jangan maksa dan bikin tolol orang lain... kenapa anda tidak pake ayat ini ntuk menjelaskan salah satu kemungkinan keharaman adalah karena allah pernah mengutuk yahudi jadi babi!! ...'jadilah kamu babi dan kera' bisa di perluas kepada orang2 non yahudi yang memeluk agama abrahamic.. Jadi, salah satu alasan babi adalah haram karena babi merupakan reinkarnasi dari orang2 yahudi.. itu masih lebih nyambung dengan urusan ketuhanan-mu daripada urusan kesehatan kalau allah mu itu benar2 pintar...ia harusnya melarang juga domba, unta dan kuda...karena CACING PITA ada juga di situ! coba saya tanya pada anda: mengenai tahun 1500 bc...hehehehe...buktikan bahwa itu merujuk karena mereka makan babi?! kenaapa tidak mungkin mereka makan sapi panggang atau kambing panggang, kalau di daerah pesisir/danau..makan ikan panggang...(jadi laper nulis ginian!) ...sebagai contoh orang2 mongol di daerah gurun..ia dipastikan tidak memakan babi.. Bisa? ...jangan telan dan paste mentah2! Roslan Salleh wrote: Wirajhana.anda memang betul sekali. Ilmu kedoktoran pemakanan mengesahkan kecelakaan daging babi. Silakan mereka yg enggan mempercayai.carikan di internet atau tanya terus pada doktor. History of Discovery (return to top) Tapeworm infections have been recorded in history from 1500 B.C. and have been recognized as one of the earliest human parasites. Taenia solium infection has been recognized since biblical times and the parasite life cycle has been identified by the 1850s. Although T. solium and T. saginata are very similar, the extraintestinal T. solium infection is far more dangerous and serious. Transmission/Reservoir (return to top) T. solium has a very similar transmission pattern to T. saginata. Humans are the only known definitive hosts for the T. solium. Human infection begins with the ingestion of infected raw or undercooked pork. The T. solium larvae gets digested out of the meat and attaches itself to the upper small intestine region. There it will mature and increase its number of proglottids. Terminal gravid proglottids will break off from the main body and will either pass out with the stool or worm its way out of the anus. In certain cases, 3 or 4 attached proglottids will pass out together. The eggs housed in the proglottids will be released and remain viable in the soil, sewage, and land for weeks. However, unlike T. saginata, both pigs and humans can become intermediate hosts to the T. solium. When pigs and humans ingest the eggs, the o
RE: Balasan: [zamanku] Re: re: Re: Deci: Cacing Pita (was: pembunuhan massal)
Dari sini keliatan sekali bodonya si alloh dan muhamad, mereka tidak tau kejadian masa datang, dijaman ini penyakit oleh sapi lebih ganas dan sangat membunuh, antrax, kuku dan mulut. Kalo alloh tau sapi lbh bahaya, tentu sapi yg diharamkan,he.he. -original message- Subject: Balasan: [zamanku] Re: re: Re: Deci: Cacing Pita (was: pembunuhan massal) From: "Roslan Salleh" Date: 20/12/2008 12:21 pm Bagi Islam amat jelas larangan dari Allah tentang pemakanan babi. Kami menolak kerana ianya larangan dari Allah yg esa. Selanjutnya sebabnya kemudiaan dikaji dan memang babi menpunyai jumlah cacing pita yg lebih tinggi dari haiwan lain. Walau babi tu akan dimandi shampoo, makan yg bersih, di sterile, bubuh minyak wangi.perintah Allah adalah lebih utama. Haram tetap haram.dan perintah Allah tidak bisa diubah atau revisi. Btw..nak makan babi juga, sukahati masing-masing. wirajhana eka wrote: Roslan, Kenapa anda pusing sekali bahwa saya tidak mempercayai? anda percaya bahwa babi itu haram...titik tapi tolong jangan maksa dan bikin tolol orang lain... kenapa anda tidak pake ayat ini ntuk menjelaskan salah satu kemungkinan keharaman adalah karena allah pernah mengutuk yahudi jadi babi!! ...'jadilah kamu babi dan kera' bisa di perluas kepada orang2 non yahudi yang memeluk agama abrahamic.. Jadi, salah satu alasan babi adalah haram karena babi merupakan reinkarnasi dari orang2 yahudi.. itu masih lebih nyambung dengan urusan ketuhanan-mu daripada urusan kesehatan kalau allah mu itu benar2 pintar...ia harusnya melarang juga domba, unta dan kuda...karena CACING PITA ada juga di situ! coba saya tanya pada anda: mengenai tahun 1500 bc...hehehehe...buktikan bahwa itu merujuk karena mereka makan babi?! kenaapa tidak mungkin mereka makan sapi panggang atau kambing panggang, kalau di daerah pesisir/danau..makan ikan panggang...(jadi laper nulis ginian!) ...sebagai contoh orang2 mongol di daerah gurun..ia dipastikan tidak memakan babi.. Bisa? ...jangan telan dan paste mentah2! Roslan Salleh wrote: Wirajhana.anda memang betul sekali. Ilmu kedoktoran pemakanan mengesahkan kecelakaan daging babi. Silakan mereka yg enggan mempercayai.carikan di internet atau tanya terus pada doktor. History of Discovery (return to top) Tapeworm infections have been recorded in history from 1500 B.C. and have been recognized as one of the earliest human parasites. Taenia solium infection has been recognized since biblical times and the parasite life cycle has been identified by the 1850s. Although T. solium and T. saginata are very similar, the extraintestinal T. solium infection is far more dangerous and serious. Transmission/Reservoir (return to top) T. solium has a very similar transmission pattern to T. saginata. Humans are the only known definitive hosts for the T. solium. Human infection begins with the ingestion of infected raw or undercooked pork. The T. solium larvae gets digested out of the meat and attaches itself to the upper small intestine region. There it will mature and increase its number of proglottids. Terminal gravid proglottids will break off from the main body and will either pass out with the stool or worm its way out of the anus. In certain cases, 3 or 4 attached proglottids will pass out together. The eggs housed in the proglottids will be released and remain viable in the soil, sewage, and land for weeks. However, unlike T. saginata, both pigs and humans can become intermediate hosts to the T. solium. When pigs and humans ingest the eggs, the oncospheres will pierce through the intestinal walls, travel through the circulatory system, and plant itself in the subcutaneous and intramuscular tissues such as the brain and eyes. Cysticercosis will develop in these areas and will become invective in 9-10 weeks. Pigs will die in several months. In humans, cysticercosis has a variety of damaging effects on the central nervous system, vision, and brain functions. In humans, autoinfection of T. solium eggs can occur by reverse peristalsis of the intesine. Epidemiology (return to top) T. solium is found everywhere in the world. However, prevalance of T. solium are high in Mexico, Central and South America, Africa, Asia, Spain, and Portugal. Areas of poor sanitation, large fecal human contamination, and areas where pigs or swines graze have high rates of T.solium infection. Countries where people like to eat their meat undercooked (like some parts of Europe and Asia) also have high infection rates. Taeniasis and cysticercosis are very rare in Muslim countries |r|i|c|o| wrote: Wong referensinya AQ, ya salah maning salah maning... From: Wirajhana Sent: Monday, December 08, 2008 9:59 PM To: zamanku@yahoogroups.com Subject: [zamanku] Deci: Cacing Pita (was: pembunuhan mass
Re: Balasan: [zamanku] Re: re: Re: Deci: Cacing Pita (was: pembunuhan massal)
sshhh.. kalo anda bilang itu karena larangan allah ya sudah final..tidak perlu cari2 alasan lainnya dengan bahwa kata2 babi mempunyai jumlah cacing pita yang lebih tinggi dari haiwan lainnya coba kamu pikir rata-rata orang bali itu makan babi...(kalo ngga tahu...rasanya empuk...kalo di gigit..wuaaadu...euenakkk bangettt) secara fisik, kesehatan..baik, umur kematian...standar...kemampuan emosioanal dan spiritual...lebih tinggi dari rata2 orang indonesia +malaysia..(buktinya saat bali di bom 2 kali oleh sontoloyo beragama islam...mereka tidak ngamuk2 kaya fpi..mereka tahu..pasti bahwa kekerasan lawan kekerasan bukan solusi..itu yang tertanam di agama hindu) jadi, tolong kalo mau komentar...make otak dikit..cukup kamu katakan itu haram karena perintah allah...selesai! tidak perlu membual-bual yang tidak perlu-perlu ngerti? Roslan Salleh wrote: Bagi Islam amat jelas larangan dari Allah tentang pemakanan babi. Kami menolak kerana ianya larangan dari Allah yg esa. Selanjutnya sebabnya kemudiaan dikaji dan memang babi menpunyai jumlah cacing pita yg lebih tinggi dari haiwan lain. Walau babi tu akan dimandi shampoo, makan yg bersih, di sterile, bubuh minyak wangi.perintah Allah adalah lebih utama. Haram tetap haram.dan perintah Allah tidak bisa diubah atau revisi. Btw..nak makan babi juga, sukahati masing-masing. wirajhana eka wrote: Roslan, Kenapa anda pusing sekali bahwa saya tidak mempercayai? anda percaya bahwa babi itu haram...titik tapi tolong jangan maksa dan bikin tolol orang lain... kenapa anda tidak pake ayat ini ntuk menjelaskan salah satu kemungkinan keharaman adalah karena allah pernah mengutuk yahudi jadi babi!! ...'jadilah kamu babi dan kera' bisa di perluas kepada orang2 non yahudi yang memeluk agama abrahamic.. Jadi, salah satu alasan babi adalah haram karena babi merupakan reinkarnasi dari orang2 yahudi.. itu masih lebih nyambung dengan urusan ketuhanan-mu daripada urusan kesehatan kalau allah mu itu benar2 pintar...ia harusnya melarang juga domba, unta dan kuda...karena CACING PITA ada juga di situ! coba saya tanya pada anda: mengenai tahun 1500 bc...hehehehe...buktikan bahwa itu merujuk karena mereka makan babi?! kenaapa tidak mungkin mereka makan sapi panggang atau kambing panggang, kalau di daerah pesisir/danau..makan ikan panggang...(jadi laper nulis ginian!) ...sebagai contoh orang2 mongol di daerah gurun..ia dipastikan tidak memakan babi.. Bisa? ...jangan telan dan paste mentah2! Roslan Salleh wrote: Wirajhana.anda memang betul sekali. Ilmu kedoktoran pemakanan mengesahkan kecelakaan daging babi. Silakan mereka yg enggan mempercayai.carikan di internet atau tanya terus pada doktor. History of Discovery (return to top) Tapeworm infections have been recorded in history from 1500 B.C. and have been recognized as one of the earliest human parasites. Taenia solium infection has been recognized since biblical times and the parasite life cycle has been identified by the 1850s. Although T. solium and T. saginata are very similar, the extraintestinal T. solium infection is far more dangerous and serious. Transmission/Reservoir (return to top) T. solium has a very similar transmission pattern to T. saginata. Humans are the only known definitive hosts for the T. solium. Human infection begins with the ingestion of infected raw or undercooked pork. The T. solium larvae gets digested out of the meat and attaches itself to the upper small intestine region. There it will mature and increase its number of proglottids. Terminal gravid proglottids will break off from the main body and will either pass out with the stool or worm its way out of the anus. In certain cases, 3 or 4 attached proglottids will pass out together. The eggs housed in the proglottids will be released and remain viable in the soil, sewage, and land for weeks. However, unlike T. saginata, both pigs and humans can become intermediate hosts to the T. solium. When pigs and humans ingest the eggs, the oncospheres will pierce through the intestinal walls, travel through the circulatory system, and plant itself in the subcutaneous and intramuscular tissues such as the brain and eyes. Cysticercosis will develop in these areas and will become invective in 9-10 weeks. Pigs will die in several months. In humans, cysticercosis has a variety of damaging effects on the central nervous system, vision, and brain functions. In humans, autoinfection of T. solium eggs can occur by reverse peristalsis of the intesine. Epidemiology (return to top) T. solium is found everywhere in the world. However, prevalance of T. solium are high in Mexico, Central and South America, Africa, Asia, Spain, and Portugal. Areas of poor sanitation, large fecal human contamination, and areas where pigs or swines graz
Balasan: [zamanku] Re: re: Re: Deci: Cacing Pita (was: pembunuhan massal)
Bagi Islam amat jelas larangan dari Allah tentang pemakanan babi. Kami menolak kerana ianya larangan dari Allah yg esa. Selanjutnya sebabnya kemudiaan dikaji dan memang babi menpunyai jumlah cacing pita yg lebih tinggi dari haiwan lain. Walau babi tu akan dimandi shampoo, makan yg bersih, di sterile, bubuh minyak wangi.perintah Allah adalah lebih utama. Haram tetap haram.dan perintah Allah tidak bisa diubah atau revisi. Btw..nak makan babi juga, sukahati masing-masing. wirajhana eka wrote: Roslan, Kenapa anda pusing sekali bahwa saya tidak mempercayai? anda percaya bahwa babi itu haram...titik tapi tolong jangan maksa dan bikin tolol orang lain... kenapa anda tidak pake ayat ini ntuk menjelaskan salah satu kemungkinan keharaman adalah karena allah pernah mengutuk yahudi jadi babi!! ...'jadilah kamu babi dan kera' bisa di perluas kepada orang2 non yahudi yang memeluk agama abrahamic.. Jadi, salah satu alasan babi adalah haram karena babi merupakan reinkarnasi dari orang2 yahudi.. itu masih lebih nyambung dengan urusan ketuhanan-mu daripada urusan kesehatan kalau allah mu itu benar2 pintar...ia harusnya melarang juga domba, unta dan kuda...karena CACING PITA ada juga di situ! coba saya tanya pada anda: mengenai tahun 1500 bc...hehehehe...buktikan bahwa itu merujuk karena mereka makan babi?! kenaapa tidak mungkin mereka makan sapi panggang atau kambing panggang, kalau di daerah pesisir/danau..makan ikan panggang...(jadi laper nulis ginian!) ...sebagai contoh orang2 mongol di daerah gurun..ia dipastikan tidak memakan babi.. Bisa? ...jangan telan dan paste mentah2! Roslan Salleh wrote: Wirajhana.anda memang betul sekali. Ilmu kedoktoran pemakanan mengesahkan kecelakaan daging babi. Silakan mereka yg enggan mempercayai.carikan di internet atau tanya terus pada doktor. History of Discovery (return to top) Tapeworm infections have been recorded in history from 1500 B.C. and have been recognized as one of the earliest human parasites. Taenia solium infection has been recognized since biblical times and the parasite life cycle has been identified by the 1850s. Although T. solium and T. saginata are very similar, the extraintestinal T. solium infection is far more dangerous and serious. Transmission/Reservoir (return to top) T. solium has a very similar transmission pattern to T. saginata. Humans are the only known definitive hosts for the T. solium. Human infection begins with the ingestion of infected raw or undercooked pork. The T. solium larvae gets digested out of the meat and attaches itself to the upper small intestine region. There it will mature and increase its number of proglottids. Terminal gravid proglottids will break off from the main body and will either pass out with the stool or worm its way out of the anus. In certain cases, 3 or 4 attached proglottids will pass out together. The eggs housed in the proglottids will be released and remain viable in the soil, sewage, and land for weeks. However, unlike T. saginata, both pigs and humans can become intermediate hosts to the T. solium. When pigs and humans ingest the eggs, the oncospheres will pierce through the intestinal walls, travel through the circulatory system, and plant itself in the subcutaneous and intramuscular tissues such as the brain and eyes. Cysticercosis will develop in these areas and will become invective in 9-10 weeks. Pigs will die in several months. In humans, cysticercosis has a variety of damaging effects on the central nervous system, vision, and brain functions. In humans, autoinfection of T. solium eggs can occur by reverse peristalsis of the intesine. Epidemiology (return to top) T. solium is found everywhere in the world. However, prevalance of T. solium are high in Mexico, Central and South America, Africa, Asia, Spain, and Portugal. Areas of poor sanitation, large fecal human contamination, and areas where pigs or swines graze have high rates of T.solium infection. Countries where people like to eat their meat undercooked (like some parts of Europe and Asia) also have high infection rates. Taeniasis and cysticercosis are very rare in Muslim countries |r|i|c|o| wrote: Wong referensinya AQ, ya salah maning salah maning... From: Wirajhana Sent: Monday, December 08, 2008 9:59 PM To: zamanku@yahoogroups.com Subject: [zamanku] Deci: Cacing Pita (was: pembunuhan massal) Deci: lebih sehat makan sapi, domba dan kambing daripada makan babi atau anjing, karena selain menjijikkan, babi dan anjing ternyata membawa penyakit antara lain seperti cacing pita. Jadi anda pikir..sapi, domba, kambing tidak ada cacing pitanya...anda keliru dan kalo bodo lebih baik rajin baca: Pertama, semua binatang berpotensi dengan cacing pita dan antrax cacing pita itu bisa dimana aja, C
[zamanku] Re: re: Re: Deci: Cacing Pita (was: pembunuhan massal)
Roslan, Kenapa anda pusing sekali bahwa saya tidak mempercayai? anda percaya bahwa babi itu haram...titik tapi tolong jangan maksa dan bikin tolol orang lain... kenapa anda tidak pake ayat ini ntuk menjelaskan salah satu kemungkinan keharaman adalah karena allah pernah mengutuk yahudi jadi babi!! ...'jadilah kamu babi dan kera' bisa di perluas kepada orang2 non yahudi yang memeluk agama abrahamic.. Jadi, salah satu alasan babi adalah haram karena babi merupakan reinkarnasi dari orang2 yahudi.. itu masih lebih nyambung dengan urusan ketuhanan-mu daripada urusan kesehatan kalau allah mu itu benar2 pintar...ia harusnya melarang juga domba, unta dan kuda...karena CACING PITA ada juga di situ! coba saya tanya pada anda: mengenai tahun 1500 bc...hehehehe...buktikan bahwa itu merujuk karena mereka makan babi?! kenaapa tidak mungkin mereka makan sapi panggang atau kambing panggang, kalau di daerah pesisir/danau..makan ikan panggang...(jadi laper nulis ginian!) ...sebagai contoh orang2 mongol di daerah gurun..ia dipastikan tidak memakan babi.. Bisa? ...jangan telan dan paste mentah2! Roslan Salleh wrote: Wirajhana.anda memang betul sekali. Ilmu kedoktoran pemakanan mengesahkan kecelakaan daging babi. Silakan mereka yg enggan mempercayai.carikan di internet atau tanya terus pada doktor. History of Discovery (return to top) Tapeworm infections have been recorded in history from 1500 B.C. and have been recognized as one of the earliest human parasites. Taenia solium infection has been recognized since biblical times and the parasite life cycle has been identified by the 1850s. Although T. solium and T. saginata are very similar, the extraintestinal T. solium infection is far more dangerous and serious. Transmission/Reservoir (return to top) T. solium has a very similar transmission pattern to T. saginata. Humans are the only known definitive hosts for the T. solium. Human infection begins with the ingestion of infected raw or undercooked pork. The T. solium larvae gets digested out of the meat and attaches itself to the upper small intestine region. There it will mature and increase its number of proglottids. Terminal gravid proglottids will break off from the main body and will either pass out with the stool or worm its way out of the anus. In certain cases, 3 or 4 attached proglottids will pass out together. The eggs housed in the proglottids will be released and remain viable in the soil, sewage, and land for weeks. However, unlike T. saginata, both pigs and humans can become intermediate hosts to the T. solium. When pigs and humans ingest the eggs, the oncospheres will pierce through the intestinal walls, travel through the circulatory system, and plant itself in the subcutaneous and intramuscular tissues such as the brain and eyes. Cysticercosis will develop in these areas and will become invective in 9-10 weeks. Pigs will die in several months. In humans, cysticercosis has a variety of damaging effects on the central nervous system, vision, and brain functions. In humans, autoinfection of T. solium eggs can occur by reverse peristalsis of the intesine. Epidemiology (return to top) T. solium is found everywhere in the world. However, prevalance of T. solium are high in Mexico, Central and South America, Africa, Asia, Spain, and Portugal. Areas of poor sanitation, large fecal human contamination, and areas where pigs or swines graze have high rates of T.solium infection. Countries where people like to eat their meat undercooked (like some parts of Europe and Asia) also have high infection rates. Taeniasis and cysticercosis are very rare in Muslim countries |r|i|c|o| wrote: Wong referensinya AQ, ya salah maning salah maning... From: Wirajhana Sent: Monday, December 08, 2008 9:59 PM To: zamanku@yahoogroups.com Subject: [zamanku] Deci: Cacing Pita (was: pembunuhan massal) Deci: lebih sehat makan sapi, domba dan kambing daripada makan babi atau anjing, karena selain menjijikkan, babi dan anjing ternyata membawa penyakit antara lain seperti cacing pita. Jadi anda pikir..sapi, domba, kambing tidak ada cacing pitanya...anda keliru dan kalo bodo lebih baik rajin baca: Pertama, semua binatang berpotensi dengan cacing pita dan antrax cacing pita itu bisa dimana aja, Cacing pita terbagi dalam cacing pita babi, cacing pita sapi dan cacing pita ikan. Dalam pembahasan ini adalah cacing pita babi. Taenia saginata, which is also known as the "beef tapeworm", though it also infects humans, and can only reproduce while in the human gut. Taenia solium, which is known as the "pork tapeworm". Like Taenia saginata humans serve as its primary host, and it can only reproduce by the dispersal of proglottids while in the gut. These reinfect pigs when human faeces is improperly disposed of. Th