Revolusi Memang Butuh Korban, Hindarilah Revolusi !!!
                                           
Perjuangan Komunis dinamakan sebagai perjuangan rakyat, oleh karena
itu system yang dilancarkan komunis adalah kampanye kerakyatan.

Di Amerika, segala macam ideologi ataupun agama kepercayaan betul2
dipelajari secara mendalam untuk bisa dimanfaatkan dalam taktik
perang, dalam politik, maupun dalam strategi militer.

Mula2nya para kader komunis berkampanye membela rakyat dari segala
macam masalah baik itu masalah2 yang rasional hingga yang irasional. 
Kader2 Komunis ini mampu beradaptasi dengan baik dengan segala agama
yang dianut oleh rakyat banyak.  Oleh karena itulah kader2 PKI di
Indonesia tidak mau bentrok dengan kelompok fanatis agama, sehingga
dalam urusan2 kecil mereka cukup mengalah untuk mengalahkan Amerika.

Demikianlah, gelombang pertama para kader jihad Islam dari Banser
Ansor diturunkan untuk menculik dan membantainya diluar kota berbagai
orang yang diduganya PKI tanpa pusing2 untuk mem-beda2kannya atau
untuk membuktikannya yang perlu waktu.  Potong dulu kepalanya, urusan
habis.

Menghadapi gelombang penculikan dan pemotongan kepala ini, para sepuh
PKI memerintahkan untuk jangan membalas karena hal ini merupakan
strategi imperialisme mengadu domba kaum revolusioner.  Salah satu
tokoh penting PKI menyatakan, kita cukup mengalah saja dulu, dan ada
kesempatan nantinya kita tangkap biang keladinya dan menghukumnya.

DEMIKIANLAH, PKI AKHIRNYA MEMUTUSKAN UNTUK MENGALAH MEMBIARKAN
ANGGAUTA2NYA JADI KORBAN DIPOTONGI UMAT YANG KESETANAN MEREBUT TIKET
PAHALA KESORGA.  AKHIRNYA KEBABLASAN, TERLALU BANYAK YANG DIBUNUH
AKHIRNYA PKI HANCUR DAN KALAH, JANGANKAN MEMBALAS, MAU HIDUP SAJA
SUDAH SUSAH CARI TEMPAT BERPIJAKNYA.

Demikianlah, yang sisa cuma dendam dari keturunannya yang selamat,
tapi mau dendam kepada siapa ????  Satu2nya jalan, masuklah Islam,
bangunlah partai Islam, kemudian perangilah partai atau kelompok2
Islam yang dulunya membunuhi orang tua yang kita cintai.

Bukan tidak mungkin, FPI memang dibangun untuk membantai NU dengan
barisan Ansornya yang sudah berjasa mengantri tiket pahala dizaman g30s.


> "tawangalun" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Genduk harus konsekwen dg bualannya dulu bahwa 
> peristiwa G-30-S adalah kreasi Amerika dirancang
> Amerika.Jadi rentetannya sesudah pembantaian
> jendral2 adalah pembasmian PKI yang banyak juga
> saudara2mu itu tentu saja jadi tanggung jawab
> Amerika juga.
> 


Ajaran Bung Karno menyatakan, bahwa "Revolusi Butuh Korban2..."
dan yang mati dibunuh umat Islam hanyalah satu contoh saja dari
korban2 revolusi itu.

Yang membunuh itu bukanlah Amerika, tapi akibatnya bermanfaat untuk
kemenangan Amerika secara tidak langsung.

Jadi enggak akan ada yang bisa meminta pertanggung jawaban Amerika
karena Amerika sendiri juga jadi korbannya.

Sekali lagi, Amerika berhak untuk menang, paling sedikit Amerika
berhak untuk tidak kalah karena kalo kalah nasibnya sama seperti
orang2 PKI yang mati dipenggal oleh jihad Islam.

Jihad Islam juga musuhnya Komunis, setelah komunis kalah, Amerika
diterror, wajar kalo Amerika enggak mau nasibnya seperti komunis, maka
dibentuklah kubu dunia "War on Terror" dimana yang menang dan yang
kalah sudah sama2 kita ketahui.

Sekali lagi, perang itu perlu taktik, perlu strategi, perlu dana,
perlu ekonomi, perlu science dan teknologi, dan yang paling penting
anda semua ketahui bahwa dalam perang itu tak perlu Allah, tak perlu
beriman, dan kalopun beriman justru kekejamannya yang diharapkan.

Kelebihan Amerika cuma satu, yaitu kemampuan memanfaatkan musuh untuk
mengalahkan lawan2nya.  Juga lawan2 dan musuh2 Amerika berusaha
memanfaatkan teknologi dan ekonomi Amerika untuk menghancurkan Amerika
sendiri, namun sampai detik ini mereka gagal tapi bukan berarti total
karena masih tetap dikejar kemanapun secara internasional.

Ny. Muslim binti Muskitawati.







Kirim email ke