Semesta Alam Dan Bumi Ini Milik Kita Bersama
                                                
Allah adalah figur abstract, sedangkan kita umat manusia apapun agamanya 
beserta alam semesta dan bumi ini adalah figur nyata atau real yang bukan 
abstract.

Siapa pemilik alam semesta dan bumi ini???
Figur real harusnya juga pemiliknya merupakan figur yang real.
Atas dasar inilah, alam semesta dan bumi ini milik kita bersama bukan milik 
Allah yang abstract.

Allah yang abstract hanyalah merupakan simbolisme yang ada dalam angan2 umatnya 
yang bisa menjadi pendorong bagi umatnya untuk membentuk dan mengisi bumi dan 
alam semesta ini dengan kreasi2 baru yang berguna bagi semua, atau bisa juga 
menghancurkan kita semua.


> Re: Non-Materialisme Pun Adalah Materialisme
> "Y. Adam Prasetyo" <yad...@...> wrote:
> walau sesuatu saat itu, semua termasuk
> ilmuwan akan mengatakan bahwa gravitasi
> tidak nyata

Enggak ada ilmuwan yang mengatakan bahwa gravitasi tidak nyata, buah apel jatuh 
dari pohon itulah gravitasi, hal ini merupakan hal yang nyata bukan enggak 
nyata.

> selanjutnya menjadi nyata karena
> tidak ada yang bisa melihat wujud
> nyata dari gravitasi itu sendiri

Wujud nyata itu ada beberapa macam, solid, liquid, gas, Plasma, wave, energy, 
and power.  Gravitasi berwujud "power"

Wujud: plasma, wave, energy dan power adalah wujud yang tidak tampak dengan 
mata.  Semua ini adalah wujud yang dipelajari dalam science.

Tetapi ada aliran science lain seperti psikiatry, psikology, Phyllosophy dan 
poetry, yang mengenal wujud2 tambahan antara lain: imagination, idea, abstract, 
dan dream.  Pendekatan adanya Tuhan lebih cendrung menggunakan cara ini.

> saya sudah sampaikan bahwa
> pendekatan tuhan juga seperti
> itu Tuhan bisa didekati dengan
> adanya ciptaannya ketika kita
> memahami ciptaannya bagaimana
> ketika newton mengatakan bahwa
> ilmu yang kita ketahui saat ini
> hanya satu biji pasir dari
> sekian pasir di pantai
> 

Ternyata pendekatan Tuhan dari wujudnya enggak bisa dipersepsi dengan alat 
apapun kecuali Tuhan sebagai wave dimana tidak ada wave yang di Oscilloscope 
cuma garis datar, artinya tidak ada.  Dan Tuhan memang ternyata tidak ada.

Kemudian kita analysis secara empiris logis:
Semua yang ada pasti ada penciptanya.
Tuhan tidak ada penciptanya.
Kesimpulan logis: Tuhan tidak ada.

Jadi pendekatan ilmiah maupun pendekatan analitical empiris logis telah 
membuktikan bahwa: Tuhan Tidak Ada.

Tetapi pendekatan secara psikologis, "yang tidak ada itu ada" dan itulah yang 
disebut "angan2", hal inilah belakangan dibuktikan bahwa Tuhan memang ada, dan 
wujudnya adalah "angan2", tapi bisa berupa "dream", dan dalam pendekatan 
Phyllosophy wujudnya "abstract".

> sejarah tentang peletakan agama
> untuk menjelaskan semua fenomena alam
> itu adalah cara berfikir jaman dahulu
> sebelumnya, ilmu pengetahuan seperti
> jamannya ibnu siena yang mempercayai
> tuhan pun berkembang pesat sebelum
> baghdad diserang bangsa mongol hingga
> semua buku dihancurkan yang oleh orang
> barat disebut sebagai the darkness of
> sciene walaupun akhirnya jenghis sendiri
> masuk islam dengan menjadikan dirinya
> jenghis khan
> 

Sejarah itu terutama mencatat kejadian, bukan fenomena alam, tapi memang ada 
kalanya fenomena alam itu merupakan juga kejadian sejarah misalnya gempa besar 
atau gunung meletus.  Sedangkan bulan purnama itu juga adalah fenomena alam 
tetapi tidak pernah dicatat dalam sejarah.

Jenghiz Khan bukan beragama Islam, dan dia belum pernah masuk Islam, dia mati 
sakit setelah membantai seluruh kerajaan2 Islam di Asia.  Dia pengagum agama 
Buddha diCina, tetapi dia sendiri menganut aliran Buddha tersendiri yang ada di 
Mongolia.  Setelah semua kerajaan2 Islam musnah, maka kekuasaan raja Mongolia 
di China belakangan digantikan oleh kekuatan penjajah baru dari Barat Eropah.  
Masuknya kekuatan emperor Barat di Eropah mengakhiri kemungkinan kekuatan Islam 
yang baru, dan muncul kerajaan2 Islam boneka yang dikendalikan oleh emperor2 
Barat yang juga silih berganti. 

Ibnu Siena tidak termasuk daftar scientist, hanya agama Islam yang 
menganggapnya scientist.  Sejarah membuktikan Ibnu Siena bukan orang Arab dan 
dia dipaksa masuk Islam karena persia negaranya dibumi hangus oleh pasukan Arab 
Islam sewaktu dia masih anak2.  Sebelumnya dia, ayah ibunya sekeluarga beragama 
Zoroaster. Dia aselinya bernama "Avicenna" yang berasal dari buku suci agama 
Zoroaster yaitu kitab "Avesta".  Orang tua Avicenna ini setelah masuk Islam 
kemudian bekerja didalam kerajaan Islam, dan raja Islam Nuh ibn Mansur 
kebetulan sangat bersimpati kepadanya dan secara diam2 meskipun orang tuanya 
sekeluarga telah masuk Islam, tetapi diam2 mereka melindungi penganut2 
zoroaster lain dari pengejaran dan pembunuhan massal oleh pasukan Islam ini.  
Avicenna kemudian belajar ilmu pengobatan dari Kousyar yang juga beragama 
Zoroaster.  Avicenna adalah penganut Aristotles dan beragama Zoroaster.  
Kemudian Nuh ibn Mansur memanggilnya dengan nama Arab yang diberikan kepadanya 
yaitu "Ibn Sina".  Semua ilmuwan persia yang diakui sebagai ilmuwan Islam 
sebelumnya adalah penganut Zoroaster yang kemudian masuk Islam dalam 
menyelamatkan jiwanya dari pembunuhan2 massal.  Semua catatan pengobatan yang 
dikumpulkan Avicenna kemudian diselundupkan keluar dari kerajaan Islam 
diserahkan kepada uskup Vatican yang bukunya dikenal sebagai "the book of 
healing" dan "the canon of Medicine".  Demikianlah namanya tidak tercantum 
dalam daftar scientist tetapi tercantum dalam sejarah kedokteran.  Selanjutnya 
beliau diakui oleh dunia Islam sebagai dokter Islam, meskipun tidak memiliki 
satupun catatan kedokteran milik Avicenna ini.  Kemudian didunia Islam 
diedarkan banyak buku2 agama Islam yang katanya ditulis oleh ibn sina, tapi tak 
ada buktinya bahwa buku2 itu ditulis oleh ibn sina.
Nuh ibn Mansur, adalah raja Islam aliran Samanid yang sekarang sudah sedikit 
pengikutnya karena mengalami pembunuhan oleh aliran Islam lainnya, kebanyakan 
pengikutnya sekarang tinggal di Amerika dan Eropah.  Kerajaan Persia kemudian 
diubah namanya menjadi Kerajaan Iran.  Nuh ibn Mansur inilah yang merupakan 
raja Iran pertama.  Ibn Sina dianggap sebagai keluarga oleh raja Islam Samanid 
ini hingga kerajaan Islam Samanid ini dihancur leburkan oleh Islam Turki yang 
rajanya bernama Qarakhanids, Avicenna kemudian mengungsi ditolong oleh Masihi 
seorang dokter Kristen ke kota Gorganj di propinsi Karazm yang masih dikuasai 
oleh sisa2 dinasty keluarga Raja Islam Samanid ini.  Belakangan, penguasa Turki 
Qarakhanids yang menjajah Iran ini dikalahkan oleh raja Turki Islam lain 
bernama Ghaznavid.  Kemudian raja Ghaznavid meminta kepada sisa2 Samanid di 
Gorganj untuk menyerahkan Masihi dan Avicenna agar bergabung dengan kerajaan 
Gorganj, tapi Masihi dan Avicenna menolaknya dan melarikan diri mengembara 
ketempat lain yaitu kerajaan Gurgan dengan rajanya Qabus. Dikerajaan Gurgan ini 
temannya, Masihi mati akibat serangan badai topan.  Masihi adalah temannya, 
juga gurunya, dan bersamanya dia menyusun buku Substance Compendum yang 
terkenal didunia Barat.  Tetapi akhirnya Gurgan ditaklukan rajanya Qabus 
ditawan, dan Sultan Mahmud menjadi raja baru dan kembali Avicenna melarikan 
diri menolak untuk menakluk kepada Sultan Mahmud dan mengembara ke Ravvy dimana 
banyak penganut Zoroaster berlindung.  Kota Ravvy ini adalah satu dari 12 kota 
suci penganut Zoroaster yang dibangun 4000 tahun oleh nabi Zoroaster yaitu 
"Ahura Mazda", dikota Ravvy ini dia bergabung dengan dokter2 Zoroaster lainnya 
beserta ahli2 kimia Zoroaster.

Peperangan antar raja2 Islam aliran Shiite dan Ismaili berlanjut, jatuh bangun, 
dan kota Ravvy juga dikuasai, Avicenna mengembara ke kerajaan Islam Hamedan 
yang rajanya Shams el-Dowleh mengobati raja ini, kemudian dia diberi posisi 
sebagai panglima kerajaan tapi dia menolaknya karena banyak tentara mencurigai 
dia sebagai pengikut Islam Samanid.  Tetapi akhirnya raja menekan kecurigaan 
militernya dan memaksa Avicenna menjadi penasihat raja.  Terpaksa Avicenna 
menerimanya, tetapi setelah rajanya Shams el-Dowleh mati dan digantikan oleh 
anaknya, Avicenna melarikan diri dan bersembunyi disuatu tempat.  Tapi dia 
berhasil ditemukan, ditangkap dicurigai berkhianat dan dikenakan tahanan rumah. 
 Empat bulan kemudian Raja Ala el-Dowleh naik tahta kemudian menangkap anak 
raja Shams el-Dowleh, dan Avicenna dibebaskan dari tahanan rumanya dan diberi 
kebebasan untuk pergi kemana dia ingini.  Avicenna pergi ke kota Isfahan dan 
dibawah perlindungan Ala el-Dowleh dia mendapatkan rumah besar beserta 
perlengkapannya.

Perebutan kekuasaan dari keturunan Abbassid pada mulanya menguasai aliran Islam 
Shiite dan Ismaili, tapi akhirnya kekuatan supremasi keturunan Ghaznavids dari 
aliran Sunni tidak terbendung, dan semua aliran lain yang bukan Sunni dibantai 
habis termasuk kota Ravvy yang tadinya masih dipenuhi pengikut2 Zoroaster yang 
dilindungi oleh keturunan raja2 Shiite.  Banjir darah ini melahirkan raja baru 
yang ibukotanya di Bagdad yang kemudian menjadi pusat Islam Sunni.

Avicenna meskipun dianggap beragama Islam tetapi sebenarnya dia tidak pernah 
mengakui agamanya ini hingga akhir hayatnya dalam usia 58 tahun.


> buat saya, agama nasrani memang
> tidak diperuntukkan untuk menjelaskan
> fenomena alam. karena tidak ada ayat2
> dalam nasrani yang berkenaan dengan
> ilmu pengetahuan,

Enggak ada satupun agama yang menjelaskan fenomena Alam, meskipun Bible 
memiliki kitab kejadian yang dianggap menjelaskan fenomena alam tetapi tidak 
mendapatkan pengakuan dunia science.

> yang penting buat agama adalah untuk
> meluruskan dogma2 tentang ketuhanan
> biar tidak jadi animisme/dinamisme
> sehingga ke agama islam biar tidak atheis
> seperti yang kamu ungkapkan berulang kali
> tapi memberikan gambaran dalam alquran
> sendiri seperti tentang proses janin dalam
> rahim seperti adanya lempengan2 di bumi
> dan sebagainya.


Sama seperti kitab kejadian dari Nasrani, Quran juga tidak mendapatkan 
pengakuan dari dunia science.

Dunia science bertujuan melindungi dan membahagiakan semua termasuk animisme, 
dinamisme, kafir, yahudi, atheisme, Islam, Kristen, Hindu, dan Buddha.  Tidak 
ada satupun dari kepercayaan2 ini yang dianggap dunia science sebagai: lebih 
benar, kurang benar, atau tidak benar.  Science memperlakukan semua agama dan 
kepercayaan sebagai angan2 yang tidak perlu disalahkan atau dibenarkan.


> tapi jangan sekali-kali menjelekkan islam...
> kamu jika tidak percaya tuhan jangan menjelek
> -jelekkan islam dan kamu tidak tepat dalam
> milis ini jika diperuntukkan untuk ini

Belum pernah saya men-jelek2an Islam, dan kalo saya mengungkapkan kebohongan2 
dalam Islam adalah merupakan kebenaran bukan men-jelek2an, sama seperti 
kebohongan bahwa Ibnu Sina adalah Arab Islam, ternyata dia bukanlah Arab dan 
juga bukan Islam melainkan seorang bangsa Persia yang beragama Zoroaster 
meskipun dia dipaksa masuk Islam tidak pernah dia pribadi mengakui penganut 
Islam.  Juga sama halnya dengan Neil Armstrong yang oleh dunia Islam 
diberitakan masuk Islam setelah mendarat di bulan. Bahkan anda boleh baca 
autobiography lengkap perjalanan hidup Jenghiz khan di semua perpustakaan 
didunia ini, tidak ada satupun yang menyatakan bahwa Jenghiz Khan beragama 
Islam, kenapa didunia Islam dia diberitakan masuk Islam???  Apakah berbohong 
itu tidak men-jelek2in Islam itu sendiri????  Apakah teror jihad Islam tidak 
men-jelek2an Islam itu sendiri???  Apakah pengungkapan kebohongan2 seperti ini 
bisa anda tuduh sebagai men-jelek2an Islam?

Kita serahkan saja kepada para pembaca untuk menimbang, membandingkan dan 
memutuskannya karena dari argumentasi2 diatas bisa disimpulkan mana yang benar 
dan mana yang bohong.

Meskipun saya ini beragama Islam turun temurun, tetapi apabila diminta sebagai 
seorang scientist untuk bersaksi, maka saya akan memberi kesaksian yang netral, 
yang tidak berpihak kepada agama manapun juga kecuali hanya kepada kebenaran 
yang benar bukan kebenaran yang saya yakini.

> kamu bilang islam, tapi kelakuanmu
> lain dan itu ciri-ciri orang pembohong
> dan tidak konsisten agama tidak
> diwujudkan dalam ktp saja tapi dari
> keyakinan dan kelakuan jadi tidak perlu
> bangga tapi kelakukanmu terbalik seperti
> itu.


Sekali lagi saya bersikap netral tidak bisa berpihak kepada agama manapun juga 
selain kepada kebenaran yang dilandasi oleh nilai2 universal yang diakui dalam 
deklarasi HAM.

Saya tidak pernah berbohong dan konsistent dengan pendirian saya, dan dalam ktp 
saya tidak tercantum agama yang saya anut.  Pendirian saya tidak perlu 
dibanggakan, tapi perlu diungkapkan, perlu diekspressikan bukan sebagai 
propaganda agama, tetapi sebagai ungkapan atau ekspressi kasih sayang kepada 
semua tanpa membedakan agamanya, rasnya, dan juga gendernya.


> saya hanya bis amenyerahkan semua
> pada tuhan yang maha esa dan
> menciptakan segalanya jelas dalam
> alquran, dan bagi kami yang
> mempercayai adanya kehidupan setelah
> mati ada hukuman dan sebagainya maka
> kami hanya sebatas menyampaikan
> 

Ya...Saya menghormati apa yang anda percaya, sama seperti saya juga menghormati 
para penyembah berhala dewa-dewi Yunani kuno yang mempercayai segalanya 
diciptakan oleh Dewa Zeus yaitu pemimpin para dewa-dewi.  Menghormati 
kepercayaan bukan berarti harus percaya, dan juga bukan berarti harus 
memusnahkan, menumpas, dan membantai mereka yang tidak percaya, hal inilah yang 
perlu saya sampaikan untuk dicatat dalam hati sanubari nurani anda.  Dan juga 
perlu saya tekankan, semua tulisan saya sama sekali tidak mengancam siapapun 
juga untuk dihukum setelah mati.

Secara scientifik saya pastikan, bahwa setelah mati tidak ada hukuman, karena 
hukuman hanya berlaku kepada yang hidup bukan kepada yang mati.  Oleh karena 
itu pahamilah, dalam hidup ini ada "hukuman mati."  Sebaliknya, setelah mati 
tidak akan ada "hukuman hidup" atau "hukuman mati dua kali" atau hukuman apapun 
juga.  Pusat kehidupan adanya diotak, pusat perbuatan baik atau dosa juga 
diotak letaknya, tetapi pusat kematian sama sekali tidak ada karena setelah 
mati, otaknyapun mati rusak membusuk sehingga tidak bisa berbuat dosa atau 
berbuat pahala, apalagi bisa merasakan api neraka dan juga tidak bisa menikmati 
kenikmatan disorga, karena mati sama sekali bukanlah kehidupan.


> jika kamu menghina islam, tidak hanya
> laknat dari tuhan tapi secara hubungan
> manusia kamu sendiri tidak mempunyai
> toleransi terhadap kepercayaan lain
> justru seperti ini yang tidak baik

Kamu boleh saja sumpah serapah melaknati aku, enggak perlu saya bales kecuali 
kalo kamu melanggar HAM atau mendukung terorist Jihad Islam, maka kamu bukan 
cuma dikutuk dan dilaknati oleh semua manusia tapi juga oleh semua umat 
beragama termasuk dengan sendirinya juga umat Islam.

> kamu asal bicara dan tidak bisa
> membuktikan dan menyebutkan sumber
> pendapatmu sangat subyektif padahal.

Saya adalah seorang scientist atau ilmuwan, sumber pendapatku tentunya berasal 
dari pengalaman, observasi, dan dari sumber experiment yang aku lakukan.  
Pendapatku ini justru merupakan sumber karena merupakan hasil penelitian 
sebagai ilmuwan bukan jiplak dari sumber2 lain yang ada, tapi sumber2 lain bisa 
memperkuat hasil penelitianku ini.

Memang pendapatku boleh dianggap subjective, semua opini memang subjective, 
tapi apabila validasi bisa menghasilkan kesimpulan yang valid melalui analysis 
yang logis, kritis dan rasional, maka opini yang subjective ini berubah menjadi 
objective dan tidak lagi dianggap sebagai opini tetapi disebut sebagai "Idea".

> kamu sendiri menyebut agama itu hanya
> subyektif.

Betul, agama itu sangat subyektif, karena setiap agama mengeluarkan opini yang 
ber-beda2 tidak ada yang sama, bahkan sama2 agamanyapun bisa berbeda juga 
sehingga gontok2an menghasilkan aliran2 yang saling bermusuhan.

Agama itu cuma angan2, sama seperti juga filem yang adalah angan2 sutradara 
yang diprojeksikan kelayar putih.  Sama seperti juga teater yang asalnya angan2 
sutradara yang meskipun para pemainnya juga manusia tapi cuma ber-pura2 sebagai 
figur2 yang di-angan2kannya.

Atas dasar inilah, kita harus memperlakukan agama juga untuk menghibur semua 
orang tidak peduli apakah dia percaya ataupun tidak percaya.

Salah jadinya kalo kamu menggunakan agamamu untuk mengadili salah benarnya 
seseorang, apalagi menghukumnya dengan biadab seperti memotong tangan, merajam, 
memancung, menjarah harta bendanya, membakari mesjidnya, membakari gerejanya, 
hingga menggunakan bomb bunuh diri untuk membunuhi mereka yang dianggapnya 
musuh2 agamanya.

Ini merupakan ibadah beragama yang salah, karena tidak seharusnya dalam 
beragama menyebabkan jatuh korban siapapun, tidak boleh orang murtad, kafir, 
yahudi atau mereka yang tidak percaya harus dibunuh.

Alam semesta dan bumi ini adalah miliki kita bersama bukan milik Allah karena 
Allah berada di angan2, oleh karena itulah kita sebagai manusia bersama harus 
memelihara dan membangun bumi ini agar menjadi tempat yang aman, menyenangkan, 
membahagiakan, dan saling melindungi, menolong, maupun menghormatinya apapun 
agamanya maupun mereka yang tidak beragama, murtad, kafir, dan Yahudi juga 
saudara2 kita yang sederajat.

Ny. Muslim binti Muskitawati.







Kirim email ke