Generasi Muda Jamaah Islamiyah Belajar di 30 Pesantren Rabu, 12 November 2008 | 12:30 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta: Direktur International Crisis Group Sidney Jones mengatakan saat ini terdapat 30 pesantren yang tersebar di seluruh Indonesia yang mendidik generasi muda kelompok Jamaah Islamiah (JI). Pesantren ini tersebar di Jawa Tengah, Jawa Barat, perbatasan kedua provinsi tersebut, Nusa Tenggara Barat dan Sumatera. Sidney mengatakan anak-anak yang memiliki ayah atau paman dari JI diajarkan nilai-nilai Islam garis keras. Namun demikian, Sydney mengatakan hal tersebut bukan berarti menjadi ancaman besar bahwa mereka akan menjadi pengebom juga. "Meski bapak atau pamannya teroris, belum tentu mereka ikut mengebom," katanya saat dihubungi Rabu (12/11). Menurut Sidney anak-anak itu belajar memperjuangkan Islam melalui jalur yang demokratis. Mereka tetap diberi ajaran-ajaran yang ekstrim dan siap jika diperlukan melakukan perlawanan membela kelompok Islam yang terancam oleh kelompok non Islam. Jumlah pesantren yang ia ungkapkan memang lebih banyak, dari beberapa tahun lalu yang hanya ada 18 pesantren. Bertambahnya jumlah pesantren, bisa saja karena saat itu sejumlah pesantren belum diketahui. Pemerintah tidak perlu serta merta mengawasi secara ketat pesantren-pesantren tersebut atau menutupnya. Pemerintah bersama para pemikir Islam harus mencari alternatif memikirkan kelanjutan karir mereka seperti sebagai pengajar atau pedagang. Pemerintah harus memikirkan rencana lima tahun ke depan ketika mereka lulus dari pesantren-pesantren tersebut. Sidney menambahkan, saat ini kemungkinan kelompok Jamaah Islamiyah melakukan aksi pengeboman besar sangat kecil. Meskipun ahli rakit bom masih ada terutama yang masih berstatus buron saat ini. Aksi pengeboman banyak merugikan ketika menelan korban dari kelompok muslim, "dukungan masyarakat jadi berkurang," katanya. Ada sempalan dari kelompok JI terutama yang berada di Mindanao, mereka bisa berbahaya. Mereka mungkin saja melakukan aksi teror yang sifatnya global tetapi tidak di Indonesia. Tetapi, jika ada ancaman bagi kelompok mereka tetap siap. Misalnya terjadi konflik di Ambon, tetapi Sidney yakin hal tersebut tidak akan terjadi. Aqida Swamurti --------------- Jusfiq Hadjar gelar Sutan Maradjo Lelo Allah yang disembah orang Islam tipikal dan yang digambarkan oleh al-Mushaf itu dungu, buas, kejam, keji, ganas, zalim lagi biadab hanyalah Allah fiktif.