Taqqiya
Dari Faithfreedompedia
Langsung ke: navigasi, cari
Lying in Islam/Berbohong dalam Islam
Oleh: Abdullah Al Araby
Sumber: Faith Freedom Indonesia
Daftar isi[sembunyikan]
        * 1 Pendahuluan
        * 2 Syarat-syarat berbohong dalam Islam
        * 3 Prinsip Al-Taqqiya
        * 4 Dampak Al-Taqqiya
Pendahuluan
 Quran 40:28: "Sesungguhnya Allah tidak menuntun seorangpun yang melanggar dan 
membohong."

Dlm Hadis, Muhamad dikutip sebagai mengatakan,
 "Jujurlah kalian karena kejujuran membawa kebaikan dan kebaikan mengantar ke 
surga. Hati-hati
 dengan kepalsuan karena ini mengantar kepada ketidakmoralan dan ketidakmoralan 
mengantar ke
 Neraka."

Tetapi hanya ini yg akan dikatakan Muslim kpd NON-MUSLIM. Selebihnya mereka 
sembunyikan.
Buku "The spirit of Islam", oleh pakar Muslim, Afif A. Tabbarah ditulis untuk 
mempromosikan Islam. Tapi lihat halaman 247 :
"Berbohong tidak selalu buruk; ada kalanya dimana berbohong lebih bermanfaat 
dan lebih baik bagi
kesejahteraan umum dan penyelesaian perkara. Menurut Nabi: 'Ia bukan orang 
curang (lewat
berbohong) kalau menyelesaikan perkara, mendukung hal-hal yang benar atau 
mengatakan apa yang
benar."

Mempelajari duplisitas dalam Islam ini, kami akan menguji beberapa contoh dari 
sejarah Islam. Ini akan menunjukkan bahwa berbohong memang KEBIJAKAN UMUM para 
imam dan tokoh negara (muslim).
Juni 1967, Mesir dikalahkan Israel dan kehilangan Sinai Peninsula dalam Perang 
Enam Hari. Tujuan utama Presiden Nasser oleh karena itu adalah merebut kembali 
wilayah yang hilang itu. Presiden Sadat pun menerapkan motto: "No voice should 
rise over the voice of The Battle" (Tidak ada suara yang boleh dikumandangkan 
diatas suara Pertempuran).
Tentara yang direkrut th 1967 memperkirakan bahwa setiap saat "perang akan 
dimulai lagi". Namun, tahun demi tahun lewat dan masyarakat Mesir semakin sebal 
dengan pernyataan-pernyataan jagoan pemimpin politik.
Th 1972 Sadat bersumpah dgn pasti bahwa tahun inilah adalah tahun perang yang 
sudah lama dinanti-nanti. Selama tahun itu ia berkali-kali bersumpah, "Saya 
bersumpah demi kehormatan saya bahwa tahun ini tidak akan lewat tanpa kita 
melancarkan perang." Satu tahun mereka terus menunggu ...
Orang percaya padanya karena ia mempertaruhkan reputasi dan kehormatannya lewat 
sebuah sumpah. Tapi tahun itupun berlalu tanpa adanya satu tembakanpun. 
Akibatnya, orang-orang diluar dan didalam Mesir mengoloknya sebagai tong 
kosong. Tapi Oktober 1973 ia tiba-tiba melancarkan serangan yg kemudian dikenal 
sbg perang Yom Kippur.
Sebagai panglima militer, Sadat diperkirakan menggunakan elemen ‘surprise’ utk 
mengelabui musuh. Sebagai Muslim tulen, Sadat tidak sedikitpun khawatir dengan 
janjinya yang agak melenceng itu. Ia mengerti bahwa sejarah dan ajaran Islam 
akan mengecualikannya dari tanggung jawab di akhirat nanti kalau ia menggunakan 
kebohongan sebagai manuver strategis militer.
Inipun juga dibuktikan oleh Muhamad sendiri. Ia sering membohong dan 
memerintahkan pengikutnya utk melakukan yg sama. Alasannya adalah prospek 
sukses dlm missi menyebarkan Islam akan membatalkan larangan berbohong dari 
Allah. Sebuah contoh baik adalah pembunuhan Ka'b/Ka-ab Ibn al-Ashraf, penyair 
Yahudi dari suku Banu Nadir. Dilaporkan bahwa Ka-ab menunjukkan dukungan bagi 
Quraish dalam perang mereka melawan Muhamad. Juga, Ka-ab dituduh menulis 
sajak-sajak menggiurkan tentang wanita Muslim. Ini membuat Muhamad marah.
Jadi apa yg dilakukan Muhamad? IA MEMINTA SUKARELAWAN UNTUK MENGHABISI Ka-ab 
Ibn al-Ashraf. Spt dikatakannya sendiri, Ka-ab telah "Melukai Allah dan 
rasulNya." Pada saat itu Ka-ab Ibn al-Ashraf, dan sukunya masih kuat, jadi 
tidak mudah bagi orang asing untuk menyusup dan membunuhnya. Seorang Muslim 
bernama Ibn Muslima, bersedia untuk melakukan tugas ini dgn syarat Muhamad 
mengijinkannya utk berbohong. Dgn ijin Muhamad, Ibn Muslima, menemui Kaab dan 
berbohong padanya dgn mengaku tidak senang kpd Muhamad. Saat ia mendapatkan 
kepercayaan Kaab, suatu malam ia membujuknya agar keluar rumah dan membunuhnya 
di sebuah tempat terkucil.
Ini mirip dengan cerita pembunuhan Shaaban Ibn Khalid al-Hazly. Dikatakan bahwa 
Shaaban mengumpulkan tentara untuk memerangi Muhamad. Muhamad membalas dgn 
memerintahkan Abdullah Ibn Anis utk membunuh Shaaban. Lagi-lagi, calon pembunuh 
itu meminta ijin Muhamad agar dapat berbohong. Muhamad setuju dan lalu 
memerintahkan agar sang calon pembunuh berbohong dan mengaku dari suku Khazaa. 
Ketika Shaaban melihat datangnya Abdullah, ia bertanya asal kesukuannya. 
Abdullah menjawab, "Dari Khazaa." Ia lalu menambahkan, "saya dengar kau sedang 
mengumpulkan tentara utk memerangi Muhamad dan saya datang utk bergabung dgn 
mu." Abdullah mulai berjalan dgn Shaaban dan bercerita kepadanya bagaimana 
Muhamad datang kpd mereka dengan ajaran palsunya dan mengeluh bahwa Muhamad 
bergosip tentang para patriarch Arab dan menghancurkan harapan-harapan Arab. 
Mereka akhirnya sampai di tenda Shaaban. Sahabat-sahabat Shaaban 
meninggalkannya dan Shaaban mengundang Abdullah untuk masuk
 dan beristirahat dengannya. Abdullah duduk disana sampai Shaaban tertidur.
Apa yang dilakukannya kemudian ? Ia memenggal kepalanya dan membawanya ke 
Muhamad bak sebuah trophy. Saat Muhamad melihat Abdullah, ia berteriak dengan 
girang, "Wajahmu penuh kemenangan (Aflaha al- wajho)." Abdullah membalas salam 
itu dengan mengatakan, "Wajahmu-lah, Rasulullah yang penuh kemenangan (Aflaha 
wajhoka, ye rasoul Allah)."

Syarat-syarat berbohong dalam Islam
Ini syarat-syaratnya yangg kebanyakan Muslim cukup mengenalnya:
        * Perang adalah tipu daya (War is deception.)
        * Tujuan menghalalkan hal-halal yg dilarang
        * Jika dihadapkan pada dua kejahatan, pilih yg kurang jahat.
Inilah ayat-ayat yg dijadikan dasar membohong:
* "Allah tidak akan mempertanyakanmu ttg apa yg tidak dapat kau penuhi dalam 
sumpahmu. … "
  Surah 5:89

* "Allah tidak akan mempertanyakanmu kalau kau tidak memikirkan matang2 
sumpahmu, tetapi bagi
   kemauan dalam hatimu; dan Ia Maha pengampun …" Surah 2:225

        * "Siapapun yang setelah menerima Allah mengucapkan murtad, kecuali 
dibawah paksaan, hatinya tetap
  kuat dalam Iman – tetapi kalau mereka membuka hati mereka bagi Murtad, 
kemarahan Allah ada pada
  mereka …" Surah 16: 106


Al-Tabary menjelaskan Surah 16:106 sebagai surah yang diturunkan kepada Muhamad 
setelah ia tahu bahwa Ammar Ibn Yasser dipaksa untuk menolak Islam ketika ia 
diculik oleh Banu Moghera. Muhammad menenangkan Ammar dengan mengatakan "Jika 
mereka berbalik, kau ikut berbalik." (Artinya: jika mereka menculikmu kembali, 
kau boleh menolak saya kembali.)
Ini menunjukkan bahwa kebohongan yang tidak direncanakan bisa diampuni dan 
bahkan kebohongan yang direncanakanpun bisa ditebus dengan melakukan beberapa 
hal, seperti puasa. Jelas juga, bahwa jika terpaksa Muslim bisa mengambil 
sumpah (contoh; sumpah kesetiaan kepada Negara lain) dan bahkan berbohong 
dengan Allah, selama mereka tetap percaya didalam hati mereka.
Dalam Hadis, Muhammad menegaskan konsep ini.
Dari "Ehiaa Oloum al-Din," oleh al-Ghazali, Vol. 3: PP.284-287:
Salah seorang puteri Muhamad, Umm Kalthoum, mengatakan bahwa ia tidak pernah 
mendengar rasulullah
mensahkan kebohongan kecuali dlm 3 situasi:
* Rekonsiliasi antara pihak-pihak yg bersengketa
* Dalam perang
* Diantara suami isteri, untuk menjaga kerukunan rumah tangga

Hadis mengutip Muhamad sebagai mengatakan: "Para putera Adam bertanggung jawab 
atas kebohongan kecuali yg diucapkan utk mendamaikan Muslim."
Hadis lain lagi menyebut, "Aba Kahl, damaikan orang-orang."(artinya: bahkan 
lewat kebohongan)
Bagaimana dengan yang satu ini "Para putera Adam bertanggung jawab atas semua 
kebohongan kecuali : selama perang, karena perang adalah penipuan, utk 
mendamaikan 2 lelaki yg cekcok dan bagi lelaki utk menenangkan isterinya."

Prinsip Al-Taqqiya
Kata "Taqqiya", berarti "menghindari" atau menjaga dari. Prinsip ini 
mengajarkan bahwa Muslim diijinkan utk berbohong utk menghindari luka2, 
kerugian terhdp dirinya atau sesama Muslim. Prinsip ini memberi kebebasan bagi 
Muslim utk berbohong dalam keadaan yg mereka anggap mengancam nyawa. Mereka 
dapat menolak agama mereka, selama mereka dalam hati tetap beriman.
Al-Taqqiya didasarkan pada ayat ini:

"Janganlah orang beriman mengambil sbg teman dan pembantu para kafir ketimbang 
sesama orang
beriman: jika kalian melakukannya, Allah tidak akan memberikanmu bantuan: 
kecuali dlm hal
pencegahan, agar kau dapat melindungi dirimu dari mereka. Tapi Allah 
memperingatimu agar hanya
mengingatNya; karena tujuan utama adalah bagi Allah." Surah 3: 28

Jadi, Muslim boleh berpura-pura baik dengan Kafir dan berpura-pura sebagai 
kafir utk menghindari kerugian.
Berdasarkan konsep taqqiya, adalah SAH bagi Muslim untuk berlaku bertentangan 
dengan agama mereka, misalnya:
 * Meminum anggur, melupakan sholat dan puasa selama Ramadan.
 * Menyatakan ketidakpercayaan kpd Allah.
 * Bersujud kpd dewa selain Allah.
 * Mengucapkan sumpah setia.


Dampak Al-Taqqiya
Jadi hati-hati kalau Muslim nampak jujur dan baik hati. Kenyataannya hati 
mereka memiliki agenda bertentangan.
Dalam hal politik internasional, pertanyaannya adalah: Bisakah negara-negara 
Muslim dipercaya utk mematuhi perjanjian2 yg mereka sepakati dgn negara2 
non-Muslim? Praktek menunjukkan bahwa saat Muslim masih lemah, mereka 
menyepakati apapun. Begitu mereka kuat, mereka akan membatalkan segala 
perjanjian/sumpah yg pernah mereka lakukan.
Aktivis Muslim sudah sering terbukti melakukan taktik penipuan dlm menyebarkan 
agama Islam dgn memoles arti Islam dan membuatnya nampak menarik bagi pendatang 
baru. Mereka dgn sengaja menghindar dari ayat2 dan ajaran yang biadab.
Contoh penipuan ini adalah, aktivis Muslim hanya mengutip ayat-ayat Mekah (ayat 
damai, ketika Muhamad masih lemah) yang memang berbunyi damai dan mengajarkan 
toleransi. Tetapi mereka tahu penuh bahwa ayat2 ini sudah 
DI-ABROGASI/DIBATALKAN oleh ayat kemudian setelah ia hijrah dan berkuasa di 
Medinah. Ayat-ayat ini penuh dgn kecurigaan dan kekejaman terhadap non-Muslim.
Kesimpulan, perlu dimengerti bahwa dalam menghadapi Muslim jangan percaya 
mentah2 apa yg dikatakannya. Masalahnya adalah bgm kita mengetahui apa yg 
disimpannya dalam hatinya.
Diperoleh dari "http://faithfreedom.frihost.net/wiki/Taqqiya";
 

Kirim email ke