Refleksi : Apa komentar Anda tentang pernyataan dibawah ini? http://www.ambonekspres.com/index.php?act=news&newsid=25778
Jumat, 13 Mar 2009, | 12 Tarmizi Taher :Tindakan Terorisme Bukan Dakwah Islam Hambali alias Encep Nurjaman ditahan di Penjara Guantanamo sejak Agustus 2003 setelah ia tertangkap di Thailand. Hambali dituduh sebagai salah satu pentolan kelompok teroris Jamaah Islamiyah yang dicurigai memiliki jaringan dengan Al Qaeda dan berperan penting dalam peristiwa Bom Bali I tahun 2002 yang menewaskan 202 orang, kebanyakan turis Australia. Bagaimana kemungkinan isu terorisme ke depan pasca pelepasan Hambali? Bagaimana pula Syekh Az Azhar Mesir menilai jihad yang dilakukan jaringan Al Qaeda? Membahas hal ini lebih jauh, berikut kutipan wawancara CMM dengan KH DR Tarmizi Taher, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI): Bagaimana pandangan Anda terhadap rencana pemeriksaan dan pemulangan Hambali ke Indonesia? Pemeriksaan terhadap tersangka pelaku bom tahun 2000, Hambali, yang sekarang ditahan di penjara khusus pelaku terorisme, Guantanamo, AS, dimaksudkan untuk membuka jaringan terorisme di Indonesia dan internasional. Aparat keamanan kita tampaknya juga ingin memeriksa langsung Hambali karena berkepentingan untuk mengaitkan kemungkinan adanya hubungan dengan jaringan atau kelompok yang lain. Bahwa kemungkinan Hambali akan dilepas dari penjara Guantanamo, kemudian dikembalikan ke Indonesia atau tidak, tentu banyak faktor yang menjadi bahan pertimbangan, termasuk penilaian dari aparat intelijen tentang bahayanya jika Hambali dikembalikan. Saya kira para murid Dr Azahari dan Noordin Top secara diam-diam melakukan pembinaan-pembinaan terhadap orang-orang yang dapat dibinanya. Tetapi orang-orang yang lebih cerdas tentu tidak dapat dipengaruhi. Tertangkapnya sejumlah pelaku terorisme menandakan bahwa masyarakat sudah dapat melakukan feedback dengan cara melaporkan kepada aparat keamanan. Bagaimana kemungkinannya? Saya mendapat informasi, Sekretaris NCB Interpol Brigjen Iskandar Hasan sudah bertemu Frederick Wong, Legal Attache FBI di Kedubes AS di Jakarta. Pada kesempatan itu disampaikan keinginan Polri untuk diizinkan memeriksa langsung Hambali. Tapi, pihak FBI maupun perwakilannya di Kedutaan Amerika Serikat tetap menolak permintaan Polri. FBI menawarkan Polri untuk memeriksa Hambali dengan cara menuliskan surat berisi pertanyaan untuk diajukan kepada Hambali dengan perantara FBI. Dan sebelumnya, Kapolri terdahulu Jenderal Sutanto sudah bertemu dengan Direktur FBI, Robert Mueller saat kunjungan ke Amerika Serikat pada akhir Januari 2007. Salah satu topik pembahasan dalam pertemuan itu adalah keinginan Polri untuk dapat melakukan pemeriksaan terhadap Hambali. Saat itu, Direktur FBI menanggapi bahwa FBI dapat mengakomodasi permintaan Polri sepanjang pertanyaan diajukan secara tertulis. Jika kasus Hambali selesai, apakah ancaman terorisme di Indonesia berakhir? Dalam situasi konflik sekarang ini, masih lebarnya jarak antara yang kaya dan miskin, jarak antara yang berpendidikan dan yang tidak, saya kira kasus-kasus terorisme tidak bisa hilang samasekali. Faktor-faktor perbedaan tersebut akan menjadi lahan atau pemicu terorisme, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di dunia internasional. Bagaimana dengan spirit berdakwah yang ditananamkan oleh Al Qaeda pimpinan Osama bin Laden terhadap jaringan internasionalnya yang menerapkan konsep jihad? Islam adalah agama rahmatan lil alamin (kedamaian untuk seluruh umat manusia). Dakwah yang dilakukan mestilah dakwah yang menyejukkan, jauh dari kekerasan. Apalagi melakukan fasd fil ard (kerusakan di atas bumi). Seperti yang dikatakan Syekh Al Azhar Mesir, Syekh Thanthowi, bahwa tindakan terorisme tidak ada kaitannya dengan langkah-langkah dakwah. Gerakan mereka adalah gerakan politik yang akan merambah kemana-kemana. Dakwah Islam harus dijalankan sesuai dengan prinsip Islam yang rahmatan lil alamin. Menurut Syekh Thantowi, jangan kita menganggap jihad mereka kaum teroris dukungan Al Qaeda adalah jihad dakwah, tetapi jihad politik. Pandangan Anda terhadap langkah Obama terkait dengan pemberantasan terorisme di dunia bagaimana? Kedepan pendekatan Obama akan sama dengan yang dilakukan Bill Clinton, yang sama-sama dari Partai Demokrat. Dalam sebuah kesempatan pertemuan dengan Clinton, dia mengatakan melakukan tindakan-tindakan yang keras terhadap gerakan terorisme. Tapi dia tidak menggunakan sistem terbuka, tetapi tertutup. Berbeda dengan Bush yang menggunakan data-data intelijen secara terbuka. Sehingga orang-orang Amerika menjadi orang-orang yang paling takut terhadap terjadinya tindakan terorisme ketika berjalan dimana-mana. Saya kira Obama sebagai presiden AS akan menggunakan segala macam cara untuk membasmi terorisme, misalnya menggunakan CIA. Tetapi, sikap Obama terhadap umat Islam akan lebih bersahabat dibandingkan dengan presiden Bush, karena ayahnya orang Islam. Tentu dia tidak mau bersikap seperti Bush. Pernyataan KH Hasyim Muzadi agar AS lebih mengedepankan sikap kebapakannya terhadap negara-negara berkembang ketimbang sikap polisinya, saya kira ini bagus sekali bila bisa diterapkan. *) Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), Mantan Menteri Agama RI