Ternyata Versi AL QUR'AN ada yang berbeda-beda

Apakah Benar Al Quran Syi`ah itu Sama dengan Al Quran Sunni???? 

Sesungguhnya apa yang didakwakan sebagian orang bahwa Al Quran Syi`ah sama 
seperti Al Quran sunni, bertentangan dengan apa yang telah ditulis dan 
ditetapkan oleh ulama syi`ah dalam kitab-kitab mereka. Sebagai buktinya adalah 
kitab : "Fashlu Al khithab fi tahriifi kitab rabbil arbaab" karangan Husain An 
Nuuri At Tibrisi. Dan dalam buku ini membuktikan dari kitab-kitab mereka bahwa 
Al Quran yang ada sekarang ini telah diubah, dinukil dari jumlah yang besar 
dari riwayat-riwayat mereka yang mencela Al Quran, ia berkata : Riwayat itu 
telah dikumpulkan dari buku-buku yang terpercaya yang dijadikan rujukan bagi 
pemeluk (ajaran ini). (fashlul khitab lembaran 117). Dan ia berkata di halaman 
yang lain : "Dan ketahuilah bahwasanya riwayat-riwayat itu dinukil dari 
kitab-kitab yang terpercaya yang dijadikan sebagai rujukan oleh pengikut kita 
dalam menentukan hukum syara` dan hadits nabi". (fashlul khitab lembaran 126). 

Dalam buku ini juga anda akan mendapatkan surat yang didakwakan oleh kaum 
Syi`ah, surat yang telah dihapus dari Al Quran yaitu surat wilayah. 
Coba anda lihat juga di kitab Al Kafi, yang pengarangnya mengatakan ia 
konsisten mengeluarkan hadits yang shahih saja (menurutnya). 

Sebagai contoh lihatlah dalam nomor-nomor berikut ini : 
Kitab AL Kafi 1/413 dan setelahnya. Lihat pada nomor-nomor berikut ini : 8, 23, 
25, 26, 27, 28, 31, 32, 45, 47, 58, 59, 60, 64. 
Lihat di jilid dua (2/619) dari buku yang sama (Al Kafi) bab Al Quran akan 
diangkat sebagaimana diturunkan, no 2. dan bab An Nawadir (hal-hal yang asing), 
hal 627 dan setelahnya dengan nomor-nomor : 2, 3, 4, 16, 23, 28, . 

Riwayat ini semua di dalam kitab Al Kafi terang-terangan dalam mencela kitab 
Allah, dan tidak bisa ditafsirkan bahwa itu adalah dari segi atau bagian dari 
qiraat atau tafsir. 
Untuk memperkuat perkataan ini, saya akan mencantumkan beberapa perkataan ulama 
mereka yang diakui terpercaya : 

Berkata al Majlisi pengarang kitab "Biharul Anwar" : "Menurut saya, 
sesungguhnya kabar-kabar (riwayat-riwayat) dalam bab ini (keyakinan bahwa 
Alquran dirubah), adalah kabar (riwayat) mutawatir makna, dan membuang seluruh 
riwayat itu mengharuskan untuk tidak mengakui dan mempercayai kabar itu, bahkan 
perkiraan saya sesungguhnya riwayat-riwayat itu pada masalah ini tidak hanya 
sebatas riwayat-riwayat para imam. (miraatul `Uqul 2/536). 

Berkata syeikh syi`ah Al Mufiid : "Sesungguhnya riwayat-riwayat itu sungguh 
telah datang secara masyhur dan banyak dari para imam huda dari keluarga 
Muhammad -shallallahu `alaihi wa sallam- dengan (menerangkan) perbedaan Al 
Quran , dan apa yang telah dilakukakannya oleh sebagian orang-orang yang zholim 
dari menghapus dan mengurangi. (buku Awail al maqaalaat oleh AL Mufiid, hal : 
9. 

Berkata At Thibrisi tentang riwayat-riwayat mereka dalam mencela Al Quran : 
"Dan riwayat-riwayat itu banyak sekali, sehingga berkata Saiyid Ni`matullah al 
Jazairi di sebagian karangan-karangannya, sebagaimana diriwayatkan darinya, 
bahwa riwayat-riwayat yang menunjukkan terhadap hal itu (alQuran dirubah) 
melebihi dari dua ribu hadits". ( buku Fashlul Khithab oleh At Thibrisi 
lembaran125. 

Dan berkata Muhammad Sholeh Al Mazindaraani (wafat 1081 H), : "… membuang 
sebagian Al Quran dan merubahnya adalah hal yang telah tetap dari jalan (sanad) 
kami dengan riwayat mutawatir makna, sebagaimana tampak jelas bagi siapa yang 
memperhatikan dalam buku-buku hadits dari awal sampai akhir" (Muhammad Al 
Mazindaraani : Syarh Jami` Al Kafi : 11/76). 

Berkata Ni`matullah Al Jazairi : Sesungguhnya perkataan bahwa Al Quran terjaga 
dan terpelihara, akan mengakibatkan kepada pembuangan riwayat-riwayat yang 
masyhur dan banyak, bahkan mutawatir yang mengindikasikan dengan jelas dan 
terang atas terjadinya perubahan pada Al Quran… sedangkan pengikut-pengikut 
kita telah sepakat atas keabsahannya dan mempercayainya". (kitab AL Nawar An 
Ni`maniayah : 2/358-358). 

Lantaran itu tidak heranlah jika al-Suyuti di dalam Tadrib al-Rawi, hlm. 36 
menyatakan bahwa al-Bukhari telah mengambil lebih 480 periwayat yang tidak 
disebut atau diambil oleh Muslim dan ia mengandung para periwayat yang lemah, 
disebabkan oleh kebohongan dan sebagainya, sementara Muslim mengambil 620 
periwayat yang tidak disebut atau diambil oleh al-Bukhari dan terdapat di 
dalamnya 160 periwayat yang lemah. Murtadha al- Askari menulis buku berjudul 
150 sahabat khayalan, Beirut, 1968.,berkata: Hanya nama-nama mereka saja 
disebutkan oleh al-Bukhari dan Muslim tetapi mereka sebenarnya tidak pernah 
wujud. Oleh sebab itu 'sahih" adalah nama buku yang diberikan oleh orang 
tertentu, misalnya al-Bukhari menamakannya 'Sahih" yaitu sahih menurut 
pandangannya, begitu juga Muslim menamakan bukunya 'Sahih" yaitu sahih menurut 
pandangannya. 


Sebab Al Qurannya saja sudah berbeda apalagi yang lain.  

Oleh sebab itu mazhab Syi'ah Ja'fari samalah dengan mazhab Ahlu s-Sunnah dari 
segi menjaga al-Qur'an dari penyelewengan, tetapi anehnya ialah terdapat banyak 
riwayat di dalam buku-buku Sahih Ahlu s-Sunnah sendiri yang mencatat bahawa 
al-Qur'an telah ditambah, dikurang dan ditukarkan, di antaranya seperti berikut 
: 

1. Al-Bukhari di dalam Sahihnya, VI, hlm. 210 menyatakan (Surah al-Lail (92):3 
telah ditambah perkataan "Ma Khalaqa" pada ayat yang asalnya ialah "Wa 
al-Dhakari wa al-Untha" tanpa "Ma Khalaqa". Hadith ini diriwayatkan oleh Abu 
al-Darda', kemudian dicatat pula oleh Muslim, Sahih,I,hlm. 565; al-Turmudhi, 
Sahih, V, hlm. 191. 

2. Ahmad bin Hanbal, al-Musnad, I, hlm. 394; al-Turmudhi, Sahih, V, hlm. 191 
menyatakan (Surah al-Dhariyat (51):58 telah diubah dari teks asalnya "Inni Ana 
r-Razzaq" kepada "Innallah Huwa r-Razzaq" iaitu teks sekarang. 

3. Muslim, Sahih, I, hlm. 726; al-Hakim, al-Mustadrak, II, hlm. 224 
meriwayatkan dari Abu Musa al-Asy'ari,"Kami membaca satu surah seperti Surah 
al-Bara'ah dari segi panjangnya, tetapi aku telah lupa, hanya aku mengingat 
sepotong dari ayatnya,"Sekiranya anak Adam (manusia) mempunyai dua wadi dari 
harta, niscaya dia akan mencari wadi yang ketiga dan perutnya tidak akan 
dipenuhi melainkan dengan tanah." 

4. Al-Suyuti, al-Itqan, II, hlm. 82, meriwayatkan bahwa 'Aisyah menyatakan 
Surah al-Ahzab (33):56 pada masa Nabi SAWW adalah lebih panjang yaitu dibaca 
"Wa'ala al-Ladhina Yusaluna al-Sufuf al-Uwal" selepas "Innalla ha wa 
Mala'ikatahu Yusalluna 'Ala al-Nabi..." Aisyah berkata,"Yaitu sebelum Uthman 
mengubah mushaf-mushaf." 

5. al-Muslim, Sahih, II, hlm. 726, meriwayatkan bahwa Abu Musa al-Asy'ari 
membaca selepas Surah al-Saf (61):2, "Fatuktabu syahadatan fi 
A'naqikum..."tetapi tidak dimasukkan ke dalam al-Qur'an sekarang. 

6. Al-Suyuti, al-Itqan, I, hlm. 226 menyatakan bahwa dua surah yang bernama 
"al-Khal’ " dan "al-Hafd" telah ditulis dalam mushaf Ubayy bin Ka'b dan mushaf 
Ibn 'Abbas, sesungguhnya 'Ali AS mengajar kedua surah tersebut kepada Abdullah 
al-Ghafiqi, 'Umar dan Abu Musa al-Asy'ari juga membacanya. 

7. Malik, al-Muwatta', I, hlm. 138 meriwayatkan dari 'Umru bin Nafi' bahwa 
Hafsah telah meng'imla' "Wa Salati al-Asr" selepas Surah al-Baqarah (2): 238 
dan tidak ada dalam al-Qur'an sekarang. Penambahan itu telah diriwayatkan juga 
oleh Muslim, Ibn, Hanbal, al-Bukhari, dan lain-lain. 

8. Al-Bukhari, Sahih, VIII, hlm. 208 mencatat bahwa ayat al-Raghbah adalah 
sebagian dari al-Qur'an yaitu "La Targhabu 'an Aba'ikum" tetapi tidak wujud di 
dalam al-Qur'an yang ada sekarang. 

9. Al-Suyuti, al-Itqan, III, hlm. 82; al-Durr al-Manthur, V, hlm. 180 
meriwayatkan dari 'Aisyah bahwa dia berkata,"Surah al-Ahzab dibaca pada zaman 
Rasulullah SAWW sebanyak 200 ayat, tetapi pada masa 'Uthman menulis mushaf 
tinggal 173 ayat saja." 

10. Al-Suyuti, al-Durr al-Manthur, V, hlm. 192 mencatatkan bahwa di sana 
terdapat ayat yang tertinggal selepas Surah al-Ahzab (33):25 yaitu "Bi 'Ali bin 
Abi Talib". Jadi ayat yang dibaca, "Kafa Llahul Mu'minin al-Qital bi 'Ali bin 
Abi Talib." 

11. Ibn Majah, al-Sunan, I, hlm. 625 mencatat riwayat dari 'Aisyah dia berkata: 
ayat al-Radha'ah sebanyak 10 kali telah diturunkan oleh Allah dan ditulis dalam 
mushaf di bawah katilku, tetapi manakala wafat Rasulullah SAWW dan kami sibuk 
dengan kewafatannya, maka ia hilang. 

12. Al-Suyuti, al-Itqan, III, hlm. 41 mencatat riwayat dari 'Abdullah bin 
'Umar, dari bapanya 'Umar bin al-Khattab, dia berkata,"Janganlah seorang itu 
berkata aku telah mengambil keseluruhan al-Qur'an, apakah dia tahu keseluruhan 
al-Qur'an itu? Sesungguhnya sebagian al-Qur'an telah hilang dan katakan saja 
aku telah mengambil al-Qur'an mana yang ada." Ini bererti sebagian al-Qur'an 
telah hilang. 

Menurut link berikut ini: 

http://mb-soft.com/believe/txo/koran.htm

KORAN punya berbagai versi manuskript kuno sebagai berikut: 

Uthmanic 
Ibn Mas'ud 
Ubay ibn Ka'b 
Abu Musa al-Ash'ari 
Ali 
Zayd ibn Thaabit 
Abu Dardaa' 

DAN katanya Abu Bakr Ibn Mujahid scholar dari Iraq menyeleksinya menjadi LIMA 
VERSI KORAN yaitu: 

The Transmitter Hafs, who is Hafs ibn Suleyman ibn Al-Mugheerah Al-Asadi 
Al-Kuufi (d. 180H): 
His Qiraa'ah named Hafs from 'Aasim is the most popular reading of the Quran in 
the world today, except for some parts of Africa. Hafs was officially adopted 
by Egypt in 1924. His chain from 'Aasim: 

He heard from 'Aasim ibn Abu Najud Al-Kuufi (d. 128H) who was Taabi'i, i.e, 
among the generation following the Sahaabah, who heard from Abu Abdur-Rahman 
Abdullah ibn Habib As-Sulami, who heard from Uthman ibn Affan and Ali ibn Abi 
Talib and Zayd ibn Thaabit and Ubayy ibn Ka'b, who heard from the Prophet 
(PBUH). 


The Transmitter Duuri, is Abu 'Amr Hafs ibn Umar ibn Abdul-Aziz ibn Subhan 
Ad-Duuri Al-Baghdaadi (d. 246H): 
His Qiraa'ah named Duuri from Abu 'Amr is popular in parts of Africa like 
Somalia, Sudan as well as in other parts. His chain of from Abu 'Amr: 

He heard from Abu Muhammad Yahya ibn Mubarak ibn Mugheerah Yazidiyy (d. 202H), 
who heard from Abu 'Amr Zuban ibn 'Ala Maziniyy Al-Busriyy (d. 154H), who heard 
from the Qiraa'aat from Sahaabis Ali and Uthman and Abu Musa and Umar and Ubayy 
ibn Ka'b and Zayd ibn Thaabit, who heard from the Prophet (PBUH). 


The Transmitter Warsh, who is Abu Saeed Uthman ibn Saeed Al-Misri, nicknamed 
Warsh, (d. 197H): 
HIs Qiraa'ah named Warsh from Naafi' is popular in North Africa. His chain from 
Naafi': 

He heard from Naafi' ibn Abdur-Rahman ibn Abu Nu'aim Al-Madani (d. 169H), who 
heard from Abu Ja'far Yazid ibn Al-Qa'qaa' and Abu Dawud Abdur-Rahman ibn 
Hurmuz Al-A'raj and Shaybah ibn Nisah Al-Qaadhi and Abu Abdullah Muslim ibn 
Jundub Al-Hudhali and Abu Rawh Yazid ibn Ruman, who heard from Abu Hurairah and 
Ibn Abbaas and Abdullah ibn 'Ayyaash ibn Abi Rabii'ah, who heard from Ubayy ibn 
Ka'b, who heard from the Prophet (PBUH). 


The Transmitter Suusi:
His Qiraa'ah named Suusi from Abu 'Amr is also found around the world in small 
parts. 


The Transmitter Qaaluun, who is Imaam Qaaluun: 
His Qiraa'ah named Qaaluun from Naafi' is popular in places like Libya in 
Africa. His chain from Naafi': 

He heard from Naafi' ibn Abdur-Rahman ibn Abu Nu'aim Al-Madani (d. 169H), who 
heard from Abu Ja'far Yazid ibn Al-Qa'qaa', who heard from Abdullah ibn Abbaas 
and Abu Hurairah, who heard from Ubayy ibn Ka'b and Zayd ibn Thaabit, who heard 
from the Prophet (PBUH). 



AYO dong thread ini dikupas sampai tuntas.... TAPI bagi muslims jangan 
NGIBULINlagi ya dengan mengatakan THE KORAN JATUH dari LANGIT dikasih 
OULLOH.....yang diPRINT dan HARDCOVER di SORGA....he...he...he...
THE KORAN terbukti punya beberapa versi, kok anda tidak bisa menunjukkan bukti 
yang menyanggah bahwa THE KORAN yang tertua itu adalah dari 900AD?

POLA PIKIR dan PEMAHAMAN? 
Maksud anda si Transmitter yang salah dengar dari TRANSMITTER lain gitu? Coba 
telaah salah satu kutipan saya sebelumnya berikut ini. 

The Transmitter Qaaluun, who is Imaam Qaaluun: 
His Qiraa'ah named Qaaluun from Naafi' is popular in places like Libya in 
Africa. His chain from Naafi': 

He heardfrom Naafi' ibn Abdur-Rahman ibn Abu Nu'aim Al-Madani (d. 169H), who 
heard from Abu Ja'far Yazid ibn Al-Qa'qaa', who heard from Abdullah ibn Abbaas 
and Abu Hurairah, who heard from Ubayy ibn Ka'b and Zayd ibn Thaabit, who 
heardfrom the Prophet (PBUH). 


NAH karena THE KORAN yang akhirnya ditulis pada 900AD berdasarkan hasil 
"REPEATED HEARD-FROM PROCESS"maka sangat logik jika ia memiliki beberapa 
(tujuh) versi yang berbeda karena CHAIN yang berbeda.... 


KANE di atas minta bahasa ARAB? GO TO HELL, kamu pikir bisa bahasa ARAB adalah 
segalanya bagi anda? APA ANDA pikir KORAN tidak bisa ditelaah secara sempurna 
dengan bahasa inggris? 

OYA, satu lagi jika anda memiliki SUMBER bahasa arab silahkan SHARING ke site 
ini, tentu banyak yang lain yang bisa mengetahui kualitas kemampuan anda...JADI 
jangan BULLSHIT and HOAX all around!!!!!!!  
 
Dasar kepercayaan iman muslim dibangun diatas dusta,kebohongan dan teror 
pembunuhan yang biadab dimana saat zaman dan waktu sudah berubah kebenaran yang 
ada diungkapkan dan tidak bisa dihalangi ataupun dibendung serta kejahatan 
pembunuhan sudah dapat diantisipasi dan diminimalkan maka saat itu juga ambang 
kehancuran islam akan terjadi dan pada saatnya islam akan lenyap dan ini pasti 
terwujud. 
Feifei_fairy


      Get the latest celebrity gossip - Yahoo! Singapore Search.
http://sg.search.yahoo.com/search?p=celebrity+gossip&cs=bz&fr=fp-top

Kirim email ke