Tindakan Anarkis FPI itu Dilindungi Polisi !!! Pesan saya cuma hati2lah, jauhkan diri anda dari tindakan anarkis mereka, biarpun jago kungfu sekalipun kayak Bruce Lee, Jacky Chan atau Jet-Li, tapi kalo kebenterok polisi atau tentara, jangan harap bisa menang. Menang serintasan, maka rintasan lanjutannya anda diculik oleh orang2 rambut cepak tak dikenal yang datang sekali gus ber-truk2 dengan senjata yang sangat canggih bukan senjata temmpur model yang dimmilik TNI, tapi senjata2 yang betul2 canggih teknologinya yang tidak dimiliki negara RI ini. Begitu senjatanya ditembakkan tidak ada bunyinya karena ada peredam suaranya. Semuanya berbaju preman.
Mereka2 yang jadi dalang atau pemimpinnya buka orang yang tidak dikenal, justru orang yang paling terkenal dikkalangan hitam diIndonesia, antara lain adalah Prabowo, Yapto, dan ada beberapa belas lagi yang namanya saya enggak hafal, tapi satunya adalah Tinton Suprapto bekas jago balap mobil. Jangan sekali2 kebentrok dengan kaki tangannya mereka, karena se jago apapun diri anda, akhirnya cuma jadi mayat yang terpotong 13 yang dilemparkan dijalan Sudirman. > Pius Klobor <piusklo...@...> wrote: > INI ARTINYA POLISI DI MATA FPI TIDAK > ADA APA-APANYA.MASA DI DEPAN POLISI > MEREKA BISA MELAKUKAN TINDAKAN2 > ANARKIS????ADA APA INI???? > Masyarakat Indonesia itu banyakk jagoan2nya, ada yang jago karate, jago kemmpo, jago pencak, jago kungfu, dan berbagai jago2 lainnya. Jadi kalo anda jadi ketua FPI dibayar penguasa untuk melakukan tindakan2 anarkis dengan backing penguasa itu, tentu anda juga ragu2, bukan karena menolak bayarannya, tapi juga memikir keselamatan diri sendiri. Bayangin kalo anda melakukan tindakan anarkis, mendadak ada sekelompok jagoan yang menghadang anda, tentunya jiwa anda sulit dipertahankan. Apalagi si penghadang itu merasa dirinya berada dipihak yang benar, maka berkelahi sampai mati pun dilakukannya tanpa perlu dibayar. Disini saya bukan menyangkal kenyataan, memang FPI melakukan tindakan brutal yang anarkis. Tapi sebagai manusia juga mereka ada rasa takut, untuk menghilangkan rasa takut itulah perlu ada backing yang kuat, yaitu Polisi. Jadi Polisi itu sebenarnya ber-jaga2 untuk membubarkan perkelahian apabila para mujahidin FPI ini ketemu batunya. Tapi kalo mulus enggak ada penghalangnya, maka Polisi cukup pura2 ber-jaga2 saja mebiarkan target FPI dalam merusak lawannya tercapai tujuannya. Dulu juga ada tetangga saya jago curi mobil, sedangkan kakak jago curi mobil ini adalah anggauta tentara dari sebuah batalyon tempur. Biasanya mereka berdua berjalan terpisah, si kakak selalu memakai baju tentaranya sehingga orang2 takut kepadanya untuk cari gara2. Demikianlah, si kakak yang tentara ini biasanya nongkrong di kedai pinggir jalan, sedangkan adiknya mencuri mobil di perumahan. Pada suatu hari, si adik gagal mencuri mobil kepergok pemiliknya yang jadi tokoh politikus suatu partai. Si adik berusaha melarikan diri, tapi si tokoh politik ini teriakin maling, langsung aja tetangga semuanya mengejar sipencuri mobil, sialnya yang mengejar itu juga jagoan2 yang termasuk pengawal si tokoh politik. Jelas lah adu lari begini enggak seimbang, singkat ceritanya si adik langsung tertangkap, dan digebukin rame2, tapi si Kakak yang tentara ini cepat2 melerai, dia bilang ini negara hukum, biarlah saya bawa pencuri ini ke polisi. Akhirnya tukang pukul si tokoh politik berhenti menggebukin dan si pencuri mobil diserahkan kepada si Tentara yang justru adalah kakaknya sendiri. Si Adik diangkut tentara kakaknya sendiri dengan menumpang becak yang katanya untuk menuju kekantor polisi. Namun sampai besok paginya, sipencuri mobil enggak pernah diserahkan tentara itu kepada pos polisi disekitar situ. Singkat ceritanya, si pencuri mobil lolos diselamatkan kakaknya yang bersandiwara jadi tentara. Begitulah kira2 hubungan FPI dengan polisi. Se-olah2 menyesalkan perbuatan anarkis dari FPI, namun kalo tahu kenyataannya, kita cuma bisa tertawa ter-kencing2 saking keselnya. Cerita ini bukan berasal dari cerita orang2 dijalanan, tetapi adik saya sendiri mengaku dia juga pernah disuruh nyolong mobil oleh tentara itu. Keselamatan dijamin, master-key dipinjamin, dan mobil yang dicolong itu tergantung pesanan dari show room. Tadinya saya enggak tahu kalo adik saya yang mengaku bekerja pada perusahaan si tentara itu. Sampai suatu saat adik saya itu tertangkap dan dipenjarakan di Kores akibat ketangkap basah waktu nyolong mobil. Akhirnya agar adik saya bisa dilepaskan, saya harus nyogok polisi yang pada waktu itu 5 juta yang nilainya waktu itu mahal sekali. Begitulah setelah adik saya itu lepas dari tahanan polisi, baru dia buka semua rahasia perbuatan kriminalnya. Akibat tertangkap polisi, maka si tentara itu tidak mau lagi menggaji adik saya untuk nyolong mobil, dia cari penganten baru yang belum terdaftar namanya dikepolisian. Disitulah malangnya, ikutan sindikat kriminal sekali ketangkep polisi malah kitanya ditendang.... untung2 enggak dibunuh. Memang, mula2nya cuma ngerjain yang enteng2 saja seperti bakar gereja, nyolong speaker di mesjid, dan lama2 jadi nyolong mobil, dan akhirnya bisa jadi pemain politik seperti FPI itu, maka kalo udah mencapai seperti FPI, maka boleh lega hidupnya karena ada gaji bulanannya. Ny. Muslim binti Muskitawati.