Re: [zamanku] Undang Undang Kerukunan Beragama

2009-04-16 Terurut Topik edogawa2000
Oh iya ini memang cerita lama... Nanti hasilnya tetap saja...
"Agar agama bisa rukun maka semua harus HUKUM harus berdasarkan HUKUM ISLAM"

atau seperti ini :
"Agar agama bisa rukun maka semua harus HUKUM harus sesuai dengan AL QURAN"

Rahman Ikhwansyah wrote:
>
>
> ini berita lama, sebenarnya pimpinan nasional sudah mengetahui potensi 
> kerusuhan agama di indonesia.
>  
>  
> 
> Minggu, 13 Oktober 1996
> 
>
>
> Menteri Agama Tarmizi Taher : Sudah Saatnya Indonesia Memiliki
> Undang-Undang Kerukunan Beragama
>
> Ambon, Kompas 
>
> Menteri Agama (Menag) RI, H Tarmizi Taher menegaskan sudah saatnya 
> Indonesia memiliki Undang-undang kerukunan beragama agar peristiwa 
> kekerasan agama seperti yang terjadi di Timtim, NTT, Surabaya, dan 
> Sitobondo tidak terulang lagi. Kerukunan sama sekali tidak boleh 
> bersifat taktis atau politik. Tak boleh ada sekelompok agama bersifat 
> agresif, tidak tenggang rasa terhadap masyarakat yang berlainan agama.
>
> "Konflik intern agama, apalagi yang melahirkan korban di antara jemaah 
> harus dicegah. Karena itu, kita perlu mencari akar permasalahan dan 
> menyelesaikannya menurut hukum yang berlaku di Negara Pancasila. Sebab 
> hidup jadi kering kalau kita membedakan antarpemeluk agama," tandas 
> Tarmizi Taher di depan peserta silaturahmi dengan Pemuka Agama di 
> Ambon, Sabtu (12/10).
>
> Sementara itu, Mensesneg Moerdiono dan Menko Polkam Soesilo Soedarman, 
> yang ditemui di Institut Teknologi Bandung (ITB), pada hari yang sama, 
> saat pemberian gelar Doktor Honoris Causa kepada Ir Hartarto, Menko 
> Prodis, meminta agar kerusuhan di Situbondo di usut tuntas, dan yang 
> bersalah agar ditangani sesuai prosedur hukum yang berlaku.
>
> Menurut Soesilo Soedarman, pemerintah menyesalkan terjadinya kerusuhan 
> itu. "Masyarakat diimbau untuk tidak terpengaruh oleh isu-isu, dan 
> menjaga kerukunan di antara umat beragama. Dan, pers jangan 
> membesar-besarkan kerusuhan itu," ujarnya.
>
> Sedangkan, Gubernur Jawa Timur Basofi Soedirman di depan sekitar 2.000 
> anggota Karang Taruna se-Jatim di lapangan Tembak SKIP Kodam, Sumber 
> Alur, Malang, menegaskan, kerusuhan di Situbondo harus ditangani 
> bersama secara kompak. Ia mengingatkan agar tidak ada pihak yang 
> membuat pernyataan membela para perusuh. Pernyataan seperti itu 
> seakan-akan membenarkan tindakan perusuh yang jelas-jelas melanggar hukum.
>
> *Pimpinan harus terjun*
>
> Menag Tarmizi Taher yang hari Senin (14/10) akan membuka lomba Seleksi 
> Tilawatil Qur'an (STQ) Nasional XII di Ambon, menegaskan, kekerasan di 
> lingkungan umat beragama yang merosotkan wibawa agama adalah tantangan 
> bagi masing-masing pemuka dan pemimpin agama. Wujud kekerasan 
> menunjukkan bahwa para pemuka agama kurang dapat menyelami dan 
> memimpin umatnya dengan baik.
>
> "Karena itu, pemimpin harus lebih sering terjun ke bawah menangkap dan 
> memahami aspirasi masyarakat pada level akar rumput dan selanjutnya 
> mempejuangkannya dengan pemerintah daerah dan ABRI," katanya.
>
> Tarmizi Taher, yang juga melantik dan mengukuhkan Lembaga Pengkajian 
> Kerukunan Umat Beragama (LPKUB), mengungkapkan, trend konflik di dunia 
> cenderung bernuansa dari agama. Agama sebagai dimensi paling sakral 
> dalam kehidupan umat manusia karena itu jangan dipermainkan. Dan 
> jangan main-main dengan agama. Hormati manusia seutuhnya, termasuk 
> kepercayaan dan keyakinan agamanya. Arogansi keagamaan akan melahirkan 
> rasa kecewa, tak berdaya dan pada akhirnya menimbulkan ledakan yang 
> tidak lagi rasional.
>
> Kemajemukan agama, lanjutnya, adalah fenomena dan sekaligus keharusan 
> zaman yang akan datang. Karena itu, masing-masing agama diharapkan 
> lebih memusatkan perhatiannya bagaimana semakin taat beribadah, 
> mengamalkan nilai agama seperti kejujuran, kebersihan diri, menjauhi 
> korupsi, pungli, kolusi.
>
> Ditambahkan, "Diharapkan dapat mengerem laju materialisme dan 
> hedonisme yang membuat manusia hanya sekadar alat yang dipermainkan 
> oleh nafsu hewani."
>
> Diingatkan oleh Menag, dalam kitab suci agama Islam tersirat, selain 
> ayat-ayat tentang kebebasan beragama, ada ayat tentang pengakuan akan 
> umat agama lain, selalu dzikir, dan mengingat asma Allah. Dan, Menag 
> berharap surat Haj ayat 40 yang secara implisit melarang umat manusia 
> merusak rumah ibadah, dari semua agama, yang di dalamnya banyak 
> disebut nama Allah, perlu lebih di masyarakatkan.
>
> Menag Tarmizi Taher mengakui, bingkai kultural kerukunan seperti 
> "Pela" di Maluku perlu terus dihidupkan dan diteladani daerah lain. 
> Begitu juga bingkai teologis, firman Tuhan dalam kitab 
> suci-masing-masing agar makin dihayati dan dimasyarakatkan.
>
> *Kembali normal*
>
> Dari Situbondo, kemarin, dilaporkan, keadaan kota telah normal 
> kembali. Suasana mencekam, yang diakibatkan oleh kerusuh

[zamanku] Undang Undang Kerukunan Beragama

2009-04-15 Terurut Topik Rahman Ikhwansyah
ini berita lama, sebenarnya pimpinan nasional sudah mengetahui potensi
kerusuhan agama di indonesia.



Minggu, 13 Oktober 1996

Menteri Agama Tarmizi Taher : Sudah Saatnya Indonesia Memiliki Undang-Undang
Kerukunan BeragamaAmbon, Kompas 

Menteri Agama (Menag) RI, H Tarmizi Taher menegaskan sudah saatnya Indonesia
memiliki Undang-undang kerukunan beragama agar peristiwa kekerasan agama
seperti yang terjadi di Timtim, NTT, Surabaya, dan Sitobondo tidak terulang
lagi. Kerukunan sama sekali tidak boleh bersifat taktis atau politik. Tak
boleh ada sekelompok agama bersifat agresif, tidak tenggang rasa terhadap
masyarakat yang berlainan agama.

"Konflik intern agama, apalagi yang melahirkan korban di antara jemaah harus
dicegah. Karena itu, kita perlu mencari akar permasalahan dan
menyelesaikannya menurut hukum yang berlaku di Negara Pancasila. Sebab hidup
jadi kering kalau kita membedakan antarpemeluk agama," tandas Tarmizi Taher
di depan peserta silaturahmi dengan Pemuka Agama di Ambon, Sabtu (12/10).

Sementara itu, Mensesneg Moerdiono dan Menko Polkam Soesilo Soedarman, yang
ditemui di Institut Teknologi Bandung (ITB), pada hari yang sama, saat
pemberian gelar Doktor Honoris Causa kepada Ir Hartarto, Menko Prodis,
meminta agar kerusuhan di Situbondo di usut tuntas, dan yang bersalah agar
ditangani sesuai prosedur hukum yang berlaku.

Menurut Soesilo Soedarman, pemerintah menyesalkan terjadinya kerusuhan itu.
"Masyarakat diimbau untuk tidak terpengaruh oleh isu-isu, dan menjaga
kerukunan di antara umat beragama. Dan, pers jangan membesar-besarkan
kerusuhan itu," ujarnya.

Sedangkan, Gubernur Jawa Timur Basofi Soedirman di depan sekitar 2.000
anggota Karang Taruna se-Jatim di lapangan Tembak SKIP Kodam, Sumber Alur,
Malang, menegaskan, kerusuhan di Situbondo harus ditangani bersama secara
kompak. Ia mengingatkan agar tidak ada pihak yang membuat pernyataan membela
para perusuh. Pernyataan seperti itu seakan-akan membenarkan tindakan
perusuh yang jelas-jelas melanggar hukum.

*Pimpinan harus terjun*

Menag Tarmizi Taher yang hari Senin (14/10) akan membuka lomba Seleksi
Tilawatil Qur'an (STQ) Nasional XII di Ambon, menegaskan, kekerasan di
lingkungan umat beragama yang merosotkan wibawa agama adalah tantangan bagi
masing-masing pemuka dan pemimpin agama. Wujud kekerasan menunjukkan bahwa
para pemuka agama kurang dapat menyelami dan memimpin umatnya dengan baik.

"Karena itu, pemimpin harus lebih sering terjun ke bawah menangkap dan
memahami aspirasi masyarakat pada level akar rumput dan selanjutnya
mempejuangkannya dengan pemerintah daerah dan ABRI," katanya.

Tarmizi Taher, yang juga melantik dan mengukuhkan Lembaga Pengkajian
Kerukunan Umat Beragama (LPKUB), mengungkapkan, trend konflik di dunia
cenderung bernuansa dari agama. Agama sebagai dimensi paling sakral dalam
kehidupan umat manusia karena itu jangan dipermainkan. Dan jangan main-main
dengan agama. Hormati manusia seutuhnya, termasuk kepercayaan dan keyakinan
agamanya. Arogansi keagamaan akan melahirkan rasa kecewa, tak berdaya dan
pada akhirnya menimbulkan ledakan yang tidak lagi rasional.

Kemajemukan agama, lanjutnya, adalah fenomena dan sekaligus keharusan zaman
yang akan datang. Karena itu, masing-masing agama diharapkan lebih
memusatkan perhatiannya bagaimana semakin taat beribadah, mengamalkan nilai
agama seperti kejujuran, kebersihan diri, menjauhi korupsi, pungli, kolusi.

Ditambahkan, "Diharapkan dapat mengerem laju materialisme dan hedonisme yang
membuat manusia hanya sekadar alat yang dipermainkan oleh nafsu hewani."

Diingatkan oleh Menag, dalam kitab suci agama Islam tersirat, selain
ayat-ayat tentang kebebasan beragama, ada ayat tentang pengakuan akan umat
agama lain, selalu dzikir, dan mengingat asma Allah. Dan, Menag berharap
surat Haj ayat 40 yang secara implisit melarang umat manusia merusak rumah
ibadah, dari semua agama, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah, perlu
lebih di masyarakatkan.

Menag Tarmizi Taher mengakui, bingkai kultural kerukunan seperti "Pela" di
Maluku perlu terus dihidupkan dan diteladani daerah lain. Begitu juga
bingkai teologis, firman Tuhan dalam kitab suci-masing-masing agar makin
dihayati dan dimasyarakatkan.

*Kembali normal*

Dari Situbondo, kemarin, dilaporkan, keadaan kota telah normal kembali.
Suasana mencekam, yang diakibatkan oleh kerusuhan yang mengakibatkan lima
orang tewas, beberapa bangunan kantor, sejumlah gereja, kelenteng, gedung
sekolah, pertokoan, panti asuhan, rusak atau terbakar, nyaris tak terasa
lagi.

Kegiatan belajar di sekolah kembali normal, kecuali sekolah-sekolah yang
rusak karena amukan massa. Pusat perbelan-jaan di kawasan Pasar Mibaan
Situbondo, tampak mulai ramai seperti semula, meski belum seluruh toko
dibuka. Begitu pula di kawasan belanja lainnya, seperti di Jalan Sudirman
dan Jalan Basuki Rahmat. Sebuah