Disinilah sangat terlihat keadilan yang diberikan pemerintah ini, saat para 
buruh menuntut hak haknya dengan menggunakan sound system dan melakukan 
demonstrasi pada hari kerja, maka pemerintah melalui polri melarangnya. 
sementara massa HTI yang berorasi hanya sekedar show off power dengan sound 
system dan demo dilakukan pada hari minggu, maka pemerintah memperbolehkannya.

adil kah ini atau pemerintah pilih kasih?
pemerintah rupanya sudah buta dan tuli serta mengalami kepikunan bahwa demo 
yang dilakukan pada hari libur nasional itu melanggar peraturan yang mereka 
buat sendiri. saya yakin massa HTI tidak memperoleh ijin melakukan demo kali 
ini, dan itu artinya polisi sebenarnya lebih leluasa menghalau mereka bahkan 
melarangnya.

tapi karena memawa embel embel islam ya pemerintah lebih baik pura pura ngak 
tahu aja ya.

tapi menarik juga tuh isu yang diusung massa HTI, mereka menuntut kesejahteraan 
perempuan dengan syariat dan khilafah, mungkin mereka sudah pada siap dimadu 
kali ya. 
atau mungkin mereka selama ini sudah sangat capek melayani nafsu suami suami 
mereka yang doyan kawin hingga meminta bantuan pemerintah untuk mensejahterakan 
mereka dengan aturan syariah, yang artinya membebaskan laki laki kalau tidak 
puas dengan bininya kawin lagi.

dasar perempuan islam wes podo kesumpel ******** makane tambah bodo.





________________________________
Dari: Sunny <am...@tele2.se>D
Kepada: undisclosed-recipi...@yahoo.com
Terkirim: Senin, 22 Desember, 2008 11:59:42
Topik: [zamanku] Demo ke Istana, Massa Muslimah HTI Pakai Toa & Speaker


http://www.detiknew s.com/read/ 2008/12/21/ 113944/1057159/ 10/demo-ke- 
istana-massa- muslimah- hti-pakai- toa-speaker
 
Minggu, 21/12/2008 11:39 
WIB

Demo ke 
Istana, Massa Muslimah HTI Pakai Toa & 
Speaker
Mega Putra Ratya - 
detikNews

Jakarta - 
Sekitar 5.000 aktivis Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) menggelar aksi 
unjuk rasa simpatik ke Istana Presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta. Dalam 
aksinya mereka menggunakan toa dan speaker untuk berorasi.

Pantauan 
detikcom, Minggu (21/12/2008) , ribuan perempuan yang seluruhnya menggunakan 
jilbab ini long march dari Jl Medan Merdeka Barat. Sebelumnya, massa beraksi di 
depan kantor Kedubes AS dan kantor Menneg Pemberdayaan Perempuan 
(PP).

Sambil berjalan menuju Istana Presiden, mereka membawa spanduk 
bertuliskan "Sejahterahkan Perempuan dengan Syariah dan Khilafah". Tak hanya 
spanduk dan poster yang mereka bawa, sebuah mobil pick up yang berisi sound 
system juga ikut dibawa menuju Istana.

Padahal sebelumnya, dalam aksi 
buruh migran pada 18 Desember 2008 sempat rusuh karena tidak diperkenankan 
polisi menggunakan toa dan speaker.

"Dari tadi kita nggak ada masalah 
kok," ujar salah seorang demonstran.

Sambil berjalan long march, mereka 
terus berorasi dan bernyanyi menggunakan toa dan speaker. Mungkin karena hari 
Minggu, jadi penggunaan alat pengeras suara itu tidak 
dilarang.(gus/nr    


      Menambah banyak teman sangatlah mudah dan cepat. Undang teman dari 
Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger sekarang! 
http://id.messenger.yahoo.com/invite/

Kirim email ke