Perang antara muslim dengan muslim dinegara lain juga belum selesai,
salah satunya Pakistan dan afganistan....

http://en.wikipedia.org/wiki/War_in_Afghanistan_(2001-present)


========================

--- Pada Rab, 18/11/09, mediacare <mediac...@cbn.net.id> menulis:

Dari: mediacare <mediac...@cbn.net.id>
Judul: [zamanku] Ribuan pemuda Arab Muslim bergabung sebagai tentara Israel
Kepada: zamanku@yahoogroups.com, afsjo...@yahoogroups.com, 
ppiin...@yahoogroups.com, "mediacare yahoogroups" <mediac...@yahoogroups.com>
Tanggal: Rabu, 18 November, 2009, 5:38 PM







 



  


    
      
      
      


Oleh Musthafa Abd Rahman

http://internasional.kompas.com/ read/xml/ 2009/11/16/ 06080787/ 
Tentara.Muslim. di.Institusi. Militer.Israel 


Konflik Israel Palestina atau Arab-Israel sering dikonotasikan sebagai 
peperangan antara Muslim dan Yahudi. Namun, sesungguhnya paham konotasi itu 
cukup rumit karena kini diperkirakan ratusan bahkan ribuan pemuda Muslim 
tercatat menjadi anggota militer Israel. Mereka ikut bertempur di berbagai 
front 
melawan Arab, seperti front Lebanon dan Jalur Gaza.

Fahad Fallah adalah 
seorang perwira Muslim berpangkat kapten di institusi militer Israel. Fallah 
yang berasal dari suku Badui Israel mengaku bangga menjadi anggota korp militer 
dan siap bertempur di laga mana pun melawan musuh-musuh Israel. Ia juga mengaku 
ikut bertempur dalam perang Jalur Gaza lalu (27 Desember 2008 hingga 18 Januari 
2009).

Fallah menuturkan, menjadi anggota militer Israel adalah warisan 
keluarga. "Kakek dan bapak saya menjadi anggota militer Israel," kata 
Fallah.

Banyak warga Badui Arab yang beragama Islam bangga memiliki 
loyalitas pada negara Israel, tempat kelahiran mereka. Dan sejarah kerja sama 
Badui-Yahudi sesungguhnya telah terjadi sebelum berdirinya negara Israel tahun 
1948.

Kepala kabilah Al Hib dari suku Badui, Abu Yousuf, bahkan mengirim 
60 anggota kabilah itu untuk membantu Yahudi berperang melawan Arab pada tahun 
1946-1947. Kabilah Al Hib hidup di lembah-lembah Galilie (kini wilayah Israel 
Utara berbatasan dengan Lebanon dan Suriah).

Di Israel juga ada tugu 
pahlawan khusus bagi serdadu Israel dari Badui Muslim yang gugur dalam berbagai 
kancah peperangan melawan bangsa Arab. Selain dari kalangan Badui, dikenal pula 
suku Druze Muslim yang menjadi anggota militer Israel.

Pihak militer 
Israel menolak mengungkapkan berapa sesungguhnya jumlah serdadu Israel dari 
kalangan Muslim. Namun, diperkirakan mencapai ratusan dan bahkan ribuan. UU 
Israel tidak mengharuskan Muslim dan minoritas lainnya ikut program wajib 
militer di negara itu.

Apa motivasi Muslim di Israel masuk menjadi 
anggota militer negara itu?

Penanggung jawab urusan minoritas di 
institusi militer Israel, Kolonel Ahmed Romzi, mengatakan, kewajiban pertama 
warga Israel dalam membela tanah airnya, apa pun agama mereka, adalah mengabdi 
di institusi militer.

Ia juga menegaskan, kaum minoritas di Israel kini 
juga mulai menyadari bahwa untuk meraih persamaan hak dengan Yahudi, dalam 
konteks negara Israel, harus melaksanakan semua kewajiban negara itu, termasuk 
menjadi anggota militer.

Menurut Romzi, banyak pemuda Muslim yang masuk 
menjadi anggota militer Israel untuk mendapatkan dana bagi sekolah mereka di 
universitas agar lebih mudah mendapatkan pekerjaan.

Departemen Pertahanan 
Israel memang memberi fasilitas bantuan dana bagi serdadunya yang ingin 
melanjutkan studi ke tingkat universitas. Juga banyak perusahaan Yahudi 
mensyaratkan bagi pelamar kerja harus memiliki surat bukti menjadi anggota 
militer.

Romzi mengungkapkan, warga Muslim Israel yang masuk menjadi 
anggota militer pascaperang di Jalur Gaza malah meningkat meskipun perang itu 
mendapat kutukan keras dari segenap Muslim di seluruh dunia.

"Ratusan 
Muslim di Israel mendaftar menjadi anggota militer negara itu per tahun. 
Mungkin 
jumlah Muslim yang menjadi anggota militer Israel mencapai ribuan," ungkap 
Romzi.

Bulan Maret lalu (pascaperang Jalur Gaza), menurut Romzi, 
Departemen Pertahanan Israel menyebarkan iklan lowongan dan ternyata semakin 
banyak Muslim Israel yang mendaftar.

"Ini membuktikan perang Jalur Gaza 
tidak berpengaruh sama sekali," lanjutnya.

Kecewa

Namun, banyak 
pula pemuda Muslim yang pernah menjadi anggota militer Israel merasa kecewa 
akibat mendapat cemoohan dari masyarakatnya, bahkan disebut 
pengkhianat.

"Ketika melamar menjadi anggota militer, saya dijanjikan 
kemudahan mencari kerja. Namun, setelah mengajukan lamaran kerja ke berbagai 
perusahaan dalam waktu cukup lama, lamaran saya selalu ditolak dan akhirnya 
saya 
kembali ke kampung," ungkap Maher Badawi, seorang Muslim dari kota Nazaretz 
(Israel Utara) yang kini menjadi guru olahraga, menuturkan 
pengalamannya.

Lebih ironi lagi, lanjut Badawi, warga Muslim di Israel 
menolak mempekerjakan dia karena dituduh telah mengabdi sebagai anggota militer 
Israel.

"Jadi, saya ini ditolak di mana-mana. Ditolak di masyarakat 
Yahudi maupun Muslim," ungkapnya. Ia mengungkapkan penyesalannya menjadi 
anggota 
militer Israel karena kini terus dicemooh dan disebut 
pengkhianat.

Gerakan Islam di Israel yang dipimpin Sheikh Raid Shalah 
merupakan institusi Islam yang paling mengutuk fenomena masuknya pemuda Muslim 
menjadi anggota militer Israel.

Gerakan Islam sejak beberapa tahun lalu 
mengharamkan segenap pemuda Muslim menjadi anggota militer Israel. Gerakan 
Islam 
juga menolak menshalatkan jenazah pemuda Muslim yang tercatat pernah atau 
tengah 
menjadi anggota militer Israel.

TOF

Editor: tof

Sumber : 
Kompas Cetak

 
Facebook:
Radityo Djadjoeri



    
     

    
    


 



  






      Mencari semua teman di Yahoo! Messenger? Undang teman dari Hotmail, Gmail 
ke Yahoo! Messenger dengan mudah sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/

Kirim email ke