Siapa lagi yang bisa dipercaya di Amerika Serikat kalau pejabat Bursa Efek
New York (Wall Street) adalah penjahat. Dia menggelapkan dana nasabahnya
sampai US$ 36 milyar (billion). Sebagian besar daa itu sudah berpinda ke Tel
Aviv.
Mus, baca laporan berikut dan jangan banyak cakaplah, lidahmu akan menjerat
lehermu sendiri:

*If the former chairman of Nasdaq is a crook,*

*Who Can You Trust in America?*

Madoff's fall has planted the seeds of suspicion. We now doubt those we have
done business with for years. The presumption of trust is gone.

*By Nicholas von Hoffman

Dcember 20, 2008 "The Nation <http://www.thenation.com/>" -- - T*he news of
Bernard Madoff's $50 billion fraud has hit the investor/401(k) class as
nothing else -- not the fall of Lehman Brothers, not the death of Bear
Stearns, nor the string of insolvency announcements of one household name
after another. Madoff is the blow that did it.

Lesser explosions connected with Madoff are expected. His story that for
decades he ran his gigantic fraud by himself is unbelievable. One man alone
could not have done the work of inventing and cranking out thousands of
statements every month, not to mention keeping track of the comings and
goings of billions of dollars. Madoff has confederates.

That Madoff took some of the members of the centimillionaire club to the
cleaners is not what caused the shock. It is the damage done to so many
smaller investor/savers, so many pension funds, so many charities. You do
not have to be one of Madoff's victims to be affected. Madoff, his own
businesses aside, was a major figure in the world of investments, of stocks
and bonds and securities and exchanges. If the former chairman of
Nasdaq<http://www.ft.com/cms/s/0/09d56d98-c7ec-11dd-b611-000077b07658.%20html>is
a crook, whom do you trust?

Madoff has sown the seeds of suspicion everywhere. He has caused us to doubt
men and women with whom we have done business with for years. There is no
way of knowing if someone is a con artist. The presumption of trust is gone.

Business depends on trust, trust of all kinds. Trust that when you place an
order with a broker he or she will get you the best price, trust that your
investment or retirement adviser is not getting an under-the-table kickback
to put your old age money into a shoddy annuity.

Trust is the indispensable element in all businesses. Contractors depend on
subcontractors to get the job done when they say they will; retailers depend
on distributors to deliver on time; lawyers are trusted to meet filing
deadlines, steel fabricators are expected to get gigantic trusses to the
building site exactly when they are needed. Doctors are expected to put
patients' interests above money considerations; parts manufacturers are
relied on to deliver on time to the factory. Business runs on trust, and
Bernard Madoff has busted it.

So the *Wall Street Journal* says to its readers, "Could your investment
manager be another Bernard
Madoff<http://online.wsj.com/article/SB122937799268308369.html>?...
if someone like Mr. Madoff can be accused of running a $50 billion Ponzi
scheme, can investors anywhere sleep easy? Ordinarily, when you are picking
an investment manager or financial planner, you're given some common-sense
advice. Avoid managers who are unknown, or unregulated, or come without good
referrals, or haven't been in the industry long. But none of this would have
saved you from Mr. Madoff. 'This guy had oodles of referrals, at the highest
levels,' notes Duane Thompson, a managing director at the Financial Planning
Association in Washington. 'He was [former] chairman of Nasdaq. He'd " been
in business since 1960.

Fear, confusion and mistrust have been amplified by the absence of
government supervision, regulation or policing. The Securities and Exchange
Commission<http://www.nytimes.com/2008/12/17/business/17madoff.html?_r=2&ref=%20business>admits
it did not do its job.

With the closing down of the old-time pension system, millions of employees
were forced into 401(k)s requiring knowledge of finance, bonds, stocks,
weird-sounding investments and tax law. They have had to make investment
decisions effecting their future with no government protection against
misrepresentation, legal traps laid for them and the small print obfuscation
financial institutions practice on their customers. The result is the
heart-wrenching
situation<http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=20601087&sid=aQizfLyThn.o&%20refer=%20home>for
millions who fear that they will be living out the last decades of
their
lives counting their food stamps and hunting for bargains in the used
clothing bins.

The Madoff swindle puts the spotlight on the collapse of the 401(k)
retirement plan. The United States is the only advanced nation without a
complete retirement system.

For 401(k)s to have worked, a bull market or at least a flat market was
necessary. It was an unreliable gamble from the git-go, an arrangement that
would fall to pieces when next the market crashed.

Madoff and the crash underline the powerlessness of the millions. As a
matter of principle, the Republicans defended the unregulated lawlessness
that enabled a Madoff to run his swindles. As for the Democrats, sometime in
the Clinton era they sold their party to Wall Street and now they have Chuck
Schumer to make sure it stays sold.

It remains for President-elect Obama to void the deal and break his party
free to help those who have nowhere else to look.



http://www.informationclearinghouse.info/article21501.htm


Pada tanggal 21/12/08, Hafsah Salim <muskitaw...@yahoo.com> menulis:
>
>    Badai Krisis Yang Paling Parah Menerpa Semua Negara2 Islam !!!
>
> Krisis Global yang melanda dunia paling parah dialami oleh negara2
> Islam karena tidak satupun negara2 Islam yang memiliki pabrik2 yang
> mempekerjakan buruh2, bahkan semua orang2 kaya muslim menginvestasikan
> uangnya kenegara non-Islam seperti di VietNam, Singapore, Amerika, dan
> Eropah. Ada beberapa kapitalist muslim dari Arab Saudia yang mulanya
> merencanakan berinvestasi di Indonesia, namun setelah melakukan studi
> banding akhirnya berinvestasi di Filipina dan membatalkan kontrak2nya
> di Indonesia sebelum berlanjut.
>
> Sebagian negara2 Islam mendapatkan income negaranya dari hasil
> penjualan minyak mentah ke Amerika dan negara2 maju lainnya, namun
> dengan terjadinya badai krisis ini maka harga minyak jatuh tajam yang
> mungkin tidak bisa bangkit lagi karena Cina dan negara2 maju lainnya
> sudah mulai dengan menggunakan mobil hybrid yang sedikit sekali
> menggunakan minyak.
>
> OPEC sebagai organisasi terbesar didunia yang memonopoli pasaran dan
> harga minyak dunia saat ini mengalami kehancuran yang fatal, semua
> anggauta2 OPEC melakukan pelanggaran Quota yang mengakibatkan jatuhnya
> harga minyak yang sangat fatal mematikan pasaran minyak mereka
> sendiri. Akhirnya Indonesia, Equador, dan Venezuela keluar dari
> organisasi ini karena selama ini Quota yang diberikan sangat tidak
> adil dan hanya menguntungkan negara2 Arab belaka.
>
> Indonesia yang mulanya banyak diminati investor asing karena murahnya
> harga buruh, sekarang semua investor cabut meninggalkan Indonesia
> terutama sekali wilayah2 dimana Syariah Islam diberlakukan. Bayangkan
> ternyata buruh murah sama sekali tidak produktif sehingga merugikan
> investor yang harus menggaji buruh yang cuma bershalat. Dengan pabrik
> yang berjalan 24 jam sehari dalam 3 shift, ternyata harus mengorbankan
> waktu shalat 5x yang paling sedikit menghabiskan satu jam kerja.
> Investor dirugikan karena harus membayar gaji buruh senilai sama atau
> lebih besar dari gaji pegawai yang tidak shalat di VietNam. Belum
> lagi perlengkapan shalat seperti air wudhu dan ruangan shalat lebih
> banyak lagi mengurangi keuntungan dan menambah jumlah kerugian
> investor. Bukan rahasia lagi, sewaktu wudhu, kaki bisa naik ke
> wastafel dan setelah selesai wudhu mereka tidak menutup keran air
> sehingga mengucur terus membasahi lantai dan juga membuang biaya
> karena harga air di Indonesia sangatlah mahalnya. Kesemuanya ini
> masuk cost yang tidak diperhitungkan oleh pemerintah.
>
> Demi tidak dituduh anti-Islam, tidak dituduh memusuhi Islam, dan tidak
> dijarah oleh umat Islam, maka para investor secara diam2 membenahi
> semua peralatan mereka dan diangkut keluar dari Indonesia menuju
> lokasi baru yang umumnya di VietNam atau di Singapore.
>
> Jumlah pengangguran meningkat drastis, bayangkan saja apabila setiap
> tahun ada 10 juta lulusan SMA, maka jumlah pengangguran meningkat
> lebih dari 10 juta karena ditambah dengan PHK yang terus bertambah
> bukan cuma berasal dari perusahaan2 asing tetapi justru dari
> perusahaan2 domestik sendiri.
>
> Celakanya, para pengangguran ini mayoritas adalah lulusan sekolah2
> aama seperti madrasah, PonPes, dan IAIN yang sama sekali tidak
> memiliki kreativitas untuk menciptakan pekerjaan. Guru2 agama berdemo
> diseluruh Indonesia menuntut diangkat menjadi pegawai negeri tetap.
> Padahal guru2 agama ini sama sekali tidak meningkatkan ketrampilan
> murid2nya dalam menciptakan lapangan pekerjaan malah sebaliknya,
> ajaran2 Islam menuntut waktu menyembah Allah lebih banyak katimbang
> bekerja.
>
> Meskipun pemerintah menyebarkan berita2 di media se-olah2 berhasil
> mengatasi berbagai kemelut ini, namun kenyataannya masyarakat semuanya
> tahu kalo berita2 koran itu bohong sama sekali. Kelaparan, penyakit
> menular seperti flu burung, typhus, dysentri, Malaria, tbc, Dengue
> demam berdarah dan AIDS berkembang pesat tanpa ada kemampuan untuk
> menanggulanginya selain menyalahkan orang2 diluar negeri yang katanya
> tidak mau membantu. Padahal sewaktu ada bantuan datang malah di jarah
> sambil menuduhnya sebagai bantuan untuk kristenisasi.
>
> Situasi di Indonesia benar2 "dead lock" karena masalah utamanya adalah
> agama Islam dan Syariah Islam yang merusak ekonomi negara. Sementara
> para ulamanya menyalahkan ekonomi kapitalist tanpa mengemukakan bahwa
> ekonomi Syariah Islam adalah salah satu system kapitalist orthodox
> yang cuma mengexploitasi umatnya yang tidak dibayar secara memadai
> karena dianggap sebagai budak2 yang syah diperlakukan diluar
> kemanusiaan dalam ajaran Islam itu sendiri.
>
> Negara2 Islam lainnya seperti Pakistant, Bangladesh, Somalia dll
> menjadi lebih parah lagi karena selain rakyatnya tidak kerja, juga
> penjarahan terjadi di-mana2 dan yang dijarah adalah sesama rakyat
> sendiri dan sesama muslim sendiri.
>
> Hingga detik ini tidak satupun idea2 harapan yang bisa mengatasi
> situasi di negara2 Islam kecuali melarang Islam itu sendiri.
>
> Ny. Muslim binti Muskitawati.
>
> 
>

Kirim email ke