Salah tuh, yg benar adalah kalo belum diembat, maka si isteri hrs ngembaliin 
maharnya. Itu kan kayak kita beli barang, tp langsung dikembalikan, maka ada 
refundnya. Paling dipotong biaya administrasi. Krn belum nikmatin isterinya, 
maka bisa refund.



--- On Sun, 12/20/09, muskitawati <muskitaw...@yahoo.com> wrote:

From: muskitawati <muskitaw...@yahoo.com>
Subject: [zamanku] Isteri Minta Cerai Maka Mahar Harus Dikembalikan
To: zamanku@yahoogroups.com
Date: Sunday, December 20, 2009, 6:48 PM







 



  


    
      
      
      Isteri Minta Cerai Maka Mahar Harus Dikembalikan

                                    

Hingga kini perkawinan dalam Islam merupakan satu2nya perkawinan agama yang 
melanggar persamaan hak2 wanita.



> item abu <item...@... > wrote:

> Mahar itu cuma sekali aja koq,

> kalo udah dikasih isteri itu

> ga dpt apa2 lagi. Cuma suami

> itu mesti ngasih makan isterinya

> SELAMA isterinya patuh. Kalo

> isterinya ga patuh, ga wajib

> dikasih makan. Ya maklum aja

> kalo isteri mesti dikasih makan,

> kan harus terus ngelayani suaminya

> tiap kali suaminya horny.

> Kalo udah cerai, kan si isteri cuma

> dpt maharnya doang. Ga ada beda dgn

> pelacur, kalo udah dipake ya jelas

> hrs bayar.

> 



Tergantung juga sih, kalo isterinya yang minta cerai, maka maharnya harus 
dibayar balik berikut bunganya.  Contohnya Manohara karena melarikan diri dari 
suaminya dia dituntut pengadilan Syariah untuk mengembalikan mahar suaminya 
sebanyak sekian milyard.  Padahal darimana Manohara bisa dapat duit sebanyak 
itu, sedangkan waktu menikah sekalipun maharnya cuma Quran saja.  Namun nilai 
Quran itu menjadi milyard rupiah setelah dia menceraikan suaminya.



Jadi masalah poligamy jangan pusing2, tanpa perlu didebat sama sekali sudah 
otomatis diseluruh dunia dianggap sebagai bentuk variasi praktek pelacuran.



Poligamy berlangsung karena suka sama suka, tidak berbeda dengan pelacuran pun 
juga berlangsung karena suka sama suka.



Jadi hingga kini tidak ditemukan dalam ayat Quran atau Hadisnya yang bisa 
digunakan untuk menyanggah argument dari HAM yang menyatakan pelarangan 
poligamy karena merupakan bentuk variasi pelacuran.



Ny. Muslim binti Muskitawati.





    
     

    
    


 



  






      

Kirim email ke