Ya iyalah....masak ya iya dong... --- On Tue, 9/9/08, Sunny <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: Sunny <[EMAIL PROTECTED]> Subject: [zamanku] Jadi Negara Maju RI Perlu Waktu Lama To: [EMAIL PROTECTED] Date: Tuesday, September 9, 2008, 4:11 AM http://www.balipost .co.id/mediadeta il.php?module= detailberita&kid=10&id=4540 Senin, 08 September 2008 | BP Jadi Negara Maju RI Perlu Waktu Lama Jakarta (Bali Post) Untuk menjadi bangsa yang maju dan bersaing dengan negara-negara lain di abad ke-21, bangsa Indonesia memerlukan waktu dan kerja keras. Kemajuan itu dapat dicapai jika bangsa ini tetap memperhatikan dan melakukan tiga hal yaitu sejarah, pengetahuan dan keimanan. Penegasan tersebut dikemukakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam sambutannya pada acara buka puasa bersama di kediaman Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Ginandjar Kartasasmita, di Jakarta, Minggu (7/9) kemarin. Presiden mengatakan, sejak beberapa tahun lalu bangsa Indonesia telah memulai melakukan transformasi ditandai dengan era reformasi. Kepala Negara meyakini, bangsa Indonesia bisa menjadi negara maju menyusul bangsa-bangsa lainnya, meskipun membutuhkan waktu lama. Untuk mewujudkan itu, Presiden mengajak agar semua komponen bangsa dapat bersatu dan bersama-sama bekerja keras lagi. Menurut Presiden, membangun Indonesia menjadi negara maju membutuhkan kerja keras dan waktu yang tidak sebentar. Seperti negara-negara maju yang dikenal saat ini. Dia mencontoh negara seperti Amerika Serikat bisa maju dan menjadi negara modern setelah 200 tahun merdeka, Cina bisa maju setelah puluhan tahun melakukan reformasi. Begitu juga Jepang bisa maju setelah puluhan tahun melakukan restorasi Meiji. Sementara itu, Ketua DPD Ginandjar Kartasasmita berharap silaturahmi antarpimpinan lembaga tinggi negara melalui acara buka puasa diharapkan menjadi konvensi yang terus dipertahankan. Dengan demikian dapat tercipta komunikasi yang baik dalam sistem ketatanegaraan di republik ini. Dalam acara tersebut, Presiden didampingi Ibu Ani Yudhoyono, Wapres Jusuf Kalla serta sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu. Hadir pula sejumlah pimpinan lembaga tinggi negara lainnya dan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo. (kmb4)