Mas...

Heran deh... hari gini kok masih ada orang2 yg gampang di bakar
dgn isu-isu Agama sih...? Lihat secara jernih dong Mas...

Coba lihat MetroTV pagi ini :
   "Yaman mengusir 16.000 orang yg di curigai mendukung Al-Qaeda sejak tahun
2005"
   "Presiden Afghanistan, Hamid Karzai mengirim pasukkan nya ke perbatasan
Afghan/Pakistan
    untuk memerangi Thaliban/Teroris yg bersarang di Pakistan"

Semua yg lagi di serang tuh, mengaku "*membela agama*" - dan yg sekarang
menyerang mereka
juga "*orang Islam*" (pemerintahan Islam).

Mau Indonesia seperti itu ...???? Dengan dukungan - orang2 seprti Mas...
mungkin hal itu tidak
lama lagi akan terwujud disini.

Hati hati Mas... mungkin tanpa di sadari anda sudah mendukung "kekerasan" yg
jelas2 mengarah
ke terorisme yg di bungkus dgn "jargon2 membela agama"

Wass,

On 6/16/08, Hafsah Salim <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>   Kalo Monas/Penjarahan Ahmadiah Bukan Isu Agama, Lalu Yang Isu Agama?
>
> > Putra Rama <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > Penodaan Terhadap Pancasila Insiden Monas, Bukan Isu Agama
> > Yogya (KR)- kasus kekerasan yang terjadi di Tugu Monas,
> > 1 Juni 2008 sama sekali bukan isu agama, tetapi penodaan
> > terhadap landasan konstitusi negara, karena pada waktu
> > itu Massa Aliansi kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan
> > Berkeyakinan (AKKBB) berkumpul untuk memperingati hari
> > lahirnya Pancasila. Tiba-tiba diserang oleh kelompok
> > yang menamakan diri Front Pembela Islam (FPI).
> >
>
> Penodaan Pancasila oleh Syariah Islam. Karena Syariah Islam menentang
> Pancasila. Syariah Islam cuma melindungi umat Islam, padahal
> Pancasila dengan ketuhanan yang maha esa-nya juga melindungi yang
> bukan Islam.
>
> Kalo penodaan agama bukan issue agama, pembakaran gereja juga bukan
> issue agama, pembakaran mesjid juga bukan issue agama, pembubaran
> Ahmadiah juga bukan Issue agama, penjarahan harta benda umat Islam
> Ahmadiah juga bukan issue agama.... lalu yang kayak apa yang dianggap
> issue agama ????
>
> Cara berpikir orang seperti ini yang membuat tidak ada pemecahannya,
> membuat persoalan jadi makin kusut, membuat tidak ada tindakan yang
> bisa dilakukan karena issue yang jelas menjadi tidak jelas.
>
> Islam Ahmadiah dinodai kepercayaan umatnya oleh umat Islam MUI,
> mesjidnya dibakar, harta benda umatnya dijarah, mereka diusir dari
> rumahnya, bahkan diusir keluar dari tanah airnya. Itulah issue
> utamanya, dan issue itu diputer balik menjadi sikorban umat Ahmadiah
> ini malah dituduh menodai agama Islam MUI yang sudah berhasil menjarah
> harta benda umat Ahmadiah, yang sudah berhasil menghancurkan dan
> membakar mesjid2 sitterfitnah sebagai penoda ini.
>
> Inilah sebenarnya issue utamanya yaitu pelanggaran HAM oleh umat
> sesama agama dengan menggunakan kekerasan karena berbeda tafsir2
> tentang agamanya. Satu pihak melakukan tindakan kekerasan dengan
> mengabaikan hukum yang berlaku.
>
> Syariah Islam tidak mengenal batas negara, padahal Pancasila dan
> Nasionalisme justru mempertahankan batas negara. Syariah Islam tidak
> terbatas kebangsaan dan bahasa, padahal Pancasila dan Nasionalisme
> justru dibatasi dari kebangsaannya dan dipersatukan oleh bahasanya.
>
> Yang paling parah, Syariah Islam menganggap bangsa lain yang seagama
> lebih mulia dan lebih penting dibela katimbang bangsanya sendiri yang
> berbeda agamanya. Akibatnya para pendukung Syariah Islam membenarkan
> orang2 seperti Abu Bakar yang memalsukan pasport Indonesia untuk masuk
> dan tinggal di Indonesia, padahal dia adalah orang Arab Aseli.
> Semuanya ini karena ajaran Islam menetapkan bahwa hanya umat Islam
> atau muslimin saja yang merupakan manusia yang derajatnya paling
> tinggi sebaliknya mereka yang bukan muslim direndahkan derajatnya
> hingga halal dipenggal kepalanya.
>
> Syariah Islam juga menetapkan dunia dan Alam semesta ini adalah milik
> Allah sehingga hanya mereka yang menyembah Allah saja yang berhak
> menikmatinya, sedangkan mereka yang menolak menyembah Allah
> dianggapnya musuh Islam, dan musuh Islam harus dimusnahkan dari muka
> bumi ini karena tidak berhak ikut menikmati nikmat Allah ini.
>
> Berbeda dengan HAM yang menyatakan dunia dan alam semesta ini milik
> kita bersama, oleh karena itu setiap orang berhak dan bertanggung
> jawab untuk memelihara dan menikmatinya.
>
> Naah... silahkan saja para pembaca membandingkan, apakah kita mau
> kembali balik kemasa jahiliah kebiadaban peradaban zaman kehidupan
> nabi Muhammad atau ingin membangun kehidupan masa depan yang penuh
> peradaban nilai2 kemanusiaan yang tidak mem-beda2kan agamanya.
>
> Dalam peradaban negara Modern sekarang ini, negara berkewajiban dan
> bertanggung jawab atas kesejahteraan kehidupan rakyatnya. Artinya
> kalo di Amerika ada rakyat yang jadi korban kekerasan seperti umat
> Ahmadiah, maka negara yang menanggung beban korban2 yang tidak lagi
> mampu mencari nafkahnya akibat penjarahan. Perbuatan ini tentu
> merugikan negara, sehingga pelaku2nya pasti ditangkap dan dihukum.
> Namun memang Indonesia bukanlah Amerika, karena pemerintah RI ini
> tidak merasa berkewajiban apalagi bertanggung jawab atas kesejahteraan
> rakyatnya, malah merasa apabila negara tidak mampu mencari dana,
> dibolehkan menjarah rakyatnya seperti yang dilakukan Caliph2 dizaman dulu.
>
> Ingat ya, dalam kaliph Islam tidak dikenal korupsi, karena kerajaan
> itu milik kaliph turun temurun bukan dipilih dan jabatannya seumur
> hidup. Sehingga kalo mengutip uang dari kerajaan milik sendiri
> tentunya tidak dinamakan korupsi.
>
> Demikianlah kalo negara Syariah berhasil berdiri, maka negara ini
> penuh korupsi yang tidak dinamakan korupsi karena adanya kekuasaan
> kaliph yang mewakili Allah inni.
>
> Ny. Muslim binti Muskitawati.
>
> 
>

Kirim email ke