jhon ardian <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Buktikan nanti. 
Siapa yang meng isi Gedung Putih? Tak lebih dari para tokoh Yahudi, yang akan 
menentukan dan mengarahkan kebijakan Amerika, baik itu kebijakan 
luar negeri, keamanan, dan ekonominya. Wallahlu’alamn.

kalo prediksi anda benar... kita harus gentleman untuk mengakui Yahudi hebat
saya bukan simpatisan bangsa Yahudi, apalagi pengagum
tapi yahudi bangsa yg hanya sebesar warga kota Bogor mampu menguasai amerika
bahkan dunia ini.
Melawan bangsa yahudi dibutuhkan otak... bukan rasa syirik, salah satu 
contohnya  Hitler


--- On Fri, 7/11/08, jhon ardian <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: jhon ardian <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [zamanku] Memahami Kebohongan Besar?
To: zamanku@yahoogroups.com
Date: Friday, 7 November, 2008, 4:01 PM










    
            
Ratusan ribu orang Amerika memadati Grant Park, Chicago. Mereka memaknai 
kemenangan Barack Obama, yang masih keturunan Kenya dengan euphoria, haru, dan 
ada yang menangis. Mereka bagaikan orang-orang yang mendapat harapan baru. 
Sesudah berputus asa. Media massa Amerika telah menyulap sosok Obama bagaikan 
seorang ‘Mesiah’, yang akan menyelamatkan masa depan umat manusia.
Tahukah? Ketika mereka merayakan kemenangan Obama, jutaan orang telah mati di 
Iraq, Afghanistan, Palestina, Somalia, dan Sudan. Jutaan orang lainnya 
menderita 
seumur hidup. Jutaan anak dan orang tua kehilangan keluarganya. Seluruh 
infrastruktur yang menjadi bagian kehidupan mereka ikut dihancurkan. Mereka tak 
memiliki harapan masa depan.
Rakyat di Iraq, Afghanistan, Palestina, Somalia, dan Sudan telah menjadi 
korban kebijakan Amerika. Mereka yang hidup diwilayah itu, tak sekejap pun 
menikmati euphoria demokrasi, kebebasan, dan keadilan yang sejati. Hari-hari 
yang mereka temui hanyalah desingan peluru yang dimuntahkan dari 
senjata-senjata 
serdadu tentara Amerika atau Nato, yang mengatasnamakan demokrasi.
Tahukah? Ketika mereka merayakan euphoria kemenangan Obama, rakyat Palestina, 
tak bisa makan, tak bisa menjalani kehidupan secara normal. Mereka tak memiliki 
akses keluar. Seluruh perbatasan yang menuju ke dunia luar, ditutup rapat-rapat 
oleh ‘bos’ Amerika yaitu rejim Zionis-Israel. Bahkan, satu-satunya jalan yang 
menjadi alat akses keluar, melelalui terowongan, itupun dihancurkan oleh 
tentara 
Zionis-Israel.
Mereka kekurangan makanan, obat-obatan, dan orang-orang yang sakit dibiarkan 
tergelak di rumah sakit. Karena, tak ada fasilitas, yang dapat digunakan. Rejim 
Zionis-Israel melarang bahan bakar masuk ke wilayah Palestina. Sehingga, aliran 
listrik di seluruh Gaza padam. Setiap hari orang-orang Palestina mati dibunuhi 
tentara Israel. Ladang-ladang mereka dihancurkan. Rumah-rumah mereka 
dibuldozer. 
Karena, rumah-rumah itu, dikatakan sebagai tempat sarang teroris. Dan, Menlu 
Condoleeza Rice, hanya mundar-mundir ke Timur Tengah, tapi itu hanyalah sebagai 
proyek ‘cosmetic’ Amerika, yang biadab tak berperikamusiaan, dan terus menerus 
mendukung rejim Zionis-Israel.
Tahukah? Ketika mereka merayakan euphoria kemenangan Obama, sebaliknya di 
wilayah Palestina, rejim Zionis-Israel, terus menerus mengekalkan penjajahan 
dan 
perbudakan terhadap rakyat di wilayah itu. Beratus kali perundingan, resolusi 
DK.PBB, Organisasi Konferensi Islam (OKI), dan Liga Arab, tak menghasilkan 
apa-apa. Karena, pasti akan bertabrakan dengan kepentingan rejim Zionis-Israel, 
yang didukung Amerika.
Satu-satunya wilayah di muka bumi ini, yang masih menyandang status di jajah, 
hanyalah Palestina. Tak ada harapan. Selama pusat kekuasaan Amerika di Gedung 
Putih, isinya adalah orang-orang yang sudah menjadi budak rejim Zionis-Israel. 
Betapa nasib rakyat Palestina? Mereka tak pernah dapat menikmati kehidupan yang 
semestinya. Padahal, mereka sebagai manusia,  berhak mendapatkan menikmati 
hak-hak dasar mereka. Bahkan, tempat suci umat Islam, yaitu Masjidil al-Aqsha, 
terancam roboh, yang memang sengaja dihancurkan oleh rejim Zionis-Israel, dan 
akan diganti dengan kuil Sulaiman.
Tahukah? Ketika mereka merayakan euphoria kemenangan Obama, rakyat di Irak 
hanya bisa meratap sedih, setiap hari berhadapan dengan tentara Amerika, dan 
bahu kematian terus menghantui mereka. Mungkin sudah lebih dari satu juta 
rakyat 
Iraq yang tewas dibantai tentara Amerika, dan jutaan lainnya yang menderita dan 
cacat, jutaan lainnya yang melarikan diri ke negara tetanggganya. Amerika telah 
melakukan kejahatan yang belum ada taranya dalam sejarah kemanusiaan. Dua kali 
Amerika mengagresi Iraq.
Agresi yang pertama oleh Presiden Bush (Sr), yang waktu itu, atas dasar ingin 
melindungi sekutunya Kuwait, yang diserang Iraq. Agresi yang kedua dilakukan 
Presiden George Walker Bush (Jr), yang meluluh-lantakan seluruh Iraq. Tentara 
Amerika, bukan hanya membunuh penduduk, tapi memperkosa wanita-wanita di 
tahanan, tentara Amerika menghina para tahanan, menelanjangi mereka, dan bahkan 
merobek al-Qur’an dan dimasukkan ke dalam toilet. Tidak hanya itu. Tentara 
Amerika juga menggunakan senjata-senjata biologis dan yang mengandung uranium, 
yang mengakibatkan bayi-bayi cacad, rusak, ketika lahir. Ketika, Obama 
berbicara 
penarikan mundur pasukan Amerika dari Iraq, tapi perjanjian yang sudah 
disiapkan 
pemerintah Amerika, justru tentara Amerika akan berada di Iraq secara 
permanent, 
alasannya ingin menjaga stabilitas di Iraq.
Tahukah? Ketika orang-orang Amerika sedang melakukan pencobloson memilih 
kandidat presiden, pesawat tempur Amerika melakukan pemboman di perbatasan 
Pakistan–Afghanistan. Pemboman itu, mengakibatkan puluhan tewas, dan ratusan 
lainnya luka-luka. Sebagian besar adalah anak-anak dan wanita. Pemboman pesawat 
tempur Amerika ini sudah berulang kali. Dan, selalu yang menjadi korban adalah 
orang-orang sipil. Alasannya mereka melakukan pemboman adalah menghancurkan 
teroris dan jaringan al-Qaidah. Sekarang menjelang musim dingin, jutaan rakyat 
Afghanistan terancam kedinginan dan kelaparan. Tapi, yang mereka dapatkan 
bukanlah bantuan internasional, yang akan menyelamatkan rakyat Afghanistan, 
yang 
didapatkan adalah bom-bom, yang terus menerus dijatuhkan dari atas pesawat. 
Berapa banyak bom yang sudah dan akan dijatuhkan lagi ke wilayah-wilayah 
Afghanistan? Obama, yang dalam kampanyenya, kalau ia menang, berjanji akan 
menangkap Usamah bin Ladin.
Perang di Afghanistan belum akan berakhir. Justru intensitasnya terus 
meningkat. Obama, yang sekarang terpilih menjadi Presiden Amerika, tak akan 
mengurangi kekuatan militernya dari kancah perang di wilayah itu. Dan, yang 
pasti Presiden George W.Bush sudah memerintahkan Menteri Pertahanan Amerika 
Robert Gate, mengurangi pasukan Amerika dari Iraq, bukan untuk pulang, tapi 
akan 
dialihkan ke Afghansitan, memerangi Taliban. Obama, ketika kampanye dengan nada 
yang jelas, akan menggunakan kekuatan militer Amerika, menghantam Pakistan, 
yang 
dianggap menjadi sarang teroris. Rakyat Afghanistan setiap hari menghadapi 
kematian. Kematian yang diinginkan oleh Amerika dan Nato, yang diberi dalih 
sebagai ‘Teroris dan Taliban’.
Tahukah? Ketika orang-orang Amerika menikmati kegembiraan malam di Grant 
Park, di Somalia dan Sudan Selatan, terjadi perang saudara. Berapa banyak 
mereka 
yang telah tewas. Berapa banyak mereka yang menjadi korban sia-sia. Apa haknya 
sekutu Amerika, yaitu Ethiopia, menyerbu Somalia, ketika Islam, yang 
memenangkan 
pertempuran dan menguasai seluruh wilayah Somalia, kemudian Amerika mendorong 
Ethiopia, melakukan agresi militer ke dalam wilayah Somalia? Akibat invasi 
Ethiopia, yang didorong Amerika, situasi di wilayah Somalia, bukan semakin 
baik, 
tapi kekacauan terus berkecamuk. Perang saudara terus berlangsung. Tanpa 
henti.
Negara di Tanduk Afrika, yang pernah berulang kali mengalami kelaparan, dan 
sampai sekarang terus dilanda konflik. Semua situasi perang yang berlangsung, 
tak lain adalah scenario Amerika. Kondisi Sudan Selatan tak berbeda.Amerika dan 
Israel, ingin terus memecah belah Sudan Selatan, dan ingin mengoyak-ngoyak 
negeri yang paling luas di Afrika, ini menjadi kapling-kapling kecil, dan terus 
mendorong terjadi konflik antar faksi yang ada diwilayah itu. Meskipun, 
Presiden 
Omar Hasan al-Bashir, berusaha mengakomodasi kelompok di Sudan Selatan, yang 
Kristen. Nampaknya, ini masih belum memuaskan fihak Amerika dan Israel. Bahkan, 
Amerika pernah melakukan serangan pemboman ke Ibukota Sudan, Khartoum, yang 
mengakibatkan puluhan orang tewas dan luka.
Obama adalah ‘pion’ baru bagi rejim Zionis-Israel, yang akan membawa misi 
baru, menampilkan wajah kepemimpinan baru Amerika, yang dapat diterima dan 
diharapkan masyarakat internasional. Obama berjanji akan memberikan harapan 
fajar baru bagi kepemimpinan masa depan Amerika. Obama dengan janjinya, idenya, 
gagasannya, sikapnya,pandangan- pandangannya, semuanya menggambarkan dan 
menampilkan harapan baru, khususnya bagi masyarakat Amerika dan dunia. 
Rejim 
Zionis-Israel melalui jaringan kekuatan lobby yang mereka miliki seperti AIPAC, 
JAC, dan lainnya,melalui kekuatan media massa, yang mereka miliki, berhasil 
menyulap Obama menjadi seorang ‘Mesiah’, yang akan menyelamatkan masa depan 
umat 
manusia. Sebelumnya, rejim Zionis-Israel, menggunakan dua ‘Bush’ telah 
menghancurkan dan meluluh-lantakkan dunia, khususnya dunia Islam. Kini rejim 
Zionis-Israel, memanipulasi masyarakat dunia, melalui proyek ‘Obama’.
Rejim Zionis-Israel dengan menggunak dua ‘Bush’ telah mencapai tujuannya. 
Menghancurkan segala yang dianggap menjadi acaman masa depan mereka. Dengan 
menggunakan tangan Amerika atau ‘war by proxy’. Di mana rejim Zionis-Israel 
menghancurkan musuh-musuhnya dengan menggunakan tangan orang lain. Rejim 
Zionis-Israel berhasil menghancurkan potensi-potensi ancaman. Inilah fakta yang 
ada. Tak ada yang dapat terlalu diharapkan dari Obama. Meskipun, ketika Obama, 
yang berkulit hitam itu menang, seluruh media di Amerika dan dunia , menyatakan 
runtuhnya tembok ‘rasialisme’.
Dapatkah nantinya persepsi Obama, ketika berada di Gedung Putih, mempunyai 
pandangan konstruktif terhadap Islam, umat Islam dan Dunia Islam? Dapatkah 
Obama 
mengakhiri penderitaan rakyat Palestina? Dapatkah Obama mengakhiri penderitaan 
rakyat Iraq? Dapatkah Obama mengakhiri penderitaan rakyat Afghanistan? Dapatkah 
Obama menghentikan perang saudara dan agresi militer yang dilakukan Ethiopia di 
Somalia? Dapatkah Obama mengakhiri campur tangan Amerika di Sudan Selatan? 
Dapatkah mereka  yang sudah lama di Camp Guantanamo, Kuba, dibebaskan, dan 
menikmati kehidupan? Seperti layaknya manusia lainnya?
Dapatkah Obama merasakan penderitaan orang-orang yang sekarang menjadi korban 
agresi Amerika? Dapatkah Obama berempati kepada mereka, orang-orang yang 
dihancurkan dengan kekuatan militer yang mengatasnamakan demokrasi? Jika Obama 
pernah memahami sejarah perbudakan yang dialami orang-orang kulit hitam oleh 
kulit putih, dan memperjuangkan adanya ‘equality’ (persamaan) di semua lapangan 
kehidupan, dan hak-hak dasar manusia, sebagaimana adanya jaminan di dalam 
hak-hak asasi manusia, tentu Amerika di bawah Obama, memperhatikan nasib 
bangsa-bangsa yang sekarang ini mengalami nasib yang malang akibat tindakan 
rejim George Walker Bush.
Nampaknya, kita tak dapat mengharapkan terlalu banyak terhadap Obama, yang 
baru memperoleh kemenangan. Karena, Obama hakekatnya, tak lebih dari permainan 
kaum Zionis-Israel, yang mengayunkan dari arah pendulum yang satu, kearah 
pendulun yang lainnya. Ia hanyalah ‘pion’ rejim Zionis-Isarel. Buktikan nanti. 
Siapa yang meng isi Gedung Putih? Tak lebih dari para tokoh Yahudi, yang akan 
menentukan dan mengarahkan kebijakan Amerika, baik itu kebijakan luar negeri, 
keamanan, dan ekonominya. Wallahlu’alamn.



        Dapatkan alamat Email baru Anda!  

Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain!
      

    
    
        
         
        
        








        


        
        


      New Email names for you! 
Get the Email name you&#39;ve always wanted on the new @ymail and @rocketmail. 
Hurry before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

Kirim email ke