Mudah2an itu pendapatmu pribadi mas, bukan pendapat teman2 Islam lainnya. 
Terkesan disini bahwa orang Islam itu licik dan pingin menang sendiri, bahkan 
dengan acara bunuh2an segala.

--- On Tue, 7/1/08, gkrantau <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: gkrantau <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [zamanku] Re: FWD: Kebohongan Publik Cagub Bali
To: zamanku@yahoogroups.com
Date: Tuesday, July 1, 2008, 1:19 AM







DALAM ISLAM ada falsaafah AL TAQIYA - dusta demi kejayaan Islam. Ketika orang 
Islam berdusta untuk dapat meraih kemenangan itu tidak dianggap salah apalagi 
dosa.
Falsafah ini dimulai oleh Muhammad ketika dia memberi restu kpd seseorang 
pengikutnya yg akan menyusup ke kubu orang2 yg tidak mau menerima Aulloh dan 
Muhammad.  Si orang itu dijinkan berdusta spy bisa dekat kpd pemimpin orang2 yg 
tidak sudi menerima Islam - untuk dapat membunuhnya.
Ketika dia berhasil membunuh 'musuh' Muhammad dan lapor kpd boss-nya, sang Boss 
bilang itu bukan dosa krn sekedar menjalankan perintah Aulloh.
Gabriela Rantau
--- In [EMAIL PROTECTED] .com, "frans suranto" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Forwarded Message :
> 
> Cagub Winasa mengatakan kepada masyarakat Bali bahwa ia beragama HIndu
> padahal seperti yang terlihat di akte-nya winasa beragama Islam. Ini hanya
> untuk menarik simpati masyarakat Bali yang mayoritas beragama Hindu.
> Bayangkan cagub membohongi publik sebelum menjadi gubernur. Apa jadinya
> kalau ia sudah menjadi gubernur, apa motifnya selain duduk ditampuk
> kekuasaan untuk menarik kekayaan bagi kepentingan pribadi dan kelompoknya.
> Dan seharusnya juga kita tidak mempermasalahkan agama seseorang, tetapi
> ketidakjujuran seorang cagub sudah tidak bisa ditolerir lagi. Ini membuka
> mata kita semua bahwa pemimpin bukan lahir dari rakyat, tetapi hanya untuk
> memuaskan nafsu akan kekuasaan semata".
> 
> Selengkapnya : http://www.youtube. com/watch? v=QC4dx8_ Lno8
>
 














      

Kirim email ke