*hi, feifei_fairy...terus posting pemikiran kritismu ya...* *oh ya, sekedar intermezzo, bukan bermaksud untuk sombong atau supaya dicari pemburu berita sensasional , aku juga bisa bicara dengan beberapa binatang lho...*
*gbu all... * 2008/7/24 [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>: > Siapa Sulaiman? Dia adalah salah satu Nabi dalam Islam yang sebenarnya > mencomot kisah dari kitab suci sebelumnya. Nama aslinya adalah Solomo, tapi > oleh orang Arab diganti menjadi Sulaiman. > > Tertulis di Al-Quran: > > "Hingga apabila mereka (Solomo/Sulaiman dan tentaranya) sampai di lembah > semut, berkatalah seekor semut: Hai semut-semut masuklah ke dalam > sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak-injak oleh Sulaiman dan tentaranya, > sedang mereka tidak menyadari; maka dia (Sulaiman) tersenyum dengan tertawa > karena (mendengar) perkataan semut itu" > (QS 27:18-19) > > > Di sini cacatnya Quran mulai keliatan .... darimana semut tau kalo orang > itu bernama Sulaiman? Apakah semut tau tentang konsep tentara itu apa? Kok > si semut bisa bilang : "agar kamu tidak diinjak-injak oleh Sulaiman dan > tentaranya" .... Ingat yang diberi kuasa mengerti bahasa binatang di sini > hanya Salomo/Sulaiman lho, bukan si semut juga diberi kemampuan mengenali > bahasa manusia dan konsep berpikir manusia. Cobalah berpikir. Gunakan otak > anda. Bagaimana si semut mengenali bahwa orang itu bernama SULAIMAN???? > Bahkan konsep bahwa suatu individu itu perlu diberi nama juga besar > kemungkinan kalau si semut tak tau apa-apa tentang itu. > > Ini bukan sekedar perbedaan bahasa, di mana orang Inggris ketemu orang > Rusia musti saling mempelajari bahasa masing2. Setelah kendala bahasa > terlampaui, maka dengan mudah mereka akan bertukar pikiran. Itu pun kadang2 > kendala budaya masih menghambat. Lhhaaah nyang ini antara manusia dan > semut???? Bukan hanya kendala bahasa yang harus diatasi!! > > Baiklah kalau memang misalnya Salomo bisa memahami bahasa semut. Tapi isi > pembicaraan sang semut pasti cuma berkisar tentang bagaimana mencari sumber > makanan, tempat membuat sarang yang baik. > Mustahil kalo isi "perbincangan" semut-semut itu menyangkut Salomo, sang > raja sedang berjalan bersama pasukan tentaranya. Bagaimana semut mengenal > Salomo, sedangkan si semut baru pertama kali ini bertemu Salomo. Tahu > namanya darimana? Paling-paling kedatangan pasukan tentara akan dianggapnya > sejenis gerombolan binatang yang lebih besar daripada mereka (semut). > > Apakah semut punya otak untuk mempunyai konsep berpikir demikian? Bukankah > otak serangga hanya semacam jaringan simpul-simpul saraf "sederhana"? > > KARENA NILA SETITIK RUSAK SUSU SEBELANGA, begitu kata peribahasa jaman > dahulu. > > Maksud saya, karena Kitab Suci Islam diimlakan oleh Tuhan lewat Jibril, > harusnya zero defect. Tidak ada satu kesalahan pun boleh terdapat dalam > kitab suci ini. > > Kalau pun misalnya 6.665 ayat benar isinya, tapi bila ada 1 ayat saja > salah, maka harus dianggap REJECT. Jadinya secara keseluruhan dianggap tidak > ada kebenaran di dalamnya. > > Dengan meminjam dalil "KARENA NILA SETITIK RUSAK SUSU SEBELANGA" tidak lah > berlebihan untuk menguji kebenaran suatu kitab. > > > > >