Bung Kencana, Guru berfikir dan bertindak sampeyan tidak perlu dilindungi untuk pendapat yang seperti itu. Yang lebih keras dari itu pun banyak yang tak perlu berlindung, dan tidak apa apa tuh! Apalagi pendapat guru sampeyan itu sebenarnya biasa biasa saja kok.
Akan saya coba tunjukkan apakah buah pikiran guru sampeyan itu memang betul cemerlang : 1. Tentang rasionalitas agama, saya bertanya agama manakah yang 100% logic ? kalau menurutnya tidak ada maka beliau harus atheis 2. Tentang Tuhan tidak berwujud. Kalau pun ada Tuhan yang berwujud apakah itu benar wujudNya atau hanya rekaan pengikutNya saja? 3. Tentang Tuhan yang maha kuasa. Banyak hal yang terjadi di luar kuasa manusia walau sepintar apa pun manusia ini 4. Tentang kalimah syahadat. Ya memang begitulah cara penyerahan diri kita untuk memeluk suatu agama. Dalam hal ini Islam. Bukankah kristiani juga melakukan pembabtisan? Apakah pak guru sampeyan waktu mau memeluk agamanya melakukan interview dan tawar menawar dulu dengan semua agama lalu baru memilih yang menurutnya rasional? 5. Tentang penyebutan Muhammad rasul Allah, lha kan memang Muhammad yang diutus Allah menyampaikan ajaran Islam ini. Jadi justru pendapat guru sampeyan yang childish 6.Tentang berkiblat ke ka'abah, kecuali sebagai lambang persatuan, adalah agar hadapan setiap orang yang sholat itu sama arahnya. Bayangkan saja kalau tidak memakai pancer arah, dalam hal ini ka'abah, maka jemaah haji yang bersholat disekitar ka'abah tetapi bila tanpa ka'abah akan mengambil arahnya sendiri sendiri. Betapa kacaunya. 7. Hajar aswad (bukan hajatul aswad) adalah batu hitam (ex meteor?) yang disimpan di dalam sebuah sudut ka'abah dan kita boleh menyentuhnya. Kalimat guru sampeyan menyiratkan bahwa beliau belum tahu tentang ka'abah dan hajar aswad. Lagi pula pernyataan "penjajahan ritual untuk saya berkomunikasi pada Tuhan" tidak jelas kaitannya dengan arah kiblat. 8.Naik haji harus ke Mekah ya memang sudah begitu rukunnya. Kalau tidak mampu ya tidak harus. Lagian kalau ummat Buddha merayakan Waisak dari jauh jauh bahkan dari luar negeri pada datang ke candi Borobudur, Mendut, dan Pawon. Ngapain juga kan ! Kan juga merupakan pemiskinan bagi negara negara pendatang itu. 9. Mengenai menutup aurat, guru sampeyan ini apa nggak terbalik pikirannya? Menutup aurat kok malah dianggap menghina wanita, dan menganggap wanita hanya sebagai obyek libido seksual saja. Gimana sih? Lha orang Perancis saja mengatakan "Cherche la Femme", carilah sebabnya dari wanita. Karena diakui atau tidak, disadari atau tidak aurat wanita banyak mendorong perbuatan kejahatan sexual. Coba kalau tidak percaya, sekarang banyak pelanggaran seksual anak remaja karena tontonan yang berbau aurat wanita. Juga, apakah sang guru membolehkan istrinya kelihatan payudara atau pahanya oleh orang lain? Atau bolehkah anak sang guru menonton tari telanjang? 10. Jilbab atau pada umumnya kerudung kepala bukan hanya budaya Arab (Saudi) bahkan bunda Maria , atau wanita India pun memakai kerudung sebagai paduan baju shari. Bahkan pakaian tradisional wanita Belanda juga termasuk kerudung. Lagi pula sekarang ini sang guru memakai baju apa sih? Kalau bukan sarung dan blangkon atau pangsi berarti beliau pun sudah menjajah budayanya sendiri. 11. Neurotis paranoid ? Apa kaitannya dengan memeluk agama Islam ? Nggak jelas maksudnya. 12. Sanathana Dharma ? Apa bukan Sanatha Dharma ? Sekian dan salam, Supriyadi ----- Original Message ----- From: Kencana Parwata To: zamanku@yahoogroups.com Sent: Monday, December 22, 2008 11:30 PM Subject: Bls: [zamanku] Tobatlah, Peluk Islam (saya sukarela menjadi islam) Jawaban ini sengaja saya ambil dari tulisan seorang sahabat yang saya anggap seorang guru berfikir dan bertindak bagi saya. Namun demi melindungi beliau terpaksa nama saya rahasiakan.Semoga beliau mengijinkan saya menyebarkan tulisan beliau yang saya yakin adalah buah fikiran cemerlang beliau. Saya dengan suka-rela dan senang hati akan menjadi penganut Islam, tanpa harus Anda ajak2, asalkan pikiran saya yang liberal-radikal diberi kebebasan dan mendapatkan jawaban2 rasional dan dapat diterima akal sehat atas beberapa "ajaran" keyakinan Islam berikut ini: 1. Allah, Tuhan Yang Tidak Berwujud, dengan 99 sifat-Nya; salah satu sifat-Nya tersebut adalah Maha Kuasa. Pertanyaannya, dimana letak ke-Maha-Kuasa- an Tuhan versi Islam bila Tuhan-nya tidak bisa Berwujud? Berarti, salah satu sifat-Nya, yaitu Maha Kuasa, hilang dong..? Tidak-kah ini "meremehkan" Tuhan yang saya puja? 2. Mengapa kalau saya akan jadi pemeluk Islam harus menyebutkan kalimat syahadat ke-dua "Muhammad adalah Rasul Allah", sementara nabi2 versi Islam yang lain tidak (minta) disebut-sebut? Kok ego kekanak-kanakan, childish? Tidak-kah ini "penjajahan ideologis" yang mengekang pikiran saya yang liberal-radikal? 3. Karena filsafat dan teologi Islam butir 1 di atas, saat shalat tidak memakai bantuan visualisasi apa pun seperti pratima. Tapi mengapa harus menghadap kiblat ke ka'bah? Memang ada apa di balik/dalam "batu hitam" yang ada hajatul aswad-nya tersebut, bolehkah saya melihatnya? Tidak-kah ini "penjajahan ritual" untuk saya berkomunikasi pada Tuhan? 4. Mengapa saya harus pergi ke Arab untuk naik haji, sekali pun saya mampu? Tidak-kah ini semacam "penjajahan ekonomi" yang berlindung pada jubah agama yang membuat pemiskinan pada bumi pertiwi saya? 5. Mengapa kaum wanita harus menutup aurat? Tidak-kah ini "penjajahan gender" yang merendahkan martabat wanita, seolah-olah wanita hanya dilihat sebagai obyek libido-sexual semata? Hanya se-rendah itukah penilaian ajaran yang Anda anut pada wanita, padahal Anda dilahirkan dari seorang wanita yang mulai, seorang Ibu? 6. Kalau kaum wanita menutup aurat-nya harus memakai pakaian ala Arab yang disebut jilbab, tidak-kah ini bentuk "penjajahan budaya" yang berlindung pada ayat2 dalil agama? Dan wanita Indonesia penganut Islam sekarang, disadari atau pun tidak, sedang ramai2 menjajah budaya diri dan bangsanya sendiri? Di mana letak harga diri saya sebagai bangsa Indonesia? Karena sampai detik ini saya belum mendapat jawaban pencerahan yang sejalan dengan akal sehat saya atas pertanyaan2 di atas, jadi... saya tidak mau jadi penganut Islam. Bila saya paksakan diri saya, saya khawatir jadi pribadi yang neurotis-paranoid. Dan.., saya dengan senang hati mau membantu teman2 penganut Islam untuk menjadi pengikut Sanathana Dharma (Hindu) sehingga mereka tumbuh jadi pribadi yang penuh welas asih dan beroleh kedamaian dan kebahagiaan di dunia dan alam rohani. ------------------------------------------------------------------------------ Dari: eddyansyah rasyaad lubis <edi_a...@yahoo.com> Kepada: zamanku@yahoogroups.com Terkirim: Senin, 22 Desember, 2008 11:29:20 Topik: [zamanku] Tobatlah, Peluk Islam Bapak Atau Ibu Muskitawati, masih hidup tah? Pakai nama Islam lagi untuk menghina Islam? Tobatlah dan Peluk Islam atau neraka Jahannam menunggu anda!! -Edi Azka Dari: Hafsah Salim <muskitawati@ yahoo.com> Topik: [zamanku] Re: 88,5 % Percaya Ekonomi Islam U/ Dunia Kepada: zama...@yahoogroups .com Tanggal: Sabtu, 20 Desember, 2008, 8:16 PM Yang percaya itu dunia mana ??? Mana ada yang percaya ekonomi Islam dimasyarakat yang memiliki pendidikan ekonomi ??? Ngelindur jangan disini. Cina ekonominya maju tak pernah merencanakan mau mengganti dengan ekonomi Islam, juga India, juga Amerika, juga Russia, juga Jepang, semua negara2 didunia tak ada yang tertarik ekonomi Islam, bahkan justru Syariah Islam yang juga mencakup ekonomi Islam sekarang ini justru diperangi seluruh dunia karena terror2nya kepada semua negara2 didunia yang bergabung dalam "War on Terror". Ekonomi Islam itu adalah merampok seperti sunnah nabi yang merampoki para pedagang Yahudi. Ekonomi Islam merampok dan menjarah toko2 cina, dan sesama umat seperti yang dialami umat Islam Ahmadiah. Dan ciri2 ekonomi merampok dan menjarah ini sudah terkenal menjadi ciri2 khas ekonomi Islam diseluruh dunia sejak zaman nabi masih hidup. Ekonomi Islam didunia Islam dikenal sebagai ekonomi Syariah, tapi dinegara yang bukan Islam dinamakan EKONOMI PENJARAH. Ny. Muslim binti Muskitawati. --- In zama...@yahoogroups .com, eddyansyah rasyaad lubis <edi_a...@.. .> wrote: > > > Poling Al-Jazeera: > 88,5% PercayaĆ > Sistem Ekonomi Islam yang Paling Baik untuk Diterapkan di Dunia. > > Syabab.Com - Setelah krisis keuangan global melanda, sistem keuangan apakah yang anda percaya paling baik untuk diterapkan di dunia? Begitulah bunyi pertanyaan poling yang al-Jazeera baru-baru ini. Hasil poling selama sepekan dari tanggal 19/10/2008 hingga 26/10/2008 menunjukkan bahwa 88,5% dari 29.486 responden menjawab sistem keuangan Islam. Sementara responden yang memilih sistem keuangan kapitasli hanya 5,0% dan yang memilih sistem keuangan komunis sebanyak 6,5%. > > Sistem ekonomi Kapitalisme saat ini sedang tenggelam, setelah sebelumnya sistem komunis terkubur, kini hanya Islam saja satu solusi ampuh dan bebas dari berbagai krisis. Karena memang sistem Islam ini berasal dari Alloh Yang Mahatahu. Tak salah bila sebagian mengatakan, "kapitalisme di ujung tanduk, khilafah di depan mata." > > Di saat akhir-akhir keruntuhan Khilafah dulu, umat Islam terpesona dengan peradaban Barat hingga mereka mengabaikan institusi politik yang telah memayungi mereka berabad lamanya. Kebangkitan Barat dengan ideologi kapitalisme dilihat sebagai satu kemajuan baru dunia yang berdasarkan pada konsep kebebasan. Umat lalu mulai meninggalkan Islam dan mengejar kemewahan dunia yang dijarkan oleh para kapitalis. Sementara hukum-hukum Islam yang berasal dari Allah Swt. dan Khilafah sebagai institusi penegaknya mulai diabaikan. > > > Setelah keruntuhan Khilafah, peradaban Barat masuk secara drastis ke dalam kehidupan umat Islam dan pandangan hidup umat mulai berubah kepada kecintaan duniawi. Akhirnya, umat Islam kehilangan arah dan mulai lupa untuk apa sebenarnya mereka diciptakan. Kemewahan dunia yang ditawarkan oleh Kapitalis di bawah kebebasan berekonomi membutakan mata mereka kepada akhirat. Lalu mereka terperosok kepada lembah kehinaan karena mengambil Kapitalis sebagai cara hidup dengan meninggalkan Islam. > > Namun, mereka yang sadar akan hal ini tidak berdiam diri. Beberapa ulama dan mereka para mukhlisin, tak henti-hentinya menyampakan kerusakan Kapitalisme dan memberikan pencerahan pada sistem yang benar, Islam. Ide Islam pun menjadi perbincangan, baik di negeri-negeri Muslim maupun di Barat. Hingga mulailah kesadaran umat akan Islam mulai tumbuh kembali. > > Kini, di tengah-tengah kegoncangan sistem Kapitalisme, umat mulai sadar bahwa ada satu sistem lain yang dapat menyelamatkan mereka. Setelah melihat dengan mata kepala mereka sendiri, bahwa Kapitalisme lambat laut menuju kematiannya, umat mulai mencari penyelamat mereka. Tidak ada lagi sistem yang benar-benar mampu manjadi penyelamat, kecuali sistem yang berasal dari Sang Pencipta, Alloh-lah Yang Mahatahu. > > Jajak pendapat yang dilakukan oleh Al-Jazeera di atas menunjukkan betapa umat kini merindukan sistem ekonomi yang bebas dari krisis dan goncanan, yakni sistem ekonomi Islam. Hanya saja, mungkinkah sistem ekonomi Islam tersebut akan tegak secara sempurna, sementara sistem-sistem lainnya masih berkiblat pada Kapitalisme? Tentu saja, tak mungkin. Sudah saatnya, kaum Muslim dan umat manusia di dunia ini dalam segala aspek kembali kepada sistem yang berasal dari-Nya, dan hal tersebut akan sempurna tegak hanya dengan keberdaan Khilafah Rasyidah yang akan datang kembali, Insya Allah, demikialah janji-Nya. [m/syabab.com] > > > > > > > > > Jatuh cinta itu seperti apa ya rasanya? Temukan jawabannya di Yahoo! Answers! http://id.answers. yahoo.com > ------------------------------------------------------------------------------ Nikmati chatting lebih sering di blog dan situs web Gunakan Wizard Pembuat Pingbox Online ------------------------------------------------------------------------------ Dapatkan nama yang Anda sukai! Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail.com.