setelah baca-baca... saya melihat satu kelemahan struktural yang parah sekali di artikel ini.
hari gini kok masih make itungan matematika skalar dan asumsi2 fisika skalar untuk mendefinisikan /Keberadaan/. kalau bagimu entitas tuhan, manusia, dan batu itu setara dan sekelas, wajar lah kau memakai asumsi matematika dan fisika skalar. tapi kalau kau melihat lebih dalam lagi, kau akan terpaksa memakai asumsi fisika kuantum, di mana energi dan materi memiliki interaksi yang lebih dalam daripada sekedar tanganmu yang lemah itu memencet keyboard. lagipula, penjelasan dasar tentang bilangan nol juga salah... nol itu bilangan yang real, nyata, dan ada. yang tidak dimiliki oleh bilangan nol cuma nilai, value. kalau kau mau make bukti2 ilmiah dan empiris, pastikan dulu kau memahami fisika dan matematika yang lebih dalam dari ini. berhubung asumsi dan hipotesis yang dipakai sebagai dasar argumen tidak diakui validitasnya, meskipun sebenarnya pesan humanitariannya memang patut diamalkan. sayang sekali, artikel yang menarik ini dicemari oleh ketololan dasar... baca dulu lah buku "the Tao of Physics" sebelum kau merevisi tulisanmu ini. lurino /tukangmikir --- On Thu, 7/24/08, angel michael <[EMAIL PROTECTED]> wrote: From: angel michael <[EMAIL PROTECTED]> Subject: [zamanku] adakah tuhan To: [EMAIL PROTECTED], zamanku@yahoogroups.com, "cikeas" <[EMAIL PROTECTED]>, [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] Date: Thursday, July 24, 2008, 9:07 AM mencari bukti empiris tuhan, seperti kehilangan arah...... bagaimana mencari tuhan secara religius dengan mencari akibatnya kepada kehidupan manusia? nah, link berikut menarik untuk disimak, bisa menarik menjadi ajang perdebatan seru (^_^) namun sebelum berdebat harus ada syaratnya, baca dulu sampai habis agar tidak salah faham, lalu silahkan berdebat (^_^) selamat menikmati: clik disini