Nice :
Iya deh, Memang bung Bening ini (merasa) pinter banget!! Setelah
bertapa sekian lama semakin keliatan (merasa) pinternya!! Salut deh. 
 
Bening :
He.....he...... bukan merasa, tapi fakta. Tanya aja pada Gaby, apakah dia tidak 
merasa "grogi" kalau ketemu Bening ? ha.......ha..... Tulisan saya yang 
menjawab anda tentang Masuk Sorga adalah Pilihan juga belum bisa anda jawab kan 
??? jadi itu artinya bukan "merasa", tapi fakta.......ha.........ha........
=============================
Nice
Yang saya bahas itu adalah soal beda warna kulit yg menjadi pemimpin.
Tentunya pemimpin yg sah dong. Artinya ga perlu dong di bahas soal
siapa saja sih yg berhak menjadi pemimpin suatu negara? atau suatu
perusahaan? atau suatu organisasi? Jadi jelas anda sudah salah
sasaran. 
 
Bening :
Bukan salah sasaran. Setiap negara Memiliki UU yang mengatur mengenai 
kepemimpinan. Kalau UU mengatakan bahwa yang menjadi presiden harus Indonesia 
ASLI, artinya tidak ada yang RASIS. Kalaupun ada ya berarti RASIS secara 
Nasional. Kalau selama UU tidak mengatur, ya tidak masalah. Tetapi kalau Warga 
negara belanda menjadi pemimpin RI, apalagi dengan cara 'memaksa", maka itu 
sudah melanggar hukum.
 
============================
 
Nice :
Saya yakin orang se (merasa) pinter seperti anda, ini hanya
berupa kekilafan. Saya maklum kok. Karena sambil bermilis ria, anda
pasti sedang membuat suatu tulisan ilmiah atau menulis suatu buku.
 
Bening :
bukan khilaf. Tetapi setiap negara, perusahaan, organisasi pastilah ada aturan. 
Perusahaanpun ada akta, siapa yang brhak menajdi direktur, komisari, dll. 
Apalagi aa Bule LOndo menjadi presiden RI, pastilah ditolak dan ini bukan 
masalah RASIS.
================
Nice :
Soal Tawang yg rasis, adalah adanya pertanyaan, kenapa kok Londo yg
memerintah? Kok ndak boleh dapetin nonik Londo? Inikan berbicara soal
warna kulit. Sama sekali tidak menyinggung soal kemampuan atau kualitas. 
 
Bening :
Masalah Londo memerintah RI itu berarti sudah melanggar kedaulatan. Kecuali 
Bule yang sudah menjadi WNI dan UU tidak mengatur bahwa pemerintah tidak boleh 
Bule, adalah tidak masalah.
=====================
Nice :

SBY mau jadi presiden AS...hehehehe. Emang lucu anda ini...hehehehe
 
Bening :
Sama lucunya kalau anda mendukung Londo memerintah RI.
 
Salm,


--- On Wed, 9/10/08, ttbnice <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: ttbnice <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Berfikirlah dengan jernih Re: [zamanku] Re: Di era Hindia Belanda
To: zamanku@yahoogroups.com
Date: Wednesday, September 10, 2008, 11:22 AM






Iya deh, Memang bung Bening ini (merasa) pinter banget!! Setelah
bertapa sekian lama semakin keliatan (merasa) pinternya!! Salut deh. 

Yang saya bahas itu adalah soal beda warna kulit yg menjadi pemimpin.
Tentunya pemimpin yg sah dong. Artinya ga perlu dong di bahas soal
siapa saja sih yg berhak menjadi pemimpin suatu negara? atau suatu
perusahaan? atau suatu organisasi? Jadi jelas anda sudah salah
sasaran. Saya yakin orang se (merasa) pinter seperti anda, ini hanya
berupa kekilafan. Saya maklum kok. Karena sambil bermilis ria, anda
pasti sedang membuat suatu tulisan ilmiah atau menulis suatu buku.

Soal Tawang yg rasis, adalah adanya pertanyaan, kenapa kok Londo yg
memerintah? Kok ndak boleh dapetin nonik Londo? Inikan berbicara soal
warna kulit. Sama sekali tidak menyinggung soal kemampuan atau kualitas. 

SBY mau jadi presiden AS...hehehehe. Emang lucu anda ini...hehehehe

--- In [EMAIL PROTECTED] .com, Hati Nurani <hati_nurani_ [EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> 
> Nah..... ini satu bukti lagi, bahwa NICE harus perlu "bertapa" untuk
belajar lagi ??? ( tapi jawaban saya tentang ledekan anda, bahwa
percuma saya "libur" kalau tidak belajar, membuktikan, bahwa anda
masih "jauh" kalau diskusi dengan saya, dan si MOD kagak berani
meloloskan jawaban saya yang "menyapu bersih argumen anda".
ha.......ha. ....ha
> ============ ========
>  
> Begini Nice saya kasih tahu ya.......... .
>  
> Ketika Obama mau maju jadi presiden di AS, maka memang, seharusnya
warna Kulit diabaikan... ........
>  
> Tetapi ketika SBY mau jadi presiden AS, maka seluruh rakyat AS pasti
akan menolak. Kenapa ???? apakah karena alasan warna kulit ???? bukan
masalah warna kulit, tetapi karena SBY bukan warga negara AS.
>  
> Jadi kalau Bule ditolak jadi "pejabat" negara RI, bukan karena
"warna kulit", tetapi karena apakah dia warga negara atau bukan ???
>  
> Kalau pimpinan perusahaan berbeda warna kulit, tetapi masih karyawan
perusahaan tersebut, ya boleh-boleh saja. Tetapi kalau "sama warna
Kulit" tetapi berbeda perusahaan, misalnya BOS pertamaina memerintah
karyawan PLN, ya mana bisa ????
>  
> Sama warna kulit, keturunan JAWA, tetapi kalau WN Suriname mau
mengganti SBY, apakah anda menerima ???
>  
>  
> Jadi Nice, yang dipermasalahkan Tawang bukan masalah RASIS, tapi
masalah Kewargaan negara atau nasionalisme. Dan itu terlepas pada Arab
dan Nabi......
>  
> Jadi berfikri;ah dengan Jernih dan berhati Bening, agar anda bisa
memahami sesuatu dengan bijak, bukan dengan KEBENCIAN dan
PENYANGKALAN. ......... .......
>  
> Salam,
>  
>  
> 
> --- On Mon, 9/8/08, ttbnice <serikat_indonesia@ ...> wrote:
> 
> From: ttbnice <serikat_indonesia@ ...>
> Subject: [zamanku] Re: Di era Hindia Belanda
> To: [EMAIL PROTECTED] .com
> Date: Monday, September 8, 2008, 5:06 AM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Kata siapa kalo masih jajahan Belanda gubernurnya pasti Londo? Jangan2
> PM Belandanya dan mentri2nya bisa2 orang Endonesha. Sekali lagi saya
> bilang jangan suka membeda2kan kulit!! 
> 
> Kulit coklat kalo bangsat ya bangsat, kulit putih kalo baek ya baek.
> RI ini udah 4x di perintah orang JAwa, dan 4x oleh bangsat. Tapi
> ketika SBY yg juga orang JAwa ke-5 memerintah dengan baek, ya saya
> angkat jempol. 
> 
> Pemikiran model Tawang yg rasis begini, cukup saya uji begini: Gimana
> kalo yg memerintah orang Arab? Apalagi nabi sendiri? APa lu bersedia?
> 
> Jika anda pernah bekerja di perusahaan2 asing, ternyata banyak yg
> bosnya adalah orang2 Endonesha, dan bawahannya bule. 
> 
> --- In [EMAIL PROTECTED] .com, "tawangalun" <tawangalun@ ...> wrote:
> >
> > Memang kalau RI ini tetep negara jajahan pastilah lalulintas
> > apik,korupsi dikit,tatakota tdk ambur adul.Hanya nanti kita pasti gak
> > puas kok yang bisa jadi Gubernur gur Londo,so do Direktur perusahaan
> > pasti menir Londo.Londo lanang boleh kawin dg Inlander wedok padahal
> > anda juga pengin dapet nonik Londo,tapi dilarang.
> > 
> > Shalom,
> > Tawangalun.
> > 
> > - In [EMAIL PROTECTED] .com, danny kristianto <danni_kristianto@ >
> > wrote:
> > >
> > > Temans,
> > > Andaikan berada di era Hindia Belanda.
> > > tahun 1900-1930-an.
> > > Tata kota di kota-kota besar teratur rapi dan nyaman ditinggali.
> > > Pemerintah Hindia Belanda mencukupi kebutuhan warganya, sandang
> > pangan papan.
> > > Bahkan untuk kelas menengah, yaitu :
> > > 1. Penguasa dan keluarganya (raja, pangeran dll)
> > > 2. Pejabat dan keluarganya (Bupati, Wedana dll)
> > > 3. Pengusaha kaya dan keluarganya
> > > 4. Guru
> > > 5. Lulusan pendidikan tinggi
> > >  
> > > Memperoleh hak-hak istimewa, spt :
> > > 1. Pendidikan, Pekerjaan di pemda atau swasta Belanda.
> > > 2. Fasilitas2 dari pemerintah spt pinjaman modal, bepergian ke
> > Belanda dll.
> > > 3. Fasilitas umum yang sejajar dgn orang Belanda, spt makan
> > seruangan dgn mereka, naik transportasi umum seruangan, wc
selantai dll.
> > > 4. Keluar masuk ke sarana-sarana hiburan Belanda, spt Harmonie,
> > Majestic dll.
> > > 5. dll.
> > >  
> > > Banyak orang jadinya (khususnya kelas menengah) berpendapat :
> > > 1. Memang sudah jalannya hidup dgn nama Hindia Belanda.
> > > 2. Hidup sudah tenang, tidak terbayangkan bila tidak bersama
Belanda.
> > > 3. Ngapain sih itu, orang-orang gila yang bermimpi mengusir Belanda,
> > sudah deh itu orang-orang kerja ataus ekolah yang bener saja.
> > >  
> > > Ya itulah keadaan pada waktu itu (seperti tertera di bahan2 bacaan).
> > > Kalau kita hidup di jaman itu, kita mau ngapain ya.
> > > yang jelas kita termasuk kelas menengah, di saat itu maupun di
> saat ini.
> > >  
> > > Salam,
> > > Dani
> > >
> >
>

 














      

Kirim email ke