DI BANYAK negeri Islami kejadian spt ini sering terjadi. Alasan utamanya
ialah:
(1) Perempuan itu dianggap hina dan samasekali tidak dihormati hak2nya
(2) Hukum Islam yg mengatakan bhw kalo ada perempuan mengadu diperkosa,
dia diwajibkan mendatangkan 4 saksi mata laki2. (Emangnya orang
diperkosa di pasar ato mall?)
(3) Kesaksian perempuan termasuk si korban tidak digubris mnrt Syariah.
Banyak TKW di Saudi Arabia yg menderita perkosaan dan malahan dihukum
rajam!
Kalo para pendukung Sayriah Islam di Indonesia tidak dikalahkan, maka
tidaklah mustahil bhw dlm 20 taonan perempuan Indonesia akan mengalimi
pembunuhan yg didukung oleh agama spt yg menimpa gadis Somalia tsb.
Amit-amit - hukum peraturan biadab dari abad ke-7 mau dipraktikkan di
abad ke-21.
Gabriela Rantau
--- In zamanku@yahoogroups.com, Lanang Anom [EMAIL PROTECTED] wrote:
cerita dibawah ini adalah efek dari penerapan syariat islam yang di
agung agungkan sebagai aturan yang adil bagi semua golongan.
dan apakah rakyat Indonesia ingin hal serupa terjadi di Indonesia,
tentu hanya laki laki yang mau sebab laki laki sangat diuntungkan.
tapi tentu juga cuma laki laki islam yang mau sebab laki laki selain
islam masih punya moral dan masih bisa mengekang hawa nafsunyanya,
sehingga penisnya tidak tegang sembarangan.
Dari: Sunny [EMAIL PROTECTED]
Kepada: [EMAIL PROTECTED]
Terkirim: Senin, 3 November, 2008 05:08:10
Topik: [zamanku] Melapor Diperkosa Malah Dirajam Hingga Tewas
Refleksi: Apakah
dengan adanya UU anti porno berarti akan diterapkan hukum rajam di
kemudian hari?
http://www.kompas. com/read/ xml/2008/ 11/01/21160682/
melapor.diperkos a.malah.dirajam. hingga.tewas
Melapor Diperkosa Malah Dirajam Hingga
Tewas
Chris
Hondros/Getty Images
Ilustrasi pemukulan
/
Sabtu, 1 November 2008 | 21:16
WIB
MOGADISHU,SABTU-Seorang gadis
berusia 13 tahun yang mengaku diperkosa tewas dirajam di Somalia.
Karena,
kelompok milisi Islam malah menuduh gadis bernama Aisha Ibrahim Dhulow
tersebut
berzina sehingga dijatuhi hukuman mati dengan cara dirajam, yakni
dilempari batu
hingga tewas.
Lembaga Amnesti Internasional melaporkan puluhan pria
melempari Aisha hingga tewas pada 27 Oktober di sebuah lapangan dengan
disaksikan 1.000 orang di kota pelabuhan Kismayo, Somalia selatan.
Kota Kismayo
kini dikuasi kelompok milisi Islam.
Peristiwa tragis itu bermula ketika
Aisha melaporkan dirinya diperkosa tiga orang. Namun, gadis malang itu
malah
dituduh berzina.
Awalnya, media-media lokal Somalia melaporkan Aisha
berusia 23 tahun. Tetapi, ayahnya kepada Amnesti Internasional
menegaskan bahwa
putrinya baru berusia 13 tahun. Sejumlah wartawan Somalia yang pertama
kali
melaporkan insiden itu melaporkan korban berusia sekitar 23 tahun. Itu
bisa
dilihat dari penampilan fisik Aisha.
Anak ini mengalami kematian yang
mengerikana atas perintah kelompok oposisi bersenjata yang saat ini
menguasai
Kismayo, kata David Copeman, pegiat Amnesti Internasional Somalia
dalam
pernyataannya, Jumat (31/10).
Somalia adalah salah satu negara paling
miskin di dunia dan diwarnai kekerasan. Pemerintahan negara dengan
penduduk 8
juta orang itu tidak berfungsi sejak penguasa diktator negara itu
digulingkan
pada 1991. Celakanya para kelompok yang semula menggulingkan
pemerintahan
terlibat perang saudara.
Seperempat anak-anak Somalia meninggal dunia
sebelum usia lima tahun. Hampir semua institusi publik ambruk.
Pertempuran
terjadi setiap hari dan korban tewas
berjatuhan
Is he/she cheated?