Tapi bergesernya kalender Islam terhadap kalender Internasional itu menciptakan 
kemerataan atau keadilan waktu berpuasa.

Muslim/muslimah yang berdomisili di negara negara 4 musim akan menjalankan 
ibadah puasa Ramadhan tidak selalu pada musim panas atau pada musim dingin. 
Tapi bergeser berubah sesuai kalender Islam. Sehingga bila Ramadhan jatuh dalam 
musim panas, jangka waktu puasanya lebih lama karena siangnya lebih panjang. 
Sedangkan  pada tahun yang lain, Ramadhan akan jatuh dalam musim dingin yang 
siangnya lebih pendek lalu  jangka waktu puasanya lebih sebentar.

Bayangkan andaikata menggunakan kalender internasional. Maka puasa mereka di 
sana akan selalu lebih lama atau selalu lebih sebentar ketimbang  yang tinggal 
di daerah tropis/subtropis.

Salam,

Supriyadi



  ----- Original Message ----- 
  From: ttbnice 
  To: zamanku@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, October 27, 2008 10:51 AM
  Subject: Ketemu lagi Wiarjhana Re: [zamanku] Re:re: Kontradiksi Qurâ?Tan: 
Umur Nabi Nuh


  Yahudi menggunakan lunisolar kalendar. System ini memiliki
  keterlambatan 1 hari penuh setiap 224 tahun kalender. MEski demikian
  perbedaan tanggal yahudi dengan kalender modern setiap tahunnya tidak
  berbeda jauh. Paskah dan HAnukah dijalankan pada waktu yg sama setiap
  tahunnya.

  Kalender Cina menggunakan perhitungan perputaran bulan. MEski demikian
  perbedaan dengan kalender modern pun tidak berbeda jauh, itu sebabnya
  chinese new year jatuh pada range waktu yg kira2 sama dengan kalender
  modern (ga pernah tambah maju atau tambah mundur).

  Kalender yg sebetulnya sudah jelas salah dan tidak layak adalah
  kalender Islam. Tapi karena urusannya iman, maka yg salah pun
  dipertahankan. Inilah yg selalu saya bilang, mengklaim iptek dalam AQ
  memang keliatan hebat, tapi juga punya konsekuensi. Jika ternyata
  ipteknya salah, maka yg salah jadi dipertahankan. 

  --- In zamanku@yahoogroups.com, Hati Nurani <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  >
  > Wirajhana :
  > Doyok,
  > kalo bodo itu nanya baik-baik tidak usah marah2..nih saya jelaskan
  biar kamu agak pinteran dikit
  > Pertama,
  > MEMANG bahwa 950 = (1000-50) namun 950 tahun Alkitab TIDAK SAMA
  dengan 1000 - 50 tahun QURAN
  > Â 
  > Mengapa?
  > Â 
  > Cara menghitungnya berbeda!
  > Â 
  > jadi 950 tahun Alkitab sama dengan 978.5 tahun AL QURâ?Tan
  > Â 
  > Â 
  > Bening :
  > He.....he......ikutan Nimbrung.
  > Wirajhana, anda bilang Cara menghitungnya Berbeda ??? berbeda dari apa ?
  > anda bilang Yahudi berdasar matahari dan Islam berdasar Bulan kan ???
  > Padahal dua-duanya beradsarkan peredaran BULAN.
  > Â 
  > Siapa BILANG YAHUDI menghitung kalender beradasrkan MATAHARI ???
  jangan ngawur ach....... Orang Kristen saat ini menghitung berdasarkan
  Matahari bukan Tradisi Yahudi, tetapi Tradisi Romawi. 
  > Â 
  > Bulan Januari-Desember adalah bulan beradasarkan Matahari pengaruh
  Romawi.
  > Bulan yahudi yaitu :
  > Â 
  > Bulan-bulan dalam kalender Alkitab adalah sebagai berikut, Nisan
  atau Nissan (bulan ke-1) Maret-April, Iyar (bulan ke-2) April-Mei,
  Siwan (bulan ke-3) Mei-Juni, Tammuz (bulan ke-4) Juni-Juli, Ab (bulan
  ke-5) Juli-Agustus, Elul (bulan ke-6) Agustus-September, Tisyrei
  (bulan ke-7) September-Oktober, Hesywan atau Khesywan (bulan ke-8)
  Oktober-November, Kislew (bulan ke-9) November-Desember, Tebet (bulan
  ke-10) Desember-Januari, Syebat (bulan ke-11) Januari-Februari, Adar
  (bulan ke-12) Februari-Maret.
  > Â 
  > Apabila Kalender Yahudi berdasarkan putaran MATAHARI sama dengan
  kalender masehi saat ini, kenapa Hari Raya PASKAH tanggalnya selalu
  berubah. Hanya Hari NATAL saja yang tetap yaitu 25 Desember ? karena
  Natal adalah Ciptaan Romawi, sedangkan Paskah berdasarkan kelender bulan.
  > Â 
  > Jangan bicara sebelum anda tahu............
  > Â 
  > Salam,
  > Â 
  > 
  > 
  > --- On Fri, 10/24/08, wirajhana eka <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  > 
  > From: wirajhana eka <[EMAIL PROTECTED]>
  > Subject: [zamanku] Re:re: Kontradiksi Qurâ?Tan: Umur Nabi Nuh
  > To: [EMAIL PROTECTED], "agama zamanku diskusi"
  <zamanku@yahoogroups.com>
  > Date: Friday, October 24, 2008, 2:18 PM
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > Doyok,
  > kalo bodo itu nanya baik-baik tidak usah marah2..nih saya jelaskan
  biar kamu agak pinteran dikit
  > Â 
  > Pertama,
  > MEMANG bahwa 950 = (1000-50) namun 950 tahun Alkitab TIDAK SAMA
  dengan 1000 - 50 tahun QURAN
  > Â 
  > Mengapa?
  > Â 
  > Cara menghitungnya berbeda!
  > Â 
  > jadi 950 tahun Alkitab sama dengan 978.5 tahun AL QURâ?Tan
  > Â 
  > jadi kalo mo tetap bicara kata â?~950 tahunâ?T maka SALAH SATUNYA
  wajib di koreksi:
  > 1.   Alkitab tidak menulis umur nuh 950 tahun namun menjadi 922.3
  tahun atau
  > 2.   Kalimat di AQ nya menjadi 1000 - 21.5 tahun atau 978.5 tahun
  > Â 
  > Nah, karena NASRANI lebih dulu dari ISLAM dan NASRANI menggunakan
  kata 950Â lebih dulu..maka AL QURâ?TAN yang harus mengubahnya
  > Â 
  > itu juga pelajaran..bahwa kalo mau nyontek...tolong agar juga
  disesuaikan jangan Cuma di ubah2 namun MALAH melesat lama waktunya!
  > Â 
  > ***
  > Â 
  > Doyok:
  > bagimu agamamu, bagiku agamaku sendiri. teks kitabmu terserah gimana
  kamu percaya, teks kitabku terserah gimana aku percaya.
  > ----
  > Ini lagi ngga kapok2...
  > Â 
  > kalo ngga ngerti maksud dan tujuan ayat jangan SEMBARANGAN nulis dan
  mengartikan AYAT...artinya jadi tambah NGACO!
  > Â 
  > Pertama2,
  > Ayat al kafirun no 6 tidak begitu bunyinya namun seperti ini:
  "Untukmu agamamu, dan untukkulah agamaku"
  > Â 
  > Apa gunanya?
  > Â 
  > Ayat itu BUKAN berbicara TERSERAH masing2 mo percaya kitab mana
  namun justru TIDAK ADA KOMPROMI terhadap Orang KAFIR!
  > Â 
  > Saya berikan ASBABUN NUZULnya biar kamu paham:
  > Â 
  > Ini terjadi ketika orang-orang Quraish merasa terhina karena 'tuhan
  mereka di jelek2an oleh Muhammad!!' dan mereka mencoba sabar dan
  memberikan satu solusi kepada Muhammad: 
  > Â 
  > Jadi yang bikin gara-gara duluan itu Muhammad!
  > Â 
  > Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa kaum Quraisy berusaha
  mempengaruhi Nabi saw. dengan menawarkan kekayaan agar beliau menjadi
  seorang yang paling kaya di kota Makkah, dan akan dikawinkan dengan
  yang beliau kehendaki. Usaha ini disampaikan dengan berkata: 
  > "Inilah yang kami sediakan bagimu hai Muhammad, dengan syarat agar
  engkau jangan memaki-maki tuhan kami dan menjelekkannya, atau
  sembahlah tuhan-tuhan kami selama setahun." 
  > Nabi saw menjawab: "Aku akan menunggu wahyu dari Tuhanku." Ayat ini
  (S.109:1-6) turun berkenaan dengan peristiwa itu sebagai perintah
  untuk menolak tawaran kaum kafir. Dan turun pula Surat Az Zumar ayat
  64 sebagai perintah untuk menolak ajakan orang-orang bodoh yang
  menyembah berhala. [Diriwayatkan oleh at-Thabarani dan Ibnu Abi Hatim
  yang bersumber dari Ibnu Abbas] 
  > Jadi, karena berusaha untuk menciptakan hidup berdapingan secara
  damai dan juga agar Muhammad berhenti berbuat BURUK yaitu mencela
  tuhan mereka serta menyalahkan kepercayaan mereka. Â Maka
  bermuafakatlah pemuka-pemuka Quraisy. Yang mendatangi Nabi itu menurut
  riwayat Ibnu Ishaq dari Said bin Mina ialah al-Walid bin al-Mughirah,
  al-Ash bin Wail, al-Aswad bin al-Muthalib dan Umaiyah bin Khalaf.
  Mereka kemukakan suatu usul damai: 
  > Â 
  > "Ya Muhammad! Mari kita berdamai. Kami bersedia menyembah apa yang
  engkau sembah, tetapi engkau pun hendaknya bersedia pula menyembah
  yang kami sembah, dan di dalam segala urusan di negeri kita ini,
  engkau turut serta bersama kami. Kalau seruan yang engkau bawa ini
  memang ada baiknya daripada apa yang ada pada kami, supaya turutlah
  kami merasakannya dengan engkau. Dan jika pegangan kami ini yang lebih
  benar daripada apa yang engkau serukan itu maka engkau pun telah
  bersama merasakannya dengan kami, sama mengambil bahagian padanya." 
  > Â 
  > Inilah usul yang mereka kemukakan. Tidak berapa lama setelah mereka
  mengemukakan usul ini, turunlah ayat ini;
  > Â 
  > Katakanlah: "Hai orang-orang kafir,  Aku tidak akan menyembah apa
  yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan
  aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, Dan kamu
  tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmu
  agamamu, dan untukkulah agamaku."
  > Â 
  > Nah, jadi  ini sudah jelas bukan masalah 'terserah gimana kamu
  percaya, teks kitabku terserah gimana aku percaya', namun TIDAK MAU
  BERKOMPROMI dan hidup rukun dalam DAMAI
  > Â 
  > Coba kamu PIKIR kalo ALLAH SWT-mu di katakan, "A&*^%g!!!"
  (note:Â di sensor)
  > Â 
  > ....kira-kira kamu marah ngga?
  > Â 
  > Pastilah marahhh dan ngamukkk-ngamukk ngga karuan, kannn!
  > Â 
  > Nah, itulah perasaan yang kira-kira sama juga dirasakan orang-orang
  QURAISH saat TUHAN mereka DIHINA!...namun orang QURAISH itu KAUM yang
  SABAR dan kaum yang mampu BERPIKIR...mereka dalam keadaan itupun
  masih mau ngasih solusi agar dapat hidup berdampingan dalam
  damai....mereka masih mau untuk mengalah...akan tetapi bukan damai
  yang diperoleh namun penolakan!
  > Â 
  > Mengenai tidak ada KOMPROMI sudah ada juga fatwa MUI nomor  :
  7/MUNAS VII/MUI/II/2005, Tentang: PLURALISME, LIBERALISME DAN
  SEKULARISME AGAMA
  > Â 
  > dengan berdasarkan Firman allah: Barang siapa mencari agama selain
  agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan terima (agama itu)
  daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi (QS.
  Ali Imaran [3]: 85) Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah
  hanyalah Islam (QS. Ali Imran [3]: 19)
  > Â 
  > Nah ini juga memperjelas bahwa Al kafirun sekali lagi bukan tentang
  'terserah gimana kamu percaya, teks kitabku terserah gimana aku
  percaya', namun tidak ada KOMPROMI...
  > Â 
  > Bahasa lainnya yang hanya berlaku untuk Islam: SAYA BOLEH EJEK TUHAN
  KAMU, tapi KAMU TIDAK BOLEH EJEK ALLAH SWT!
  > Â 
  > Kira-kira kamu paham ngga dengan penjelasan saya yang  berdasarkan
  Qur'an dan Hadis ini?
  > ------------ ------
  > Â 
  > peyok doyok <turabul_aqdam@ yahoo.co. id> wrote:
  > lha menurutmu gimana? biasane kan kamu yang ngerasa lebih tau,
  sehingga menuding orang-orang di yahoo sebagai ORANG BIASA. kalo aku
  sih, bagimu agamamu, bagiku agamaku sendiri. teks kitabmu terserah
  gimana kamu percaya, teks kitabku terserah gimana aku percaya.
  > 
  > wirajhana eka <[EMAIL PROTECTED] com> wrote: 
  > artinya apa itu pak?
  > Ia diutus selama 1000-50 tahun dan kemudian wafat, begitu?
  > 
  > peyok doyok <turabul_aqdam@ yahoo.co. id> wrote:
  > â?oDan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia
  tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka
  mereka ditimpa banjir besar, dan mereka adalah orang-orang yang
  lalim.� (29:14)
  > Â 
  > quran bilang nabi nuh hidup bersama kaumnya selama 950 tahun.. 
  > apanya yang kontradiksi? ketika banjir melanda, nabi nuh dan umatnya
  diselamatkan, alias masih hidup... 
  > Â 
  > jadilah doi melanjutkan hidup BERSAMA UMATNYA itu sebelum dan
  sesudah air bah..  alias: 950 tahun lamanya beliau hidup bersama-sama
  dengan umatnya (sebelum dan sesudah air bah)..
  > Â 
  > 
  > Fei Fei <feifei.fairy@ yahoo.com> wrote:
  > Selisih perhitungan solar dan lunar hanya terpaut 11 HARI TIAP TAHUN
  > 950:11=86,3
  > 950-86=864
  > ATAU 950X11=10450
  > 10450 HARI PERBEDAAN UMUR TERSEBUT 
  > DIMANA JELASNYA 
  > 10450:12=870 
  > 950-870=88 JADI SELISIH UMUR TERSEBUT HANYAÂ 88 TAHUN SAJA MENGENAI
  HIDUP 950 TAHUN
  > Â 
  > DAN FENOMENA ALAM ATAUPUN PERUBAHAN MUSIM ALAM /HUKUM ALAMÂ DI BUMI
  SESUAI DAN PASTI DENGAN PERHITUNGAN SOLAR JIKA DIPAKSAKAN DENGAN
  PERHITUNGAN LUNAR TIDAK AKAN COCOK DIMANA MUSIM HUJAN BISA TERJADI DI
  BULAN AWAL TENGAH AKHIR ATAU TERAKHIR SEDANGKAN SOLAR ITU TIDAK
  MUNGKIN TERJADI DAN JELASNYA PLANET YANG MEMAKAI PERHITUNGAN LUNAR
  SEPERTI BUMI HANYA BERDAARKAN WILAYAH TEMAPAT DA BAGAIMANA ALLAH
  MUSLIM YANG BODOH JIKA SUATU SAAT ADA PLANET ATAU SUATU PLANET YANG
  DAPAT DIHUNI TAP TIDAK ADA LUNARNYA BAGAIMANA MAMPU MENGHITUNG
  PERGANTIAN TAHUNÂ  TERSEBUT ,MUDAHAN ADA SEEKOR MUSLIM YANG MAMPU JAWAB
  > Â 
  > Â 
  > ----- Original Message ----
  > From: wirajhana eka [EMAIL PROTECTED] com
  > Misalkan sama-sama mengakui umur adalah 950 tahun, maka hitungan al
  Qur'an yang salah karena ia memakai perhitungan bulan sedangkan Yahudi
  memakai perhitungan Matahari..
  > 
  > singkatnya 950 Yahudi adalah tidak sama dengan 1000 - 50 AQ.
  > 
  > Fei Fei <feifei.fairy@ yahoo.com> wrote: 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > Kontradiksi Qurâ?Tan: Umur Nabi Nuh 
  > http://www.answerin g-islam.org 
  > 
  > Membandingkan kisah Nuh dalam Bible dan Quran, orang akan
  mendapatkan hal demikian: 
  > 
  > Kejadian 
  > 9:28 Nuh masih hidup 350 tahun sesudah air bah. 
  > 9:29 Jadi Nuh mencapai umur 950 tahun, lalu ia mati. 
  > 
  > Quran 
  > 29.14 â?oDan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya,
  maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun.
  Maka mereka ditimpa banjir besar, dan mereka adalah orang-orang yang
  lalim.� 
  > 
  > Jelaslah, Muhammad mendengar tentang umur Nuh yang 950 tahun, tapi
  bisa jadi Muhammad salah mengerti atau ingatannya hilang alias lupa
  ketika dia memasukkan informasi ini dalam Quran. Yang jelas dia pikir
  umur Nabi Nuh 950 tahun disaat terjadi air bah. 
  > 
  > Surat 29.14 punya struktur urutan yang jelas: 
  > 1. Kami utus Nuh kepada Kaumnya 
  > 2. Dia tinggal diantara mereka 1000 tahun minus 50 tahun 
  > 3. Air Bah menimpa mereka dan mereka adalah orang2 lalim. 
  > 
  > Mereka pada kata â?odi antara merekaâ? dalam bagian kedua ayat ini
  mengacu pada â?~kaumnyaâ?T dalam bagian pertama. MANA MUNGKIN Nuh
  masih bisa tinggal diantara mereka setelah mereka dihancurkan oleh
  banjir ?? Jadi 950 tahun yang disebutkan pastilah waktu yang dimaksud
  sebelum banjir, karena tidak mungkin selama dan setelah banjir Nuh
  masih berada diantara kaumnya. 
  > 
  > Dan begitu pulalah pengertian banyak penerjemah Quran mengenai ayat
  ini: 
  > 
  > Terjemahan Sher Ali: 
  > And WE, certainly, sent Noah to his people, and he remained among
  them a thousand years, short of fifty years. Then the deluge overtook
  them, while they were wrongdoers. 
  > 
  > Terjemahan Muhammad Sarwar 
  > We sent Noah to his people and he lived with them for nine hundred
  and fifty years, then the flood engulfed them for their injustice. 
  > 
  > Terjemahan Rashad Khalifa 
  > We sent Noah to his people, and he stayed with them one thousand
  years, less fifty.. Subsequently, they incurred the flood because of
  their transgressions. 
  > 
  > Terjemahan Malik 
  > We sent Noah to his people and he lived among them a thousand years
  less fifty. Then because of their wrongdoings the flood overtook them. 
  > 
  > Terjemahan Qaribullah 
  > Indeed, We sent Noah to his nation, and he lived amongst them for a
  thousand years, less fifty (but they belied him), then the Flood
  seized them while they were harmdoers. 
  > 
  > Terjemahan Muhammad Asad 
  > And, indeed, [in times long past] We sent forth Noah unto his
  people, and he dwelt among them a thousand years bar fifty; and then
  the floods overwhelmed them while they were still lost in evildoing: 
  > 
  > Menariknya, kesalahan Quran ini berhubungan dengan fakta bahwa Quran
  tidak bercerita apapun tentang Nuh SETELAH Banjir Besar itu. Kisah
  Quran MENDADAK BERHENTI disaat turun perintah ALLAH utk keluar dari
  Kapal/Bahtera Nuh. 
  > 
  > Kisah dalam Kejadian Pasal 9, khususnya tentang Perjanjian yang
  dibuat Tuhan dengan Nuh dan Umat Manusia, tidak ada dalam Quran.
  Pokoknya dalam Quran itu kisah Nuh SETOP/BERAKHIR dengan BANJIR BESAR.
  Aneh ! Belum lagi keanehan ALLOH dalam ayat2 lainnya tentang Nuh yang
  punya anak cucu. 
  > 
  > Malahan, jika kita telaah lagi formulasi ayat 29.14 ini, kita bisa
  mendapat kesan lebih gila lagi bahwa 950 TAHUN yang disebutkan itu
  tidak termasuk umur Nuh DISAAT TERJADI BANJIR BESAR, tapi LAMA WAKTU
  DIA TINGGAL DIANTARA KAUMNYA, dimana dia diperintahkan untuk
  memperingatkan mereka akan hukuman yang akan datang. Jadi, berapa umur
  NUH SEBELUM TINGGAL DIANTARA KAUMNYA ? Berapa lama sejak Nuh lahir
  hingga dia diperintahkan utk tinggal diantara kaumnya ? 
  > 
  > Jadi, kita punya â?oGARIS WAKTU QURANâ? sbb: 
  > 
  > ? tahun 950 tahun ? tahun 
  > L----------- -N------- --------- ------BB- --------- --------- M 
  > 
  > L = Lahirnya Nuh 
  > N = Dipanggil jadi Nabi 
  > BB = Banjir Besar 
  > M = Matinya Nuh 
  > 
  > Yang pasti yang sudah jelas adalah: MUHAMMAD SALAH MENETAPKAN 
  > WAKTU HIDUP NUH ! 
  > 
  > Hidup 950 tahun saja sudah tidak wajar, terus mau ditambahkan
  beberapa tahun lagi ? Ngawur kabeh !
  > 
  > 
  > ____________ _____
  > 
  > Â 
  > Dasar kepercayaan iman muslim dibangun diatas dusta,kebohongan dan
  teror pembunuhan yang biadab dimana saat zaman dan waktu sudah berubah
  kebenaran yang ada diungkapkan dan tidak bisa dihalangi ataupun
  dibendung serta kejahatan pembunuhan sudah dapat diantisipasi dan
  diminimalkan maka saat itu juga ambang kehancuran islam akan terjadi
  dan pada saatnya islam akan lenyap dan ini pasti terwujud. 
  > Feifei.fairy 
  >



   

Kirim email ke