http://www.lampungpost.com/buras.php?id=2006031300493316
Senin, 13 Maret 2006 BURAS Pintu Hati Politisi! H. Bambang Eka Wijaya SEORANG pengamen melewati rumah paling besar dan bagus di sebuah kompleks. "Kenapa?" tanya temannya. "Tak pernah mau membuka pintu, meskipun kita nyanyi dua lagu!" jawab pengamen. "Mungkin rumahnya kosong!" timpal teman. "Malahan, banyak orang di dalamnya!" tegas pengamen. "Mereka cuma mengintip dari balik jendela lantai dua!" "Mungkin mereka pembantu!" sela teman. "Tak mungkin pembantu pakai daster dan piyama satin!" timpal pengamen. "Pokoknya, kalau pintu hatinya tertutup pada penderitaan sesama, lagu apa pun kita nyanyikan takkan mau membuka pintu rumahnya!" "Mungkin itu rumah anggota DPR, Dewan Perwakilan Rakyat!" tukas teman. "Jangan asal bicara!" entak pengamen. "Tapi, kenapa kau duga itu rumah wakil rakyat?" "Karena kau katakan pintu hatinya sudah tertutup pada penderitaan sesama!" jelas teman. "Soalnya, saat rakyat menderita kena dampak berantai kenaikan harga BBM lebih 100 persen Oktober 2005, para anggota DPR menaikkan pendapatan mereka Rp10 juta per orang! Sekarang, ketika rakyat sangat menderita dengan harga kebutuhan hidup melangit akibat inflasi tinggi akhir tahun lalu, dalam anggaran 2006 lagi-lagi para politisi di DPR menaikkan gajinya sejumlah aduhai!" "Menyedihkan, kalau pintu hati para wakil rakyat sudah tertutup pada penderitaan rakyat yang diwakilinya!" timpal pengamen. "Lebih menyedihkan lagi, anggota DPR dari PKS yang membocorkan rencana kenaikan gaji mereka kepada pers dikecam banyak anggota DPR lain, minta disidangkan Badan Kehormatan karena dinilai melanggar kode etik anggota DPR!" tegas teman. "Ternyata etika bagi anggota DPR kita bukan dasar orientasi pengabdian para wakil rakyat kepada rakyat yang mereka wakili, melainkan justru perlindungan kepentingan mereka bagi kebersamaan mengecundangi rakyat!" "Jika nanti terbukti begitu, pemahaman para wakil rakyat itu tentang etika yang paling menyedihkan!" sambut pengamen. "Apa kata dunia, makna etika dijungkir-balik oleh orang-orang terhormat yang semestinya menjadi teladan menjunjung etika dan moral!" "Hilangnya keteladanan dalam etika dan moral dari para politisi itulah yang menjadi kehilangan besar bangsa kita dewasa ini!" ujar teman. "Bedanya seperti langit dengan bumi dibandingkan dengan para politisi pendiri Republik, misalnya dwitunggal Soekarno-Hatta, Ki Hajar Dewantoro, Agus Salim, Jenderal Sudirman, M. Natsir, Sutan Sjahrir, Tan Malaka, dan seterusnya!" "Mungkin karena mayoritas anggota DPR sekarang dibesarkan dengan buku sejarah yang dijungkir-balikkan kelompok vested interest untuk mengagungkan tokoh yang sedang manggung satu kurun lampau, semangat vested interest itu pula yang mereka tonjolkan!" timpal pengamen. "Jika model vested interest dominan di panggung politik, pintu hati politisi tertutup pada rakyat yang cuma menjadi objek eksploitasi, bukan lagi orientasi luhur pengabdian politisi!" ** [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Serikat-Kaum-Terkutuk/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/