Pemimpin2 di Indonesia dari dulu enggak pernah bisa maju2, mereka 
enggak pernah bisa belajar dari sejarah.

Apa susahnya bagi orang normal untuk mempelajari kegagalan di Timor 
Timur dulu???? Dulu RI ini minta tolong kepada Amerika agar Irian itu 
masuk kewilayah Indonesia, tidak bedanya juga dengan Timor Timur juga 
meminta dukungan dan bantuan Amerika agar bisa masuk kewilayah 
Indonesia.  Dan untuk mendapatkan dukungan Amerika, sama sekali tidak 
susah, asal ada janji mau menegakkan hak2 asasi manusia saja sudah 
cukup bagi negara paman Sam ini untuk mempertaruhkan apapun untuk 
menggoalkan dukungan itu.

Demikianlah, setelah didukung dan berhasil, janji2 sudah tidak lagi 
diingatnya, rakyat TimTim disiksa, ditembaki, rumahnya dibakar, 
lumbung2nya dijarah kemudian dibakar, dan kesemuanya ini dilakukan 
oleh KOPASUS yang menyamar menjadi gerombolan yang se-olah2 dibawah 
Xanana.  Namun Xanana itu enggak bodoh, dia melaporkan semua kejadian 
ini melalui transmissi radio dengan menggunakan bahasa campur baur 
antara bahasa Inggris, Spanish, dan bahasa suku2 Timor sendiri yang 
ada 300 macam itu sehingga lolos dari pengawasan transmissi KOOPSUS 
di dilli.  Oleh Ramos Horta, berita yang dikirim Xanana itu disusun 
dalam laporan berbahasa Inggris, dan bukti berupa foto2 diselundupkan 
melalui pastor2 Katolik.  Hasilnya, Ramos Horta mendapatkan Nobel, 
dan Xanana dilindungi PBB, dan akhirnya mereka Merdeka setelah RI 
ditekan untuk melakukan Referendum untuk membuktikan kebenaran 
propaganda RI selama ini bahwa rakyat TimTim memang memilih menjadi 
bagian RI!  Hasilnya, kita sama2 tahu, yang ingin merdeka berjumlah 
87% sedangkan yang memilih RI cuma 13%, bahkan yang 13% inipun hampir 
semuanya adalah dipaksa oleh preman2 yang sudah dipersiapkan ABRI.  
Yang benar2 memilih RI hanyalah mereka yang berasal dari tanah jawa 
yang suaminya menjadi anggauta2 ABRI.  Bahkan pendatang2 dari Aceh 
sekalipun dalam referendum ini juga memilih agar TimTim lepas dari 
Indonesia.  Demikianlah dengan dukungan banyak masyarakat RI sendiri 
akhirnya TimTim diberi kesempatan untuk mengadakan Referendum.  Hasil 
yang membuka kedok kejahatan RI ini menyebabkan ABRI jadi kalap 
sehigga terjadi pembumi hangusan TimTim yang sangat dikutuk diseluruh 
dunia, apalagi dengan sangat kurang ajar sekali, dibawah pengawasan 
PBB sekalipun ABRI ini telah melakukan pembunuhan massal sehingga 
semua bukti2 kejahatannya bisa didokumentasi tanpa mungkin disanggah 
ataupun disangkal yang hingga kini masih berusaha dielakkan 
pengadilannya.....  namun keadilan dan kebenaran terus mengejar 
dibelakang keterpurukan RI sekarang ini.

Demikianlah, apa yang terjadi di TimTim sekarang diulangi lagi di 
PAPUA !!!  Seperti juga kasus TimTim, RI berusaha memutar balik 
kesalahannya kepada negara lain.  Kalo dulu, RI menuduh pencaplokan 
TimTim itu didukung oleh Amerika, tidak bedanya dengan PAPUA juga 
didukung Amerika.  Dengan alasan dukungan Amerika inilah kemudian 
pemimpin2 yang otaknya cuma berisi dogma Islam kemudian menuduh bahwa 
pelanggaran HAM itu juga merupakan bagian dari dukungan Amerika tsb.  
Akibatnya, kita sama2 tahu, Amerika melepaskan dukungannya terhadap 
RI dan tuduhan kambing hitam kepada Amerika tidak mengenai 
sasarannya, apalagi cara2 fitnah itu sangat stereotye merupakan 
ajaran Islam yang selalu menuduh Yahudi seperti teror 911 yang 
dilakukan jihad Islam dikatakannya dilakukan oleh Mossad Yahudi.  
Sejarah yang sama akan berulang dengan kasus Papua, namun sekarang 
Australia-lah yang mau dijadikan kambing hitamnya sebagai antek atau 
kaki tangan Amerika.  Padahal Australia bukanlah antek ataupun kaki 
tangan siapapun juga, melainkan mereka merupakan negara pendukung 
HAM, sehingga jelas tidak kena sasarannya untuk menuduh apapun juga 
kepada Australia dalam hal kebijaksanaannya yang bertujuan tegaknya 
HAM ini.  Oleh karena itu fitnah2 RI kepada Australia yang macem2 ini 
cuma laku untuk konsumsi dalam negeri, dan itupun cuma terbatas pada 
kelompok2 kecil Islam yang sama sekali tidak didukung oleh mayoritas 
Islam maupun non-Islam di Indonesia.  Bahkan SBY sendiripun terasa di-
tarik2 atau di-paksa2 untuk tidak bertindak sesuai dengan kemauan 
dirinya yang tetap baik dengan Australia.

Cepat atau lambat, orang2 Papua ini akhirnya bersatu menolak 
penjajahan bangsanya melalui cara2 terror seperti yang terjadi 
sekarang ini.  Hasil bumi tanah air mereka dijadikan berkah Allah 
bagi hanya mereka yang muslim sedangkan yang bukan muslim tidak 
dianggap sebagai manusia, bahkan diperlakukan lebih rendah daripada 
binatang.  Kepercayaan mereka yang animisme dihancurkan sehingga hak 
untuk beragama hanya terbuka untuk penyembahan kepada Allah yang 
tidak pernah terbukti ada!!!!  Negara mana didunia ini yang mendukung 
teror2 seperti ini???  Mereka hanya mendukung kedaulatan sebagai 
negara bukan mendukung kejahatan2 kemanusiaan, dan disinilah letaknya 
kunci kemerdekaan Papua dimasa depan karena kemerdekaan Papua 
bukanlah pelanggaran kedaulatan RI sebagi negara, melainkan merupakan 
penegakkan HAM yang dilanggar RI akibat penyalah gunaan kedaulatan 
tadi seperti yang terjadi di TimTim.  Sejarahlah yang akan 
membuktikannya dan sekarang masih dalam perjalanannya.

Ny. Muslim binti Muskitawati.





 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/Serikat-Kaum-Terkutuk/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke