--- In [EMAIL PROTECTED], Tom Saptaatmaja <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Novel The Da Vinci Code dan kini filmnya yang
> dibintangi Tom Hanks terus menimbulkan polemik hebat.
> Di satu sisi, ada cukup banyak orang memuji karya Dan
> Brown itu. Buktinya novel itu bisa laku 40 juta
> eksemplar dan filmnya diprediksi akan memecahkan box
> office dan meraih berbagai penghargaan, termasuk
> Oscar.
> Di sisi lain di mana-mana, termasuk di Amerika dan
> India, banyak tokoh dan umat kristiani yang marah dan
> meminta film itu dilarang diputar. Penulisnya, Dan
> Brown dianggap melecehkan Yesus, pusat iman Kristen
> karena Yesus dilukiskan menikah dengan Maria Magdalena
> dan punya keturunan yang hidup sampai sekarang. Opus
> Dei, organisasi Katolik konservatif, dan
> kelompok-kelompok agama Kristen lainnya di AS
> menegaskan penolakan mereka terhadap The Da Vinci
> Code. Mereka menilai film tersebut merupakan semacam
> pemujaan rahasia yang sangat kejam.
> The Da Vinci Code merupakan buku yang sangat pintar
> dan berbahaya yang berisi kebohongan, distorsi, dan
> ketidakakuratan sejarah.



Kebenaran itu dibuktikan dari kenyataan dan bukti2 bukan dari
kepercayaan yang cuma angan2.  Kita tak bisa menuduh Da Vinci Code
sebagai sebuah kebohonga, yang jelas penulis dan sutradara filem ini
menyerahkan kepada pembaca dan penontonnya untuk menilai.  Untuk
menetralisir protes umat Kristen/Katolik mereka cukup menyatakan bahwa
karyanya hanyalah fiction.  Namun apakah ini benar se-mata2 fiction?
Tentu saja kalo memang fiction tidak menimbulkan amarah hebat dari
umat Kristen.  Masalahnya kalo anda membaca dengan teliti dan menonton
filemnya, maka dalam pikiran anda hilang anggapan hal ini fiction
karena memang Da Vinci Code itu bukan fiction melainkan catatan
tentang konspirasi gereja yang diungkapkan menjawab berbagai
pertanyaan yang sebelumnya tidak pernah terjawab oleh gereja maupun
pendeta.

Satu yang terbongkar adalah, kenyataan sejarah bahwa nama Yesus tidak
tercantum dalam catatan pengadilan Romawi yang katanya dibawah Pontius
Pilatus, padahal nama kedua pencuri yang ikut disalib dan nama Barabas
si pemberontak yang dibebaskan pengadilan waktu itu ternyata ada
tercatat dalam catatan Kerajaan Romawi.  Artinya, catatan sejarah
membuktikan bahwa dongeng Yesus yang ada di Bible itulah yang terbukti
"fiction".  Tak pernah gereja atau pendetanya sanggup menjawab bukti2 ini.

Demikianlah, dalam Da Vinci Code diceritakan bahwa Yesus tidak
disalib, tidak dipenjara, bahkan dia menikah mempunyai isteri dan anak
keturunan yang seorang wanita ahli sejarah.  Da Vinci Code bukanlah
catatan manusia zaman sekarang, memang catatan2 Gereja yang
dirahasiakan yang berusaha dimusnahkan.  Pembunuhan2 mysterius
beruntun yang berhasil dipecahkan membuka tabir rahasia konspirasi ini
karena pelaku2 pembunuhan berhasil ditangkap.  Ahli waris keturunan
Yesus nyaris terbunuh, namun berhasil diselamatkan oleh aparat
keamanan.  Catatan Da Vinci Code bisa diperiksa keasliannya sehingga
memang tak bisa dibantah oleh semua gereja ataupun pendeta2nya.  Hal
inilah yang meresahkan umat Kristen maupun gereja2nya.  Meskipun
sutradaranya menyatakan hanya fiction, bagaimana bisa diterima kalo
kenyataannya bukti2 dan realitasnya justru sebaliknya.  Hal inilah
yang membuat marah umat Kristen karena meskipun sudah dinyatakan
fiction, mereka menyadari kebenarannya dan hal inilah yang mereka
anggap mengancam keimanan mereka meskipun mereka ber-pura2
menganggapnya buku dan filem ini tidak mengancam keimanan mereka.
Namun kalo memang ini cerita bohong yang tidak mengancam keimanan
mereka, kenapa harus dilarang ???  Biarkan saja, tuduhan bahwa buku
ini menghina yesus tidak terbukti karena keturunan Yesus sendiri masih
ada didunia ini dan berdiri dipihak buku ini juga.  Lalu kalo
keturunan Yesus sendiri menjadi saksi hidup sekarang ini, apanya yang
masih bisa digunakan untuk membantah isi buku ini ???

CUMA KEJUJURAN SAJA YANG BISA MENJAWAB PERTANYAAN INI, ADAKAH ANDA
SEBAGAI UMAT MAU BERPIHAK KEPADA KENYATAAN YANG JUJUR ATAU MAU
MEMPERTAHANKAN KEBOHONGAN2 YANG SELAMA INI DITANAMKAN ???  Menuduh dan
memfitnah tidak menyelesaikan masalah krisis keimanan anda.
Pernyataan buku ini cuma fiction atau tuduhan bahwa buku ini berisi
kebohongan2 yang direkayasa tidak akan mempengaruhi setiap orang yang
berpikir karena siapapun yang berpikir akan mempelajari dan
membandingkan kebenarannya dengan apa yang dikatakan oleh Bible.  Hal2
inilah yang tidak akan mampu dipertahankan atau dicegah baik oleh
Gereja maupun oleh umatnya.  Sutradara maupun pemilik Buku Da Vinci
Code tidak bersedia untuk controversi menghadapi kemarahan umat yang
sudah kehilangan pikiran dan akal sehatnya.  Kita semua menyadari
bagaimana kalapnya seorang umat yang bermodal kepercayaan yang bukan
pikiran akan mengejar dan membunuh siapapun yang menyinggung
kepercayaannya.

Oleh karena itu, berdasarkan kenyataan2 yang ada, lebih baik kita
terbuka baik untuk mengakui fakta2 ini ataupun untuk menerimanya
sebagai kenyataan sehingga tak perlu ada jatuh korban2 yang tidak
perlu.  Bantahlah fakta2 dengan juga fakta2 atau argumen2 yang bisa
mematahkan apa yang diungkapkan oleh Da Vinci Code.

KENAPA KEPERCAYAAN ANDA HARUS DIANGGAP BENAR SEMENTARA DA VINCI CODE
MEMBUKTIKANNYA TIDAK BENAR ????  BUKANKAH SEBAIKNYA KEBENARAN ITU KITA
ADU BERDASARKAN KENYATAAN2 YANG ADA ????  BISAKAH KITA BERSIKAP JUJUR
TERHADAP KENYATAAN YANG KITA HADAPI ???

Da Vinci Code bukan untuk menguji Iman, tapi menguji kebenaran dan
kejujuran semua pihak untuk bersedia keluar dari kebohongan2 Bible
selama ribuan tahun lamanya ditutupi !!!! 

KEBENARAN DAN KEJUJURAN LEBIH PENTING DARI KEIMANAN !!!

Ny. Muslim binti Muskitawati.





















SPONSORED LINKS
Humanism Spiritual humanism


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke