Precedence: bulk DIALOG NASIONAL DI AKHIRAT Alkisah dengan jasa-baik Malaikat Jibril akhirnya dialog nasional yang gagal, dapat diselenggarakan di Akhirat. Malaikat Jibril pun mengumpulkan sejumlah tokoh Indonesia seperti Abdurrahman Wahid, Soeharto, Wiranto, dan Habibie. "Begini, saya mengumpulkan kalian semua, karena bos besar ingin tahu, apa isi hati kalian seandainya dialog nasional dulu jadi terlaksana di dunia fana," ujar Jibril membuka pembicaraan sebagai pengantar, menjelaskan sebab-musababnya tokoh-tokoh Indonesia tersebut dikumpulkannya. "Karena penggagasnya Gus Dur, saya silakan Gus Dur mengutarakan isi hatinya terlebih dahulu," ucap Malaikat Jibril. "Saya merasa bersalah pada rakyat Indonesia, karena dulu memuji-muji Mbak Tutut sebagai seseorang yang pantas untuk menjadi pemimpin di Indonesia. Ternyata…," kata Gus Dur tak melanjutkan ucapannya karena ia tak kuasa menahan gejolak hatinya. "Kalau kamu, Soeharto," tanya Malaikat Jibril. "Maaf, daripada Yang Mulia Malaikat Jibril. Saya meminta maaf kepada rakyat Indonesia, karena selama berkuasa telah menjarah daripada kekayaan negara dan uang daripada rakyat untuk kepentingan pribadi dan keluarga saya," ujar Soeharto. "Kalau kamu, Wiranto," tanya Jibril. "Saya sungguh menyesal telah menembaki dan membunuhi mahasiswa Indonesia," jawab Wiranto. "Giliranmu Habibie," kata Malaikat Jibril. Habibie tidak segera menjawab. Ia menengok kiri-kanan, seperti mencari seseorang. Tiba-tiba dari balik pintu neraka muncul AA Baramuli. "Maaf seribu kali maaf, Yang Mulia Malaikat Jibril. Kesalahan Pak Habibie sudah saya ambil oper…," kata Baramuli berkali-kali.*** ---------- SiaR WEBSITE: http://apchr.murdoch.edu.au/minihub/siarlist/maillist.html