Precedence: bulk DPR DAN DPRD DKI USULKAN KAPOLDA DIPECAT JAKARTA, (TNI Watch!, 17/12/99). Kapolda Metro Jaya Mayen (Pol) Noegroho Djajoesman sedang disorot. Dua badan legislatif di tingkat nasional, dan daerah propinsi, DPR-RI dan DPRD DKI, dalam waktu yang hampir bersamaan Kamis (16/12) mengusulkan kepada Kapolri Jenderal (Pol) Roesmanhadi untuk memberhentikan Noegroho. Noegroho diminta berhenti untuk dua kasus berbeda, karena dinilai gagal menunjukkan kinerja kerja yang baik. Melalui Ketua Komisi II DPR-RI Amien Arjoso, salah seorang anggota Komisi II Imam S seusai mendengarkan laporan sebanyak 50 pengacara Tim Pembela Kehormatan Advokat/Pengacara yang dipimpin Trimedya Panjaitan. Noegroho beserta Kaditserse Kolonel (Pol) Alex Bambangriatmodjo dinilai mempertontonkan arogansi kekuasaan saat aparat menangkap pengacara Petrus Bala Pattyona beberapa hari lalu. Sementara itu, DPRD DKI mendesak agar Noegroho dicopot dari jabatannya, karena dinilai gagal dalam memberi rasa aman bagi warga ibukota, sehubungan dengan insiden berdarah, serta pembakaran kompleks Kampus Sekolah Tinggi Teologi Doulos, Cipayung, Jakarta Timur Rabu (15/12) malam itu. "Apa kita ingin melihat konflik horisontal di Ambon terjadi di Jakarta. Karena itu sebelum terlambat sebaiknya Kapolda Metro Jaya dicopot saja," ujar Ketua FPDI-P Audi Tambunan. FPDI-P menilai Kapolda tidak antisipatif atas berbagai tindakan anarkis, dan pemaksaan kehendak yang dilakukan sekelompok massa dengan dalih pemberantasan narkoba, perjudian, dan tempat-tempat maksiat. Termasuk juga aksi pendudukan Balai Kota, serta pembakaran Yayasan Doulos. Selain FPDI-P, maka desakan mundur juga diminta oleh Fraksi Partai Persatuan (F-PP), dan Fraksi Partai Keadilan dan Persatuan (F-PKP). Ketua F-PP Muhammad Banang mempertanyakan, mengapa Kapolda tidak tanggap untuk memenuhi permintaan Gubernur Sutiyoso agar aparat mengatasi pendudukan Front Pembela Islam (FPI) di Balai Kota yang telah terjadi sejak pagi hari. Karena didiamkan pendudukan itu terjadi hingga petang harinya. "Ada apa ini?" kata Banang. Noegroho menurut informasi yang didapat TNI Watch! adalah salah satu jendral yang dekat dengan kelompok-kelompok milisi Islam garis keras terutama FPI. Selain Noegroho, Letjen TNI Djaja Suparman (Pangkostrad) juga amat dekat dengan kelompok yang dipimpin Habib R. Shihab ini. Di kalangan wartawan di Jakarta, Noegroho dan Djaja sering dijuluki sebagai jendral "Taliban". Hubungan khusus antara Djadja dengan FPI misalnya, sebelum Sidang Umum (SU) MPR, bulan Oktober lalu, Djadja mengadakan pertemuan dengan para pengurus FPI di Hotel Milineum, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Dalam pertemuan itu, konon telah terjadi sejumlah kesepakatan antara Djadja yang ketika itu menjabat Pangdam V Jaya, dengan pihak FPI. Seusai pertemuan itu, masyarakat ibukota pada hari-hari pelaksanaan SU MPR menyaksikan hadirnya ribuan milisi FPI berkeliaran di ibukota dalam rangka pengamanan SU MPR. Masyarakat juga mempertanyakan sikap Kapolda Metro Jaya Mayjen (Pol) Noegroho Djajoesman yang membiarkan milisi-milisi FPI menenteng senjata tajam (golok dan pedang) tanpa ada tindakan dari aparat keamanan, dengan dalih untuk mengamankan SU MPR dari kemungkinan terjadinya penggagalan oleh mereka yang tak setuju terhadap hasil-hasil SU MPR. Hal ini dinilai diskriminatif, mengingat masih berlakunya Undang-undang Darurat Tahun 1957 yang dapat mempidana mereka yang membawa senjata tajam tanpa ijin. FPI diduga berkali-kali melakukan berbagai tindakan penyerbuan, yang disertai dengan kekerasan, dan pembakaran. Antara lain pada Kerusuhan Ketapang, 28 November 1998. Juga pembakaran Gereja Protestan Indonesia bagian Barat (GPIB) di Depok, 2 November 1999. Hampir semua pelaku kasus-kasus penyerbuan dan pembakaran itu tidak pernah ditindaklanjuti hingga ke tingkat penyidikan. Tidak pernah ada tersangka yang tertangkap pada semua peristiwa itu. Sementara itu, anggota DPR Sabam Sirait menghubungi tokoh KISDI Ahmad Sumargono setelah terjadinya peristiwa penyerbuan Yayasan Doulos. Ahmad Sumargono yang juga anggota DPR, seperti dikutip dari Sabam mengatakan KISDI tak punya hubungan dengan terjadinya penyerbuan tersebut. Sabam menduga ada pihak ketiga yang sengaja ingin membenturkan antar umat beragama. Tapi ia menolak berkomentar ketika disodorkan nama Pangkostrad Djadja Suparman, sebagai pihak ketiga yang ia maksud. "Saya tak mau berpolemik, dan berandai-andai soal itu. Bukan berarti kemarin Pangkostrad mengancam, terus terjadi hal seperti ini," ujarnya. Pangkostrad Djadja Suparman, seperti di beritakan surat kabar "Media Indonesia", Rabu (15/12) mengecam, adanya berbagai hujatan dan cercaan yang menurutnya ditujukan kepada para petinggi militer akhir-akhir ini. Menurutnya, para prajurit TNI akan marah, jika pimpinannya terus menerus dihujat-hujat. Pimpinan Wisma Doulos Dr Royandi Hutasoit juga mengelak ketika disodorkan nama Djadja Suparman, sebagai aktor intelektual dibalik peristiwa mengenaskan tersebut. Hanya ia menegaskan, pihaknya telah memperoleh masukan, baik dari kalangan legislatif, juga aparat penegak hukum, serta kalangan media massa tentang dugaan siapa pelaku, asal kelompok, serta aktor inlektual dibalik peristiwa yang mengakibatkan satu orang tewas, 17 luka-luka, serta kerugian material yang mencapai Rp 3 miliar. Royandi tak mengelak ketika disebutkan pokok-pokok doa yang setiap bulan dilakukan Doulos selalu memiliki nuansa politis, karena mendoakan korban-korban kekerasan dan pelanggaran HAM yang terjadi, baik di Aceh, Timtim, maupun Irian. Serta selalu mendoakan agar penegakan hukum atas kasus-kasus KKN rezim Soeharto dituntaskan pemerintahan Gus Dur-Megawati. "Itu semata-mata panggilan rohani, tak ada kepentingan politik di balik itu," ucapnya. *** _______________ TNI Watch! merupakan terbitan yang dimaksudkan untuk mengawasi perilaku TNI, dari soal mutasi di lingkungan TNI, profil dan catatan perjalanan ketentaraan para perwiranya pelanggaran-pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan, politik TNI, senjata yang digunakan dan sebagainya. Tujuannya agar khalayak bisa mengetahuinya dan ikut mengawasi bersama-sama. ---------- SiaR WEBSITE: http://apchr.murdoch.edu.au/minihub/siarlist/maillist.html