Precedence: bulk JJ.KUSNI : DI BAWAH NOL Catatan untuk Mayjen. Agus Wirahadikusumah di bawah nol temperatur kota menusuk tulang memang tapi coba ingat, sayang betapa dahulu kita dengan dua tangan menarung mengalahkan hinaan hidup comberan dengan ajal hadap-hadapan kalah atau menang coba kenang betapa orba betapa tentara memenjarakan hidup warga republik di bawah nol segala martabat juga bayi-bayi di kandungan caba bayang bocah tak tahu ideologi tak kenal segala abc politik atau republik disiksa ke buru pulau buangan dibunuh fanatisme orang-orang lamur bahwa lawan itu bukan manusia demikiankah memang kitab-kitab suci berkata ke pemeluk segala agama? bermatian orang dari tahun ke tahun tanahaair jadi padang kuburan masakre tentara mengganti tuhan menjadi dewa-dewa pulau maka negeri akan selalu terancam orang-orang tak bisa membaca tak mampu menyambung aksara jadi pengertian mengembang pandangan jadi cakrawala maka negeri akan selalu terancam kodok kepercayaan dalam tempurung otak-otak terkungkung tanahair dan kehidupan tak perlu kedunguan, adikku tanahair dan kehidupan tak perlu kepicikan, manisku kita anak alam anak pulau ribuan disatukan laut indonesia dibangun dari keragaman 2. bercerita yoso sahabatku dengan tangis tertahan betapa para pemuda trenggalek dengan bendera di tangan para pemuda satu klasnya diiring seruan allah maha besar membahana berhenti menuding rumah demi rumah petunjuk mereka mesti binasa siapa gerangan lalu penghina tuhan dan agama ketika tentara datang memberondong bayi, orang jompo, perempuan-perempuan mengandung? bertebaran bangkai sepanjang kampung tak tercuci bau amis oleh hujan menahun guyuran retorika tak membasuh kenangan berdarah di bawah nol temperatur paris suhu jiwa tanahair tanpa sajlu eropa beku di bawah nol maka biarkan pergolakan biarkan orang-orang bergolak mencampakkan belenggu membebaskan diri menggugat penjahat 3. berkata anda di tengah orang-orang kalut para ajenderlal kalang-kabut "tentara bukan hulubalang perwira" ya, jikapun hulubalang, wahai wirahadikusumah mereka adalah hulubalang rakyatnya mereka adalah hulubalang rumah betang maka benar dan dibenarkan prajurit memberontaki panglima yang kianat maka benar dan dibenarkan prajurit memberontaki jenderal perampok maka benar dan dibenarkan prajurit menghujat perwira pembunuh pemerkosa ibu dan saudaraa perempuan kandungnya maka benar dan dibenarkan orang-orang menggugat penjahat dan tentara pulang barak! Perjalanan, 1999 ---------- SiaR WEBSITE: http://apchr.murdoch.edu.au/minihub/siarlist/maillist.html