Precedence: bulk


Diterbitkan oleh Komunitas Informasi Terbuka
PO Box 22202 London, SE5 8WU, United Kingdom
E-mail: [EMAIL PROTECTED]
Homepage: http://apchr.murdoch.edu.au/minihub/xp
Xpos, No 46/II/19-25 Desember 99
------------------------------

EKONOM-EKONOM MAKELAR TEXMACO

(PERISTIWA): Sejumlah ekonom jadi "humas" Texmaco. ICW pun jadi sasaran
suap. Kastorius Sinaga, disebut-sebut sebagai salah satu penghubung.

Ini masih cerita tentang skandal kredit Texmaco yang memakan duit negara
sampai belasan trilyun rupiah. Untuk menutupi jejak dan boroknya yang kadung
tersebar ke mana-mana setelah dibeberkan Menteri Negara Penanaman Modal dan
Pembinaan BUMN Laksamana Sukardi, akhir November lalu di Rapat kerja Komisi
IX DPR-RI, sejumlah ekonom digerakkan oleh pemilik dan komisaris Texmaco
Grup untuk membungkam dan membelokan beritanya.

Yang dibungkam bukan saja wartawan dan pihak-pihak lain dengan uang jutaan
rupiah, yang dapat memperluas pemberitaan dan informasi menyangkut kejahatan
ekonomi Marimutu Sinivasan (bos Texmaco grup), tetapi juga para ekonom yang
seharusnya memberikan klarifikasi dan mendudukan kasusnya secara
proporsional dan jernih. Mereka bukan hanya menjadi pembela yang setia pada
Texmaco, tetapi celakanya juga menjadi makelar atau penghubung ke sejumlah
lembaga-lembaga atau individu yang akan disuap untuk menjadi pembela dan
juru bicara Texmaco.

Menurut sumber Xpos, salah seorang makelarnya adalah Dr. Kastorius Sinaga,
mantan pendiri SPEK, salah satu institusi penelitian dan analisa di Jakarta,
yang kini sudah tutup. "Dia-lah yang jalan ke sana kemari membawa uang dan
sejumlah informasi yang keliru untuk membela Texmaco," kata sumber Xpos.

Salah satu cerita yang dibawa Kastorius Sinaga adalah cerita di balik
pengungkapan skandal Texmaco, yang katanya merupakan bagian dari konspirasi
kelompok Bank Lippo untuk merampas Texmaco. Yang akan merampas adalah James
Riady, anak pemilik LippoBank, Mochtar Riady. 

Karena Texmaco terlilit utang, menurut sumber Xpos, James pernah meminta
Marimutu Sinivasan agar Texmaco dilepas saja dan diberikan kepada Bank
Lippo. "Yang aneh, permintaan James Riady itu di rumah BJ Habibie di waktu
Habibie masih berkuasa. Ini kan tidak logis," tutur sumber itu, lagi

Menurut sumber ini, dengan modal permintaan itu, yang kini dikaitkan dengan
pembeberan skandal tersebut, Bank Lippo akan lebih mudah mengambil-alih
Texmaco. "Apalagi, Laksamana itu kan bekas orang Lipoo Bank. Laksamana itu
bagian dari Lipoo link yang kini ada di pemerintah." 

Waktu itu, Kastorius, tentu, tidak sendirian. Kabarnya, ia ditemani oleh
Mairumutu Manimaren, adik kandung Marimutu Sinivasan, yang tersangkut kasus
Bank Bali dan kini tengah disidik. Di sebuah hotel bintang lima, calon-calon
yang bakal disuap digarap di situ. "Awalnya, dia diundang untuk minum kopi
oleh Kastorius. Ketika si calon datang, ternyata di sana sudah ada
Manimaren, yang sudah siap dengan duit dan segudang informasi bohong. Nah,
dialah yang akan menyampaikan cerita-cerita fiktif untuk mengimbangi
pengusutan Texmaco yangs sedang dilakukan oleh kejagung."

Urusan makan dan minum dalam pertemuan tersebut, yang bayar bukan Manimaren
melainkan Kastorius. Meskipun, menurut sumber itu, uang yang digunakan
Kastorius sebetulnya juga berasal dari Manimaren. "Pak Manimaren, biar saya
saja yang bayar. Uangnya yang kemarin (yang diberikan Manimaren) kan masih
ada. Pakai uang yang kecil-kecil saja dulu-lah," ujarnya dikutip sumber tadi. 

Di saat "si pendengar cerita" mau pulang, biasanya Kastorius itu akan
menawarkan sangu. Salah satu lembaga yang pernah mau disuap, kabarnya adalah
Indonesia Corruption Watch (ICW). Tidak tanggung-tanggung, suap tersebut
ditawarkan kepada Teten Masduki. Teten memang menolak dan akhirnya tidak
bisa dibeli Texmaco. Itulah yang membuat Teten marah dan memberikan semua
berkasnya kepada beberapa media massa di Jakarta. Masih ada beberapa media
massa diantara puluhan media massa yang tidak dapat dibeli oleh Marimutu
Sinivasan.

Kastorius tidak bekerja sendirian. Ichsanuddin Noorsy, mantan anggota Pansus
Bank Bali DPR, yang kini menjadi moderator dalam sejumlah dialog, juga
dibeli oleh Marimutu Sinivasan. Konon, acara-acara talkshow-nya pun sudah
dibayarkan semuanya oleh Texmaco.

Ketika akan menggelar acara talkshow bersama Pradjoto, Faisal Basri, dan
sejumlah ekonom lainnya, beberapa saat lalu di SCTV, Ichsanuddin mengajak
Pradjoto dan Faisal Basri mengerjai Laksamana Sukardi dengan sejumlah
iming-iming. Acara tersebut juga dihadiri oleh Marimutu Sinivasan. Dalam
acara tersebut, Marimutu, banyak dipuja-puji oleh Ichsanuddin. Faisal Basri
menolak. Akhirnya, dengan dipaksakan, Ichsanuddin mencari jalan agar talk
show tersebut tak mempermalukan Marimutu. Usai acara tersebut, para panelis
yang biasanya hanya mendapat Rp 500.000, kali ini mendapat bayaran lebih.
Faisal Basri dan Pradjoto dibayar Rp2 jutaan.

Ekonom lainnya yang disebut-sebut menjadi konsultan dan sahabat lama
Marimutu Sinivasan adalah Rizal Ramly, Direktur Econit. "Rizal malah pernah
makan berdua di Resto XinHua di Hotel Mandarin, sehari setelah koran-koran
memberitakan kasus Texmaco." Menurut sumber Xpos, ketika wartawan mencegat
keduanya seusai makan malam itu, Rizal buru-buru kabur. Ia sangat terkejut.

Lalu, bagaimana dengan isi cerita yang dilansir Kastorius dan Marimutu
mengenai konspirasi Bank Lippo? Laksamana Sukardi, dalam rapat kerja dengan
DPR, beberapa waktu lalu, menolak dan membantah. Bahkan, bersumpah bahwa ia
tidak ada konspirasi sama sekali dengan siapapun untuk merampas Texmaco.
Entahlah.

Yang jelas, Marimutu Sinivasan, Marimutu Manimaren dan sejumlah ekonom
makelar, jelas hanya mencari-cari sensasi agar Texmaco terlihat bersih.
Bahkan, akan merugikan negara, bila terus-menerus dipojokkan seperti
sekarang ini. Padahal, pondasi ekonomi negara takkan pernah bisa kokoh tanpa
upaya serius membasmi KKN.Jadi, Pak Marzuki Darusman, silakan jalan terus. (*)

---------------------------------------------
Berlangganan mailing list XPOS secara teratur
Kirimkan alamat e-mail Anda
Dan berminat berlangganan hardcopy XPOS
Kirimkan nama dan alamat lengkap Anda
ke: [EMAIL PROTECTED]


----------
SiaR WEBSITE: http://apchr.murdoch.edu.au/minihub/siarlist/maillist.html

Kirim email ke