Precedence: bulk


Hersri Setiawan:


                     SAJAK TENTANG GENDER
                    surat untuk ita f nadia
                               
                               
               di dalam rumah aku bertumpu pada takdir
               lahir tanpa kontrak sebagai perempuan
               maka kalau pun keluar demi laki-laki
               lalu seperti kerbau kembali ke kandang

               dan engkau, suami, bagaimana dunia luar
               walau tanpa kontrak di situ kerajaanmu

               padahal bukankah kita sama bermimpi
               tentang hari depan bagai ikan dan air?
               tapi sesungguhnyalah kita bercerai
               sama sendiri bagai bumi dan langit

               aku tak pernah pikir bahwa lahir perempuan
               berarti kontrak menjadi istri serdadu
               dan bahwa serdadu ialah hamba sang raja
               dan sang raja ialah kebenaran dan kekuasaan

               maka di rumah ini aku bertumpu takdirmu,
               ya sang benar dan kuasa bapak serdadu
               airmata di situ curahan tempat pesiarku
               pasung kebebasan di situ ruang hidupku

               adapun engkau, ya bapak-suami
               malang melintang rambu kekuasaanmu
               bagai sipongang khotbah kebenaranmu

               sementara itu di tengah gelombang merdeka
               terdengar desau nyanyian angin sakal:
                    "diciptakan alam pria dan wanita
                    dua makhluk dalam asuhan dewata
                    ditakdirkan bahwa pria berkuasa
                    adapun wanita lemah lembut manja
                    wanita dijajah pria sejak dulu
                    dijadikan perhiasan sangkar madu ..."*

* enam baris terakhir dikutip dari lagu "Sabda Alam", gubahan
  Ismail Mz.

----------
SiaR WEBSITE: http://apchr.murdoch.edu.au/minihub/siarlist/maillist.html

Kirim email ke