Precedence: bulk


MARZUKI BERSIHKAN KEJAGUNG DARI JAKSA-JAKSA KORUP

        JAKARTA, (SiaR, 3/2/2000). Jika tak ada aral merintang, maka Jaksa Agung
Marzuki Darusman, Maret ini atau paling lambat April akan melakukan mutasi
besar-besaran di lingkungan pejabat Kejaksaan Agung eselon II dan III.
Informasi yang beredar di kalangan anggota Komisi II DPR-RI menyebutkan
sedikitnya ada 82 pejabat yang akan dicopot Marzuki.

        Rencana 'pembersihan' Marzuki ini ditanggapi positif kalangan anggora
dewan. Bahkan Taufikurrahman, Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB),
Jum'at (3/2) mengusulkan agar 'pembersihan' dimulai dari pejabat eselon I.
Taufikurrahman menilai untuk menegakkan law enforcement, maka Marzuki dapat
memulai dari para jaksa agung muda, khususnya Jaksa Agung Muda Bidang Pidana
Khusus. "Jaksa-jaksa korup itu harus disikat," katanya.

        Dari 82 pejabat yang akan dimutasi tersebut meliputi 16 pejabat eselon II
dan 66 pejabat eselon III. Di Kejagung pun telah beredar khabar, bahwa
Kahumas Kejagung Soehandoyo akan dilempar menjadi Kepala Kejaksaan Negeri
Rangkasbitung.

        Menurut Taufikurrahman, mutasi yang dilakukan Marzuki disebabkan para jaksa
tersebut berkolusi dan berkonspirasi dengan para pejabat bekas rezim Orde
Baru, terutama yang tengah berperkara dalam kasus-kasus korupsi, kolusi, dan
nepotisme (KKN). Disebutkan juga, Marzuki marah karena banyak data-data KKN
para pejabat tersebut yang bocor ke luar, terutama ke tangan para penasihat
hukum para pejabat tersebut. Pembocoran itu juga diduga dalam kaitannya
untuk mendiskreditkan Marzuki sebagai Jaksa Agung.

        Sumber di Kejagung menyebutkan, Ruhut Sitompul, salah seorang tim penasihat
hukum Jenderal TNI Wiranto, telah menghubungi para jaksa di Kejagung agar
memberikan foto copy-an laporan panjang (long form) KPP HAM Timor Timur
dengan penawaran harga Rp50 juta per satu berkas foto copy-an.

        Marzuki juga tampaknya mesti berhati-hati dengan para personil dari tim
penyelidik Kejagung dalam kasus Jenderal TNI Wiranto, karena banyak di
antara anggota tim yang masuk dalam kategori jaksa 'korup'. Salah seorang di
antaranya adalah Jaksa M Manoi, seorang jaksa senior di lingkungan Kejagung.
Jaksa M Manoi dikenal memiliki track record yang buruk. Banyak perkara
korupsi besar yang berakhir dengan kontroversial, karena jaksa ini diduga
menerima uang suap dari terdakwa yang ditanganinya. Dua perkara korupsi di
mana ia terlibat, di antaranya dalam kasus korupsi yang menyangkut pejabat
pemda di Balikpapan, dan Surabaya beberapa waktu lalu. Jaksa M Manoi
sekarang menjadi salah seorang anggota tim pemeriksa kasus pelanggaran HAM
di Timtim menyangkut diri Wiranto. ***


----------
SiaR WEBSITE: http://apchr.murdoch.edu.au/minihub/siarlist/maillist.html

Kirim email ke