Precedence: bulk


MENGENAL DANREM SURABAYA DAN SURAKARTA

        JAKARTA, (TNI Watch!, 3/3/2000). Dalam sebuah acara "Talk Show" di
RCTI, hari Senin malam (28/2), mantan Kasum ABRI Letjen TNI Purn Soejono,
antara lain mengatakan, seorang perwira agar bisa dipromosikan pada pangkat
lebih tinggi, harus memiliki pengalaman yang lengkap, di bidang operasional,
staf, teritorial, dan pendidikan (menjadi dosen atau pelatih). Ungkapan itu
terkesan merupakan "otokritik" bagi Letjen Soejono, karena selama karirnya
di militer, pengalaman Soejono di bidang teritorial termasuk kurang. Karena
Soejono tidak pernah menjadi Danrem.

        Kurangnya pengalaman di bidang teritorial (tidak pernah menjadi
Danrem), tidak hanya dialami Soejono, namun sebagian besar mantan ajudan
mantan Presiden Soeharto, termasuk Wiranto dan Try Sutrisno. Hanya satu yang
pernah menjadi Danrem, yaitu Mayjen TNI Purn Kentot Harseno, yang pernah
menjadi Danrem 164/Wiradharma Dili. Gejala ini memperlihatkan, perjalanan
karir ajudan-ajudan mantan Presiden Soeharto bisa melaju, karena dikatrol
oleh patronnya, yaitu Soeharto sendiri.

        Kalau kita ingat kembali ucapan Soejono di atas, Soejono seperti
mengakui, bahwa ia sebenarnya kurang pantas mencapai jenjang kepangkatan
lebih tinggi, terlebih hingga mencapai tiga bintang di pundak. Pengalaman
"buruk" Soejono tersebut, mudah-mudahan bisa dijadikan bahan masukan bagi
para penentu kebijakan di Mabes TNI dan Mabes Angkatan Darat, untuk
mempromosikan seorang Kolonel (senior) menjadi seorang brigadir jenderal.

        Berdasar pengalaman "buruk" dan "otokritik" Soejono itulah, dirasa
perlu untuk memperkenalkan para Danrem yang ada. Kali ini akan diperkenalkan
dua Danrem dari Surakarta dan Surabaya. Alasan mengapa dua Danrem itu yang
diperkenalkan terlebih dahulu. Pertimbangannya adalah, karena keduanya ada
Danrem yang baru dilantik. Dan Danrem tersebut menjaga kawasan yang
terhitung strategis.

        Danrem 074/Warastratama Surakarta yang sekarang adalah Kol Inf
Karsadi. Kol Karsadi dilantik pada tanggal 21 Januari 2000, menggantikan Kol
Inf Heru Sudibyo. Wilayah yang berada di bawah kendali Korem
074/Warastratama, adalah kota-kota eks Karesidenan Surakarta (Solo,
Sukoharjo, Karang Anyar, Sragen, Klaten, Wonogiri dan Boyolali).

        Karsadi dilahirkan di Pemalang, Jawa Tengah, pada 17 Maret 1952.
Setelah tamat dari SMA, memasuki pendidikan Akabri, dan lulus pada tahun
1974. Karir militernya dimulai dari Danton, Danki, Kasi 4/Log, hingga Kasi
2/Ops pada Yonif 131 Braja Sakti (Padang, Sumbar).

        Seusai bertugas di Padang, Karsadi kemudian ditarik ke Kodam
IV/Diponegoro, sebagai Wadan Dodikif Rinifdam IV/Diponegoro. Tugas sebagai
pendidik dilanjutkan, saat ditunjuk sebagai Dosen Seskoad (1992-1994).

        Setelah bertugas di lingkungan pendidikan, Karsadi kembali bertugas
di pasukan, yaitu sebagai Komandan Yonif 527 (Lumajang, Jatim). Kemudian
diteruskan bertugas di teritorial sebagai Dandim 0816/Sidoarjo. Setelah itu
Karsadi masih bertugas di lingkungan Kodam V/Brawijaya, sebagai Waasops
Kasdam V/Brawijaya, dilanjutkan sebagai Wadan Rindam V/Brawijaya.

        Setelah bertugas di Kodam V/Brawijaya, Karsadi kembali menjadi
dosen, kali ini di Sesko ABRI. Kemudian masih di lingkungan Sesko ABRI,
sebagai Paban II/Karya Sesko ABRI. Setelah dari Sesko TNI, Karsadi bertugas
lagi di Rindam IV/Diponegoro di Magelang, kali ini sebagai Komandan Rindam
tersebut.

        Danrem berikutnya yang akan diperkenalkan adalah Danrem 084/Bhaskara
Jaya Surabaya, yaitu Kol Inf Bambang Suranto. Kol Inf Bambang Suranto
dilantik sebagai Danrem 084/Bhaskara Jaya pada tanggal 11 Februari 2000,
menggantikan Kol Art Bambang Satriawan. Wilayah yang berada di bawah kendali
Korem 084, adalah Surabaya, Sidoarjo, Gresik, dan kota-kota di Pulau Madura.

        Saat dilantik sebagai Danrem O84/BJ, Kol Inf Bambang Suranto masih
menjabat pula sebagai Danrem 081/Dhirot Saha Jaya, Madiun. Setelah lulus
Akmil tahun 1974, ditugaskan di berbagai kesatuan di Sumatera Selatan, mulai
dari pangkat Letda hingga Kapten.

        Dari Sumsel hijrah ke Bandung, dan bertugas di Pusat Pengembangan
Sistem Operasi (lembaga ini sudah dilebur ke Kodiklat), selama dua tahun
(1986-1988). Untuk selanjutnya ditarik ke Serang, sebagai Wakil Komandan
Yonif 320/Badak Putih (1988-1989).

        Meningkat kemudian menjadi Komandan Bataliyon 310/Ikhlas Karya Utama
di Sukabumi (1989-1990). Kemudian sekali lagi memimpin bataliyon, yaitu
menjadi Komandan Yonif Linud 612/Modang di Balikpapan (Kaltim), tahun
1991-1992. Dari Kaltim kemudian ditugaskan di Kalbar, sebagai Kasiops Korem
121/ABW Pontianak. Setelah itu kembali ke Kaltim, sebagai Kasrem 091/Aji
Surya Natakesuma di Samarinda.

        Setelah sekitar enam tahun bertugas di Kalimantan, Bambang Suranto
ditugaskan kembali di Jawa, tepatnya di Kota Jember, sebagai Komandan Brigif
9/Divif 2 Kostrad (1997-1998). Tidak lama sebagai Danbrig 9, Bambang
kemudian ditarik ke Markas Kostrad di Jakarta, sebagai Asops Kas Kostrad.
Untuk selanjutnya bertugas sebagai Danrem di Madiun, dan kini sebagai Danrem
di Surabaya. ***

_______________
TNI Watch! merupakan terbitan yang dimaksudkan untuk mengawasi prilaku TNI,
dari soal mutasi di lingkungan TNI, profil dan catatan perjalanan
ketentaraan para perwiranya, pelanggaran-pelanggaran hak asasi manusia yang
dilakukan, politik TNI, senjata yang digunakan dan sebagainya. Tujuannya
agar khalayak bisa mengetahuinya dan ikut mengawasi bersama-sama.


----------
SiaR WEBSITE: http://apchr.murdoch.edu.au/minihub/siarlist/maillist.html

Kirim email ke