Tambahan nih, Mengenai latihan untuk para artis,...Sebenarnya pelatih saya di PSTD, Melky Lohy sudah melatih beladiri para artis untuk waktu yang cukup lama. Saya pernah melihat foto2 beliau sedang melatih mereka, antara lain Tia Ivanka, Sophia Latjuba, dll. Mengenai SMA, bagus tuh... Dan akan lebih baik lagi kalo kita juga nyoba yang anak SD dan SMPnya... Anak2 adalah peniru terbaik, melatih mereka sejak dini dan dalam jangka waktu lama akan memupuk kecintaan mereka pada pencak silat. YEAHHHHH......
----- Original Message ---- From: yanwedya <[EMAIL PROTECTED]> To: silatbogor@yahoogroups.com Sent: Thursday, 8 February, 2007 11:31:32 PM Subject: [silatbogor] Re: latihan ke sma2 Dear pendekar Mungkin temen2 masing ingat mengenai 75 persen sekolah di DKI Jakarta mengadakan Ektrakulikuler (ekskul) yang di tulis oleh sebuah situs http://www.jakarta. go.id, dan sempat juga di posting dimilis ini. tentunya berita yang diturunkan sekitar tahun 2005 ini akan membuat semua pesilat bertanya-tanya, apakah benar berita ini bisa dipertanggung jawabkan?. Nyatanya sebagian anggota milis tidak percaya dengan berita tersebut.memang aneh dan luar biasa. Nampaknya wartawannya salah tulis tuh  Dipenghujung tahun 2006 berita inipun seolah diklarifikasi dan sebagai ralatnya tentunya kita menjadi percaya. Nah menurut sumber yang bisa dipercaya nih, bahwa sebenarnya bukanlah 75 persen tapi 75 sekolah yang telah membina kegiatan ekskul silatnya. Jadi menurut keterangan Bapak H. Suhaman yang menjabat sebagai Kepsek SMU 8 Bukit Duri dan juga menjabat sebagai panitia penyelenggara jurda pencak silat ke III th 2006 bahwa terdapat 75 sekolah yang aktif membina pencak silat di lingkungan sekolah, total pesilat diperkirakan antara 1800 2000 siswa/pesilat. Data ini diambil dari sekolah2 tersebut terutama yang mengikuti kegiatan Jurda antar pelajar ini yg pada waktu itu yg ikut serta adalah sekitar 1055 pesilat dari (SMP 225 pesilat), ( SMU 570 pesilat) dan (SMK 254 pesilat). Yang menarik dahulu bila kita berprestasi sebagai juara silat antar pelajar maka tidak ada kelanjutannya, tapi pada tahun 2006 lalu Pesilat pelajar ikut dalam kegiatan kejuaraan dilingkup Diknas se asia tenggara yang di adakan di Malaysia, siapa yang menjadi juara umumnya ??? vietnam atau Malaysia jawabannya adalah Indonesia sebagai Juara Umum. Diknas walaupun sayup2 terdengar nampaknya cukup serius mengelola ekskul silat ini, dengan di terbitkannya buku panduan dasar silat kepada sekolah2 yang aktif membina pencak silat. Ujur Pak H. Margani M. Mustar selaku kepala Dikmenti DKI Jakarta. Nah, jadi kalau ada proposal pendirian silat di suatu sekolah ternyata di tolak oleh guru Olahraga atau kepseknya, tinggal laporkan saja kepada Dikmenti. Tapi kita juga harus Intropeksi diri dahulu mengapa proposal kita di tolak? Pada umunya sekolah memiliki aturan main, contohnya sering sekali antara perguruan silat dengan sekolah tidak klop / kompak sehingga terjadi bentrokan waktu belajar siswa dengan kegiatan ekskul, umumnya di ekskul silat sering mengadakan acara di laur kota (contohnya ujian kenaikan sabuk) di saat siswa harus belajar. Sehingga hanya perguruan tertentu dengan program yang baik yang akan diterima oleh pihak sekolah, tapi perlu di akui bahwa beberapa sekolah memang menolak kegiatan pencak silat dengan alasan tertentu. Oleh sebab itu FP2TS rasanya harus turun tangan, mengadakan kerjasama dengan bapak2 Dikmenti, IPSI dan organisasi lainnya. Dan yang disayangkan juga bahwa selama ini IPSI juga kurang dalam pendekatan kepada Pihak sekolah dan juga pendekatan pada perguruan silat. Bahkan dijaman keterbukaan seperti ini masih ada perguruan silat yang terlalu menutup diri, sehingga pihak sekolahpun menjadi tidak berkenan, dan satu hal bahwa belajar silat juga belajar bagaimana mengelola ego sayangnya beberapa perguruan silat malah membuat pelajar berwatak "Over Fanatic" kepada perguruan silatnya, kerena perguruan silat menginginkan timbulnya loyalitas kepada perguruan tersebut. Hal ini jarang terjadi terutama pada perguruan silat yang telah memiliki organisasi yang baik dan memiliki program yang jelas. Sehingga kepercayaan timbul dari keduanya ( sekolah dan perguruan silat) tentunya Orang Tua pun ikut andil dalam mengijinkan anaknya ikut ekskul silat. Peranan IPSI sangat dibutuhkan krn pada usia sekolah ini jiwa kompetisi seorang anak cukup tinggi, dan melalui kejuaraan antar pelajar bakat ini akan diolah menjadi rasa percaya diri seorang palajar karena mampu berprestasi baik dirinya maupun sekolah. Ini menandakan bahwa perguruan silat yang siap mengadakan kegiatan ekskul pencak silat disekolah adalah perguruan yang mampu mencetak juara2 dalam bidang ini, jadi jangan sampai kepercayaan sekolah dilukai dengan tidak adanya program dalam bentuk prestasi. Sedangkan perguruan lainnya banyak yang tidak tahan menghadapi krisis mutidimensi saat ini. secercah harapan nampaknya mulai ada, tinggal bagaimana kerjasama dan peningkatan link yang baik menjadi modal dasarnya. Semoga perguruan silat yang tarafnya masih kecil dan tradisional tidak angkuh dan perlu belajar mengelola pesilat di lingkungan sekolah, krn bagaimanapun juga pendidikan dan proses belajar di sekolah harus di utamakan dan kegiatan ekskul menjadi pelajaran tambahan dalam proses pembinaan sosial dan olahraga. Terima kasih yy --- In [EMAIL PROTECTED] ups.com, "Y a n w e k a" <[EMAIL PROTECTED] .> wrote: > > Memasarkan silat di tingkat SLTA adalah sangat potensial krn dari segi umur biasanya anggota akan lebih selektif dalam memilih, dan memang benar bila faktor loyalitas akan cukup tinggi bila pembinaannya cukup baik antara pelatih dan muridnya, dan tidak disangkal bahwa pemuda khususnya anak2 Sekolah saat ini memandang silat hanya sebatas pada olahraga yang kurang diminati krn bungkusnya kurang menarik bahkan terkesan kampungan. padahal yang kampungan belum tentu jelek. melalui forum ini kita sedang menggali potensi apa saja yang dikandung oleh pencak silat, bahkan kemasannyapun sedang kita diskusikan. jangan berlama2 dengan image silat yang katanya kampungan, disini kita bisa buktikan dengan sedikit usaha dan tidak membuang2 tenaga bahkan biaya. sayangnya Teman2 Di IPSI masih belum melek teknologi, padahal kalau mau IPSI bisa mendukung kegiatan2 kita2 disini, dari pada buang2 biaya ngadain festival gede2an yang nonton bisa dihitung dengan jari, dan bila diliput oleh mediapun kok yg muncul yang itu2 lagi. > terima tantangan... ., anggap aja kerjaaan iseng2...dari pada serius2 tapi hasilnya nggak ada.... :) > > satu lagi yang lebih penting adalah jangan sampai Silat di Jual ke Anak2 sekolah dengan cara di obral, jual mahal dikit lah, dan jangan sampai seolah2 kita yang butuh, biarkan saja bila mereka tidak mau, yg penting melalui promosi yang baik hasilnya juga akan terasa. lalu gimana promosinya?? , ya tentunya dengan cara yang manusiawi ...nggak perlu lagi Jin dibawa2 dalam pertunjukan silat. > > > ----- Original Message ----- > From: adi_sa35 > To: [EMAIL PROTECTED] ups.com > Sent: Wednesday, February 07, 2007 8:25 AM > Subject: [silatbogor] Re: latihan ke sma2 > > > --- In [EMAIL PROTECTED] ups.com, udin rudi <trumbubanten@ > wrote: > > > > ide bagus tuh mas habib, tapi kalo ke sma2 dikatain kuno ama nak2 > smanya....ga malu???? > > silat itu ketinggalan jaman, soalnya saya pernah mengajukan proposal > latihan di sman 1 cilegon tahun 2000an tapi peminatnya ga ada malah > mereka pilih taekwondo dan karate..... > > semoga aja ada yang minat semoga .... sukses.... > > kalo bisa demonya yang seru dalam memperkenalannya ama anak2 smanya > biar pada kepincut gitu ama silat > > > > saya dukung 100% tapi buat atraksi demonya yang menarik dalam > pengenalannya > > Bravo silat tradisional. ......... ....!!! > > mungkin kemasannya harus di buat menarik Pak biar ga di sebut kuno, > keunggulan lainnya kl silat di pasarkan di kalangan > pelajar SMA (mahasiswa jg sama), kl materi yg diajarkan bs menarik > hati mereka biasanya orang2nya lebih militan dan biasanya setia terus, > ini berdasar pengalaman pribadi di perguruan saya, meski di kelola > dengan manajemen kekeluargaan, dgn iuran yg sangat murah (bahkan > kadang2 ga usah bayar) > bs terus bertahan. > Jadi kesimpulannya ini ide bagus,SMA (dan kampus2) merupakan pasar yg > potensial > setau sy kl di Bandung silat jd muatan lokal untuk tingkat SD dan SMP, > mungkin strategi yg sama bs di terapkan di tingkat SMA > > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > ___________________________________________________________ All New Yahoo! Mail Tired of unwanted email come-ons? Let our SpamGuard protect you. http://uk.docs.yahoo.com/nowyoucan.html [Non-text portions of this message have been removed]