Sahabat silat, mungkin dulu pernah diposting..tapi gak pa pa lah..biar seger..karena ada juga penggila silat yang cewe.. salam I.S -- Ni Nyoman Sutriyawati Tekun, Total, dan Maksimal MEMPELAJARI sesuatu memang tidak boleh setengah-setengah, apalagi putus-putus. Untuk mendapatkan hasil maksimal dalam olah raga, apalagi cabang pencak silat, orang mesti berlatih total. Selain dituntut ketekunan dan keseriusan, juga disiplin diri. Variabel kesungguhan hati itu merupakan beberapa kunci sukses dalam prestasi. Bagaimanapun, prestasi maksimal memang tidak jatuh begitu saja dari langit. Untuk mewujudkan perlu usaha keras, perjuangan total, terlebih menginginkan prestasi nasional bahkan internasional. Mental baja dan disiplin ketat merupakan konsekuensi logis dari obsesi tinggi yang dipancangkan. Bagi pesilat top nasional nomor ganda asal Denpasar, Ni Nyoman Sutriyawati -- akrab dipanggil Sutri, tekad dan motivasi itu rupanya terpendam kuat dalam dadanya. Ia sangat sadar mewujudkan harapan prestasi nasional dan internasional tidak semudah membalikkan telapak tangan. Karena itu, Sutri rela harus berlatih intensif nyaris tiap hari, bahkan untuk itu ia harus rela menomorduakan kegiatan remajanya. Beberapa aliran sempat dia tekuni, mulai dari Kerta Wisesa, Bakti Negara sampai terakhir Satria Muda Indonesia. Aliran yang terakhir itu sepertinya pas buat Sutri. Artinya, sejak menekuni aliran itu, deretan prestasi nasional dan internasional bersama pasangannya di ganda -- Ni Kadek Wulandari -- berhasil ia gapai. Berikut wawancara Bali Post dengan Ni Nyoman Sutriyawati. -------------- KAPAN Anda mulai tekun mempelajari cabang pencak silat? Saya baru mempelajari pencak silat secara serius sejak sekolah di SMP PGRI 1 Denpasar. Walau pada saat SD sudah pernah juga belajar di Perguruan Kerta Wisesa. Namun, sejak diperkenalkan Bakti Negara, lewat guru silat saya di ranting Kalimutu Drs. Nengah Sukama, M.M., saya jadi lebih serius. Cara mengajarnya bagus dan wawasannya luas. Guru saya itu menekankan metode iptek, jadi saya kian senang saja. Bahkan tiada waktu saya tinggalkan untuk tidak berlatih silat. Setelah hampir enam tahun di Bakti Negara, saya sekarang ikut Satria Muda Indonesia. Sepertinya cabang silat begitu lekat dengan Anda. Apakah Anda pernah menggeluti cabang olah raga lainnya? Ya, sekarang ini saya memang getol -- kalau bukan disebut "gila" -- dengan cabang pencak silat. Buat saya, pencak silat adalah segalanya. Pencak silat bukan semata-mata untuk bela diri. Pada cabang yang merupakan warisan neneng moyang ini banyak pelajaran bisa digapai. Bukan saja kesehatan jasmani semata, juga disiplin, etika, mental, moralitas dan bahkan spiritualitas. Jadi, menekuni pencak silat tidak melulu untuk meraih prestasi, bela diri, tetapi ibaratnya mempelajari segala ilmu. Jadi, batasan pencak silat sangat luas. Namun, sebelum suntuk pada cabang ini, saya sempat menggeluti cabang atletik, terutama nomor sprint -- lari jarak pendek. Sekarang, setelah menjadi juara PON di ganda dan juara dunia, apakah ada niat Anda ingin ke atletik lagi? Saya tidak mau meremehkan cabang lainnya, semua olah raga sebetulnya baik, sama-sama ada prestasi dan reputasi buat diri. Akan tetapi, saya sudah kadung kepincut dengan pencak silat, jadi cabang lain sepertinya nomor dua. Silat sudah pilihan hati saya, jadi number one, dan menjadi pilihan saya kini dan nanti. Apa cita-cita Anda kelak setelah berusia lanjut? Cita-cita saya sebetulnya agak muluk-muluk. Suatu saat kelak saya ingin menularkan ilmu pencak silat yang saya dapatkan kepada generasi di bawah saya. Siapa tahu, setelah menjadi atlet, saya juga bisa menjadi pelatih yang baik. Tetapi langkah ke situ masih jauh, saya harus mempersiapkan segala sesuatunya, sehingga bekal saya banyak, saya tidak ingin menjadi pelatih sekadarnya. Lalu, apa lagi yang Anda perlukan? Masih banyak, banyak sekali he... he... he... Saya perlu mematangkan teknik, jurus-jurus, juga kembangan dan variasinya. Dari sisi teknik saya sudah banyak, belum lagi saya harus tahu ilmu melatih, fisiologi, psikologi, ilmu mendidik. Agar saya merasa lebih siap, saya berencana meneruskan kuliah di Fakultas Pendidikan Ilmu Keolahragaan. Lalu, apa kunci Anda menjadi pesilat berprestasi, apakah semua orang bisa seperti Anda? Saya menganut pandangan optimis, jika memang mau dan serius, kenapa tidak. Semua orang memiliki peluang punya kesempatan dan berprestasi. Bila ada kemauan, pasti ada jalan. Sudah pasti, untuk menggapai cita-cita yang tinggi, tidak mudah sebagaimana membalikkan telapak tangan. Perlu kerja keras, disiplin, pengorbanan dan dukungan semua pihak, orangtua, lingkungan, termasuk pelatih yang baik. Langkah kongkret Anda? Ya jangan sampai bosan-bosan, kendati banyak kendala yang harus dihadapi. Berlatih pencak silat memang berat, terkadang cedera, benjol-benjol. Hal itu biasa. Itu merupakan konsekuensi pilihan. Jadi, tidak cukup hanya memiliki bakat, fisik kuat, juga harus memiliki nyali yang besar, tahan banting, sabar, selalu optimis. Lalu, apa pesan dan petunjuk buat teman-teman agar semangat Anda dapat tertular? Ya, menekuni sesuatu harus total, punya tujuan jelas. Selain itu, sasaran harus jelas dalam mewujudkan cita-cita. Itu tidak boleh kendur. Persiapan tak cukup fisik, teknik, dan potensi, juga waktu, semangat dan motivasi. Jadi, jangan merasa diri tinggi, berlakulah sebagaimana ilmu padi, senantiasa belajar dan terus belajar kepada siapa saja. Guru hadir bukan saja dari buku, guru sendiri, terkadang teman, juga pengalaman orang lain, sepanjang kita mau mengambil hikmah secara optimal. (ram) BIODATA Nama : Ni Nyoman Sutriyawati TTL : Denpasar, 24 Februari 1986 Orangtua : I Made Sanet (ayah) Ni Ketut Dapir (ibu) Agama : Hindu Alumni : SMA 2 Denpasar 2004 Tinggi/berat : 160 cm/48 kg Alamat : Jl. Imam Bonjol Gg. Nyuh Gading No. 16 Denpasar Telepon : (0361) 489852, HP 08174793798 Prestasi: Juara I Porseni Kota Denpasar Juara I Porseni Bali Juara I Porda Juara I Kejurnas Remaja Juara I Popwil Juara III Popnas Juara II Pra-PON 2004 di Kalimantan Timur Juara PON 2004 Palembang Juara Dunia 2004 di Singapura Juara I Antar Aliran 2005 di Jakarta http://www.balipost.co.id/balipostcetaK/2005/2/6/pot3.html
--------------------------------- Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. [Non-text portions of this message have been removed]