saran baik!!!! diskusi untuk cari solusi !!! salut buat mas Bram, Maaf lahir bathin untuk semua, wans
--- On Mon, 10/6/08, Bramantyo Prijosusilo <[EMAIL PROTECTED]> wrote: From: Bramantyo Prijosusilo <[EMAIL PROTECTED]> Subject: Re: [silatindonesia] [RE:Tawuran Perguruan] To: silatindonesia@yahoogroups.com Date: Monday, October 6, 2008, 10:46 AM Maaf, saya pikir lebih baik jika dialog ini diteruskan, sebab kalau baru panas sedikit saja sudah ditutup, kita tidak akan pernah mencapai suatu penyelesaian. Saya hendak memberi urun rembug. Janganlah kita memojokkan SHT, sebab nyatanya di sekitar Madiun, kekerasan massal yang memalukan pesilat sedunia dilakukan juga oleh perguruan lain, yakni KS, SHW, PN dll. Namun ada benang merahnya, biasanya kekerasan itu adalah antar SHT dengan salah satu perguruan yang dijadikan mitra kekerasan massal itu. Silakan search melalui google, kekerasan SHT bahkan menjadi bahasan penjaga keamanan PBB di Timor Leste, karena di sana juga jadi promotor kekerasan horisontal. Karena itu, meski KS, SHW, PN dan yang lainnya harus ikut dalam upaya penegakan perdamaian, porsi peran SHT mungkin wajar bila lebih besar. Saya tau bahwa sudah bertahun-tahun SHT berusaha meredam dan meniadakan kekerasan massal sebagai salah satu ciri khasnya. Nyatanya, sampai sat ini masih terjadi, nyawa masih melayang. Artinya, usaha SHT patut dianggap gagal. Karena gagal, patut dianggap keliru. Wejangan ajaran luhur dan sebagainya tidak lagi punya kekuatan meredak kekerasan massal dan horisontal yang terjadi. Dari tahun ke tahun kekerasan terus terjadi, dan terus melibatkan SHT, dan di level pelaku, ada "kebanggaan kelompok" yang kuat, yang membenarkan dan menggerakkan kekerasan tersebut. Mungkin "kebanggaan kelompok" inilah kunci dari pemecahan masalah kekerasan tersebut. Sekedar urun rembug, silakan dilanjutkan dengan bijak. Mohon maaf lahir dan batin, Bram. [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]