Hehehe.... gw cerewet gak yah ...?

Rgds,
HTY


Tak ada manusia yang sempurna, begitu pun pasangan Anda. Jadi, mengapa Anda 
selalu merasa ada yang kurang dari diri pasangan? Cari tahu jawabannya!

Mengapa ya saya selalu cerewet pada pasangan untuk hal-hal yang sepele? Saya 
sangat mencintainya, tapi saya selalu saja marah untuk hal-hal yang tidak 
penting. Apakah ini karena cinta yang berlebihan sehingga saya selalu dituntut 
untuk mencari kesempurnaan? 

Cerewet merupakan cara untuk mengambil perhatian atas sesuatu yang tidak 
disukai dari orang yang Anda sukai. Tentunya akan jadi sangat romantis bila 
Anda dapat berpikir demikian. Namun, pada kenyataannya cerewet merupakan sifat 
Anda. 

Sikap cerewet ini biasanya lebih ditujukan pada orang yang ada hubungannya 
dengan kita. Anda tentu tak akan ambil peduli bila seorang petugas kasir sebuah 
supermarket rambutnya tidak tersisir rapi, tapi begitu melihat pasangan tak 
memedulikan kaus kakinya yang tergeletak di lantai, Anda pasti akan marah-marah.

MENGAPA CEREWET?
Anda cerewet karena berpikir itu cara yang efektif untuk membetulkan kesalahan 
orang lain, dalam hal ini pasangan. Tetapi, cara ini ternyata lebih sering 
tidak berhasil. Semakin dicereweti, pasangan akan makin tidak ambil peduli.

Dan jujur saja, semakin Anda cerewet, semakin Anda tidak berhasil meminta 
pasangan untuk melakukan apa yang diinginkan. Dan tidak mungkin untuk mengubah 
diri seseorang, kecuali Anda memberitahukan padanya, apa yang dilakukannya 
tidaklah cocok dengan Anda. Oleh karena itu, Anda tidak akan mendapatkan 
sesuatu bila berterus terang mengatakannya. 

Namun, sebelum mencoba mengubah diri pasangan, pertanyaan pertama yang perlu 
Anda jawab adalah "Sebegitu pentingkah permasalahan itu?" Nah, ada sejumlah tes 
yang dapat membantu Anda memutuskan, apakah perlu mengatakan kepada pasangan, 
"Saya sayang kamu, karena kamu telah berubah." 

Tanyakan diri Anda dan beri nilai pada skala 1-10:
1. Di mana saya menempatkan masalah ini? (Bila nilainya bukan 7-10, berarti 
Anda aman).

2. 20 menit dari sekarang (atau 20 hari atau 20 tahun) apakah masalah ini akan 
memberikan perubahan yang besar? (Jika tidak, pertimbangkan untuk menarik diri 
Anda dari dirinya).

3. Seberapa sulitnya bagi pasangan untuk mengubah dirinya dibandingkan dengan 
seberapa besar keuntungan bagi saya?

4. Apakah saya memintanya untuk melakukan sesuatu yang tidak bisa dilakukannya, 
datang dari rasa tidak aman yang saya rasakan?
 
Nah, jika merasa telah memaksa pasangan untuk berubah, sebaiknya Anda bersyukur 
untuk segala sesuatu yang telah dilakukannya bagi Anda. Jangan mengeluh dan 
selalu merasa tidak puas dengan apa yang telah dilakukannya untuk Anda. 
Daripada mengeluhkan kesalahan yang dilakukannya, cobalah beberapa strategi 
berikut ini:

1. Jangan menunjuk kesalahannya, tetapi gambarkan dengan jelas bagaimana dampak 
dari masalah dan sikapnya pada diri Anda.

2. Jangan hanya melihat sisi negatif dari pasangan. Si dia pasti memiliki sisi 
positif yang tidak sedikit.

3. Sebaiknya hindari sikap membela diri jika pasangan tetap tidak mau berubah. 
Perubahan membutuhkan waktu dan pasangan memerlukan pengertian dari Anda. 

4. Hargai pasangan Anda. Pasangan dapat menjadi sumber inspirasi dan informasi 
jika Anda memperlihatkan sikap yang terbuka. Saling menghormati penting dalam 
suatu hubungan. Jadi, hormati pasangan sebagaimana Anda ingin dihormati olehnya.


Yang perlu diingat, Anda berdua akan melewati hari tua bersama-sama. Oleh 
karena itu jagalah hubungan baik dengannya. Hargai segala sesuatu yang telah 
dilakukannya untuk Anda. Hapus kebiasaan tidak puas yang sering Anda rasakan 
terhadap segala sesuatu yang dilakukan oleh pasangan. Oleh karena itu, dengan 
menemukan cara untuk bisa menerima semua perubahan ini dan cara untuk mengubah 
kebiasaan buruk pasangan, Anda telah memasuki proses pendewasaan diri.
 

 


      

Kirim email ke