Dalam keadaan darurat, cara pipis menunjukkan siapa anda<http://bangsari.blogspot.com/2006/09/dalam-keadaan-darurat-cara-pipis.html> <http://photos1.blogger.com/blogger/6643/2880/1600/mizone.jpg>Apa yang anda lakukan jika sedang bermobil di jalanan yang macet total dan hasrat menyiram bumi tak bisa ditahan lagi? Untuk anda yang laki-laki, mungkin tak terlalu rumit. Soal cara bisa bermacam-macam. Tapi soal cara pipis perempuan, saya sulit membayangkannya. Nah, ini dia teman saya punya cerita.
Dari suatu acara buka puasa bersama, cerita ini terungkap. Lazimnya buka puasa, obrolan tidak dibatasi pada suatu masalah. Apapun boleh, asal sopan. Sedikit urakan pun tidak masalah. Ngobrol jorok pun, tak ada yang protes. Namanya juga acara tak resmi. Dia seorang perempuan, tentu saja modis dan cantik. Cara berpakaiannya sangat perempuan, selalu mengenakan rok. Dalam suatu perjalan menggunakan mobil pribadi menuju bandara dengan diantar sang pacar, jalanan sungguh macet luar biasa. Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Dia kebelet pipis! Lho, bukannya tinggal minggir dan pipis? Selesai! Tapi tak semudah itu saudara-saudara. Ini jakarta! Kemacetan membuat banyak hal menjadi lebih rumit. Pada banyak kasus banyak orang menerima nasibnya dengan pasrah. Masalahnya, hasrat pipis sang kawan sudah diluar kontrol. Kalo tak dituruti, bisa terjadi hal-hal yang tak diinginkan. Akhirnya, keluarlah ide brilian itu. Si perempuan kawan saya itu meminta pada si jurumudi agar dentuman musik diperkeras, dia tak mau suara pipisnya terdengar sang buah hati. Segera dia pindah ke tempat duduk belakang. Di sana lah dia menuntaskan hasratnya. Lega. Lho, memang pipis di lantai mobil? Tidak saudara! Rupanya dia memanfaatkan botol minuman *Mizone* yang bermulut lebar itu dan tentu saja kertas tissu. "Makanya sampai sekarang, gue sayang banget ama tuh merek. Lubangnya itu lho, pas banget buat kita-kita". Tawa kami pun meledak tak terkendali. Anda punya pengalaman lain? [Non-text portions of this message have been removed]