Hello ,

Thursday, August 24, 2006, 11:32:19 AM, ratmiyati wrote:


32 Hal yang perlu anda ketahui tentang Israel

-cut-

28. Tahukah anda bahwa mayoritas buku sejarah di dunia mengatakan Negara-negara 
arab yang menyerang Israel
terlebih dahulu pada perang tahun 1967? Padahal faktanya, justru Israel yang 
menyerang Negara-negara
arab terlebih dahulu kemudian mereka merebut kota Al Quds dan Tepi Barat? 
Tetapi mereka mengatakan bahwa
serangannya itu adalah serangan untuk menjaga diri dan antisipasi?

-cut-


Untuk nomer 28 yg diatas, konflik arab - israel. Dimulai dari Perang
Arab - Israel th 1945, kemudian yang terkenal Perang Enam Hari
1967.

Perang Arab-Israel 1948, atau disebut juga sebagai "Perang Kemerdekaan oleh 
orang Israel, adalah konflik bersenjata pertama dari serangkaian konflik yang 
terjadi antara Israel dan tetangga-tetangga Arabnya dalam konflik Arab-Israel. 
Bagi orang-orang Palestina, perang ini menandai awal dari rangkaian kejadian 
yang disebut sebagai "Bencana"
Pada tahun 1947, Perserikatan Bangsa-Bangsa memutuskan untuk membagi daerah 
mandat PBB Britania Raya, Palestina. Tetapi hal ini ditentang keras oleh 
negara-negara Timur Tengah lainnya dan juga banyak negeri-negeri Muslim. Kaum 
Yahudi mendapat 55% dari seluruh wilayah tanah meskipun hanya merupakan 30% 
dari seluruh penduduk di daerah ini. Sedangkan kota Yerusalem yang dianggap 
suci, tidak hanya oleh orang Yahudi tetapi juga orang Muslim dan Kristen, akan 
dijadikan kota internasional.

Israel diproklamasikan pada tanggal 14 Mei 1948 dan sehari kemudian langsung 
diserbu oleh tentara dari Lebanon, Suriah, Yordania, Mesir, Irak dan negara 
Arab lainnya. Tetapi Israel bisa memenangi peperangan ini dan malah merebut 
kurang lebih 70% dari luas total wilayah daerah mandat PBB Britania Raya, 
Palestina. Perang ini menyebabkan banyak kaum Palestina yang mengungsi dari 
daerah Israel. Tetapi di sisi lain tidak kurang pula kaum Yahudi yang diusir 
dari negara-negara Arab.
---------

Perang Enam Hari terjadi pada tahun 1967 antara Israel di satu pihak menghadapi 
gabungan tiga negara Arab, yaitu Mesir, Yordania, dan Suriah -- di mana 
ketiganya juga mendapatkan bantuan aktif dari Irak, Kuwait, Arab Saudi, Sudan 
dan Aljazair. Perang tersebut berlangsung selama 132 jam 30 menit (kurang dari 
enam hari). Hanya di front Suriah saja perang berlangsung enam hari penuh.

Perang tersebut disebabkan oleh ketidakpuasan orang Arab atas kekalahannya 
dalam Perang Arab-Israel tahun 1948 dan 1957. Mereka tetap tidak bersedia 
mengakui keberadaan negara Israel dan menyerukan penghancuran negara Yahudi 
tersebut dan mengusir penduduknya ke laut. Selama bertahun-tahun, terjadi 
perang kecil-kecilan di perbatasan antara pasukan Mesir, Suriah, dan Yordania 
dengan Israel. Selain itu, negara-negara Arab juga mendorong gerilyawan 
Palestina menyerang sasaran-sasaran Israel.

Di tengah-tengah ketegangan tersebut, Uni Soviet memberikan keterangan kepada 
Presiden Mesir Gamal Nasser bahwa pasukan Israel sedang berkumpul secara 
besar-besaran di perbatasan Syria untuk menyerang negara tersebut. Pada 
kenyataannya, informasi tersebut tidak benar. Uni Soviet sendiri sengaja 
memberikan keterangan palsu itu untuk mengobarkan radikalisme di Dunia Arab 
guna membuat kesulitan bagi kepentingan Barat di wilayah tersebut.
Nasser, yang tidak tahu rencana Soviet tersebut, segera mengerahkan pasukan 
Mesir secara besar-besaran ke perbatasan Mesir-Israel tanpa mempedulikan 
kesepakatan gencatan senjata sebelumnya yang melarang pengerahan pasukan di 
sana. Mereka kemudian mengambil alih pos-pos penjagaan yang dijaga pasukan 
perdamaian PBB. Akan tetapi orang Mesir tidak bertindak sampai di situ. Mereka 
kemudian melakukan kerja sama militer dengan Suriah, Yordania dan Irak untuk 
mengepung Israel.

Pada mulanya, Israel menyampaikan protes atas pelanggaran terhadap persetujuan 
gencatan senjata sebelumnya. Akan tetapi protes tersebut diabaikan oleh 
negara-negara Arab, yang malah semakin berani karena menafsirkan protes Israel 
itu sebagai tanda kelemahan dan ketakutan negara Yahudi terhadap kekuatan 
militer yang dihimpun orang Arab. Bahkan propaganda Nasser meyakinkan bangsa 
Arab bahwa mereka dapat memenuhi cita-cita mereka untuk memusnahkan negara 
Israel berkat modernisasi militer yang dilakukan Soviet terhadap Mesir dan 
Suriah pasca Perang Suez tahun 1956.

Setelah protesnya diabaikan, Israel yang merasa terancam akhirnya memutuskan 
untuk melakukan tindakan militer sebelum diserang. Sebenarnya, setiap 
kemungkinan serangan Arab dapat dipatahkan Israel. Tetapi karena 
memperhitungkan akan jatuhnya banyak korban apabila mereka diserang terlebih 
dahulu maka para pemimpin Israel memutuskan untuk melancarkan serangan 
preventif.

Pada tanggal 5 Juni, pesawat-pesawat tempur Israel melumpuhkan AU Mesir di 
lapangan-lapangan terbang mereka. Setelah itu, pasukan darat Israel melancarkan 
serangan yang memaksa pasukan Mesir melarikan diri menyeberangi Terusan Suez. 
Pada saat yang sama, pasukan Israel menghantam tentara Suriah. Di front yang 
ketiga, meskipun Israel berharap Yordania tetap netral, namun kerajaan tersebut 
terbujuk oleh Nasser dan melancarkan serangan terhadap wilayah Israel dari 
wilayah yang mereka duduki di Tepi Barat. Hal tersebut memberikan alasan bagi 
Israel untuk merebut Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang telah dianeksasi 
Yordania sejak tahun 1948.

Perang berlangsung lebih singkat di 2 dari 3 front yang dihadapi Israel: Mesir 
tersingkir dari arena peperangan hanya dalam waktu 4 hari sementara Yordania 
hanya dalam waktu 3 hari. Hanya di front Suriah pertempuan berlangsung lebih 
lama: 6 hari penuh.
Perang sebenarnya dapat berlangsung lebih lama daripada yang terjadi dengan 
hasil yang mungkin berbeda dan kurang mempermalukan orang Arab, karena kekuatan 
mereka belum benar-benar terkuras. Akan tetapi ada dua alasan mengapa orang 
Arab menyerah:
1.      wilayah yang hilang hanya memiliki sedikit penduduk (seperti kasus 
Sinai pada Mesir dan Dataran Tinggi Golan pada Suriah) atau merupakan wilayah 
pendudukan (dalam kasus Jalur Gaza yang diduduki Mesir maupun Tepi Barat yang 
diduduki Yordania sejak tahun 1948) 
2.      ibu kota ketiga negara tersebut terancam (pasukan Israel hanya berada 
kurang dari 100 km dari Kairo dan kurang dari 50 km dari Damaskus dan Amman). 

Perang tersebut merupakan yang paling dramatis dari semua perang yang terjadi 
antara Israel dan negara-negara Arab, mengakibatkan depresi selama 
bertahun-tahun di Dunia Arab, mengubah mentalitas dan orientasi politik di 
kalangan rakyatnya dan menyebabkan meningkatnya ketegangan antara negara-negara 
Arab dengan dunia Barat. Sementara kerugian material dan manusia cukup 
dramatis, kelemahan orang Arab dalam perang ini dibandingkan efisiensi orang 
Israel tetap menjadi catatan sejarah yang tidak terlupakan.

Perang menyebabkan Israel memperoleh wilayah yang lebih luas dibandingkan 
perang-perang lainnya yang melibatkan negeri tersebut: Israel merebut Sinai dan 
Jalur Gaza direbut dari Mesir, Yerusalem Timur dan Tepi Barat dari Yordania dan 
Dataran Tinggi Golan dari Suriah.

Bagi masyarakat internasional, perang menyebabkan ditutupnya Terusan Suez 
selama 8 tahun sehingga membuat harga barang dalam perdagangan dunia yang 
menggunakan pelayaran meningkat tajam.

selanjutnya Perang Yom Kippur

-- 
Best regards,
Aqib                        





--
http://lenterahati.wordpress.com

--------------------------------------------------
Berhenti (Quit):  [EMAIL PROTECTED]
Arsip milis:  http://groups.yahoo.com/group/smun65
Arsip Files:  http://groups.yahoo.com/group/smun65/files
Website: http://smun65.blogspot.com
Friendster: [EMAIL PROTECTED]
    - http://www.friendster.com/profiles/smun65
360 Yahoo!: http://360.yahoo.com/smun65jkt
--------------------------------------------------
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/smun65/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke