Alami Tak Selalu Aman 29 Oct 2006 | 06:07 PM WIB
Pemahaman yang umum di masyarakat kita adalah membagi produk 'kesehatan' (dan atau obat) menjadi dua kubu ekstrim: alami dan sintetik. Padahal di jaman teknologi modern seperti ini sulit sekali menemukan produk yang 100% dari bahan alam TANPA menyertakan bahan sintetik (baik sebagai pengisi, campuran, wadah/kapsul, atau perisa) sama sekali. Memang tidak mustahil. Tapi jika jamu dikemas dalam bentuk kapsul, tidak ada jaminan bahwa bahan pembuat kapsul tersebut tidak mengandung senyawa sintetik kecuali dinyatakan pula komposisi bahan kapsul tersebut. Kesalahpahaman yang lebih mengkhawatirkan (bagi saya) adalah membuat (dan mengamini) pernyataan bahwa jika alami maka aman. TIDAK SEMUA YANG ALAMI ITU AMAN ! Saya sangat prihatin terhadap klaim iklan suatu 'obat' diare populer. Mengapa kita pilih yang alami? Karena alami itu aman. Sembari tampilan menunjukkan "ALAMI = AMAN". Ini kesimpulan yang tergesa-gesa dan memaksakan, demi memberi dasar bahwa produk yang ditawarkannya dijamin aman. MENYESATKAN! Herba tidak sepenuhnya aman, karena tanaman obat pun mengandung racun, dan penggunaannya memerlukan berbagai kondisi yang berbeda. Tahukah anda, bahwa buah-buahan dan sayuran tertentu secara alami menghasilkan sianida? Simak *artikel<http://www.inspection.gc.ca/english/fssa/concen/specif/fruvegtoxe.shtml> *di CFIA (Canadian Food Inspection Agency). Dan tahukah anda, mahkota dewa si tanaman 'dewa' (karena klaim penyembuhan berbagai penyakit oleh buah ini sungguh memesona) selain penyembuh yang manjur juga merupakan racun yang kuat? Dan bahwa sebab utama mengapa anak berusia di bawah 1 tahun sebaiknya tidak mengonsumsi madu adalah karena adanya bakteri penghasil botulin si racun alami paling kuat? *Aturan Main dalam Mengonsumsi Obat Herbal* Inti informasi yang benar adalah: untuk mendapat efek yang diinginkan dari sesuatu, gunakan sesuai aturan. Aturan dalam hal obat herbal mencakup beberapa hal yang penting untuk diketahui: * Sifat dan khasiat. Bahasa kerennya: indikasi. * Kandungan kimia, misalnya antihistamin, alkaloid, saponin, dan lain-lain. * Bagian yang digunakan. * Cara pemakaian (ditumbuk, direbus, atau diseduh? berapa banyak dan berapa kali dalam periode seberapa?). * Efek farmakologis. * Catatan penting, misalnya larangan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil Penggunaan tanaman obat harus berdasarkan asas manfaat dan keamanan. Jika bermanfaat untuk penyembuhan penyakit, tetapi tidak aman karena beracun, harus dipikirkan kemungkinan timbulnya keracunan akut maupun keracunan kronis yang mungkin terjadi. Intinya, risiko dan keuntungannya harus ditimbang baik-baik. Hal ini berlaku pula untuk obat 'konvensional'. Aturannya banyak? Iya memang! Bukan mentang-mentang alami lalu mengarang sendiri dosis dan racikannya. Jangan sampai terjadi 'kecelakaan' akibat sok tahu dalam berurusan dengan obat herbal. *Terapi Bersama: Herbal dan Konvensional* Yang penting untuk diingat juga: jika anda mengonsumsi obat herbal BERSAMAAN dengan obat 'konvensional', pastikan untuk mengatakan yang sebenarnya pada dokter anda. Mengapa penting? Karena senyawa dalam obat herbal bisa saja bereaksi dengan senyawa dalam obat 'konvensional', yang efeknya bisa jadi fatal. Kebanyakan orang mungkin berpikir bahwa dokter tidak akan memperbolehkan mereka mengonsumsi obat herbal jika dokter tersebut tahu. Di luar 'sentimen' tertentu (misalnya bahwa dokter 'benci' obat herbal dan hanya mendukung konsumsi obat 'konvensional'), informasi ini sebenarnya penting demi keamanan pasien itu sendiri. Nyatanya ada saja dokter yang memperbolehkan pasiennya menjalani terapi dengan obat herbal dan obat 'konvensional' berbarengan. Tentu dengan catatan bahwa kedua jenis obat tidak memberi reaksi yang memperburuk kondisi kesehatan. Dokter tenang, pasien bisa senang karena punya kendali dalam memilih pengobatan yang diinginkan. Keputusan Mengonsumsi Obat dan Suplemen Herbal Didik diri anda sendiri. Pelajari sebanyak mungkin mengenai obat herbal yang akan/sedang anda konsumsi. Tanyakan pada dokter atau praktisi pengobatan herbal. Ikuti dosis yang dianjurkan. Jangan melebihi yang direkomendasikan, dan cari tahu tentang kontra indikasinya. Perhatikan efek samping yang mungkin timbul, misalnya mual, pusing, sakit kepala, atau sakit perut. Jika terjadi, turunkan dosis atau hentikan pemakaian. Waspada terhadap reaksi alergi. Reaksi yang parah dapat menyebabkan kesulitan bernafas. Pelajari profil produsen. Obat dan suplemen herbal tidak dibuat sama, sehingga ada baiknya untuk memilih merk yang telah dikenal baik. Tanyakan pada diri anda sendiri: * Apakah produsen terlibat dalam penelitian produknya sendiri atau hanya mengandalkan penelitian yang dilakukan oleh orang lain? * Apakah produk tersebut memberi klaim yang bombastis, begitu muluk sehingga sulit dibuktikan kebenarannya? * Apakah produk tersebut memberikan informasi mengenai racikan terstandar, efek samping, komposisi, aturan pakai dan perhatian khusus (precaution)? * Apakah label informasi nampak jelas dan mudah dibaca? * Apakah ada nomor telepon pengaduan konsumen, alamat, atau alamat situs yang tercantum agar konsumen dapat mencari tahu lebih banyak mengenai produk tersebut? Keputusan Pribadi Keputusan untuk menjalani pengobatan dengan metode yang manapun sifatnya pribadi. Tak dapat dipaksakan oleh siapapun. Keputusan yang tepat untuk seseorang belum tentu tepat juga jika diterapkan pada orang lain, dan belum tentu pula tidak manjur. Buat keputusan dengan pikiran jernih. Jangan hanya mengandalkan kesaksian orang lain yang pernah memakai produk tersebut karena reaksi tubuh seseorang tidak selalu sama. Apalagi kesaksian yang diberi sepihak oleh produsen, yang tidak dapat anda selidiki kebenarannya. Sadari bahwa bagaimanapun, keputusan selalu berpulang ke tangan anda. Hanya anda yang bertanggung jawab atas kesehatan anda. Kendali ada di tangan anda. Copyright (c) 2006 Lion Network International. All Right Reserved. Powered by RichColors, in corporation with Ravewarrior Design<http://www.ravewarrior.net/> [Non-text portions of this message have been removed] ***** 1. Anda ingin meningkatkan Motivasi, Produktifitas dan Kualitas Pelayanan Karyawan Anda ? Inhouse training & Workshop Motivasi dipandu langsung oleh penemu Metode SERVO, merupakan salah satu dari sembilan orang Guru Sukses, Versi Majalah Warta Bisnis, Edisi 41 / III / Agustus 2005. 2. Anda mencari Narasumber / Pembicara tentang Motivasi, Manajemen Diri dan Prestasi, ServoPower, ServoTherapy, HypnoTherapy ? 3. Anda mencari Penasihat Karir, Pelatih Pribadi (Personal Coach) ? 4. Anda ingin menghilangkan Hambatan Sukses Anda seperti Insomnia ? Trauma ? Phobia ? Mania ? Psikosomatis ? Relapse ? Stress ? Cemas ? Sedih ? Takut ? Depresi ? Marah ? Kebiasaan / Pengalaman Buruk ? Gemuk / Kurus ? dll. ? Testimonies di Majalah Good Housekeeping, September 2005, hal. 52. Klik aja >>>http://servocenter.wordpress.com/servo-testimonies/<<< ***** Hubungi Sdr. Iwan S. di : (021) 5574 5555, 554 6009, 554 5257 SERVO CENTER Pusat Pemrograman Motivasi, Manajemen Diri dan Prestasi Komplek Cipondoh Makmur, Jl. Bahagia Raya Blok B5b No. 2 Cipondoh, Tangerang 15148. >>>http://servocenter.wordpress.com/<<< ***** 1. Talkshow Interaktif tentang Motivasi, Manajemen Diri dan Prestasi : a. Radio MSTRI 104,2 FM, Setiap Kamis Sore, Jam 16.00 - 17.00 b. Radio PESONA 103,8 FM, Setiap Rabu Malam, Jam 19.00 - 20.00 Setiap Minggu Pertama, Awal Bulan 2. Anda ingin mengkonsultasikan masalah Pribadi Anda ? Klik aja >>>http://servocenter.wordpress.com/140/<<< Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/TaManBinTaNG/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/TaManBinTaNG/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/