2010/3/25 Ferry Kristianto <mailtomyitan...@gmail.com>:
>
> maksud saya apa ada hubungannya dengan performance?
Mestinya tidak ada, iso maupun bukan iso akan menghasilkan performance
yang sama.
file individual dari iso yang di-mount loopback tetap bisa di-cache per file.

> Apakah tetap lebih baik
> isi file iso yang dipindah ke harddisk, atau lebih baik folder yang sering
> diakses dan cenderung tetap (misal file packages untuk repository) lebih
> baik dibuat file iso dan dimount? itu pertanyaan saya.
> kalo file iso kan memudahkan untuk backup, walau kecenderungan rusak
> sebagian file berarti kerusakan seluruh file iso.
Memperbaiki iso yang rusak sebagian dengan rsync cukup mudah,
jadi ini bukan masalah besar.

> untung rugi dari sisi
> keamanan file memang sudah saya pertimbangkan, masalahnya apa ada
> hubungannya dengan performance server secara keseluruhan (menyita memori,
> kerja CPU lebih tinggi, dsb)?
Tidak; kalaupun ada, tidak signifikan

> yang anda post diatas sudah saya lakukan sebelumnya. saya sudah tetapkan
> jumlah maksimal loop device.

Btw saya sudah melakukan hal yang sama sejak sebelum tahun 2002
http://andika-lives-here.blogspot.com/2010/02/flashback-mesin-mirror.html

Posting saya sebelumnya hanya menegaskan bahwa penambahan opsi
max_loop itu malah kurang fleksibel di kernel versi baru.

Salah satu cara menghemat space yang saya lakukan saat itu adalah
mencampur antara mount loopback iso dan lndir. hasilnya, file lama
yang tidak berubah diambil dari iso, sedangkan file baru diambil dari mirror
upstream.

-- 
FAQ milis di http://wiki.linux.or.id/FAQ_milis_tanya-jawab
Unsubscribe: kirim email ke tanya-jawab-unsubscr...@linux.or.id
Arsip dan info milis selengkapnya di http://linux.or.id/milis

Kirim email ke