On 10/20/05, Patriawan, Carlos <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

se"!) ;)
> >
> > Boleh saja sih tempat "hosting" di Indonesia, tinggal pertanyaan:
> > bagaimana kesiapan penyedia "hosting" menghadapi konsumen *bangsa
> > sendiri* apalagi dengan embel-embel motivasi semi-nasionalis seperti
> > itu?
>
>
>  Setuju mas amal, setelah baca sampe selesai artikel Salon yg saya kutip di
> email sebelumnya, ada informasi menarik dengan yang namanya Community
> Internet di US sana.
>
>  Rupaya usaha untuk membuat koneksi broadband ala kebutuhan dasar lainnya,
> air, listrik dan karenanya disediakan oleh pengurus daerah [municipality],
> ditentang oleh, jreng jreng big telcos dong sebagai pemonopoli infrastruktur
> dengan berbagai usaha legal dan lobby.

Kemaren2 ini sudah pernah dibahas,refer ke  proyek UTOPIA di Utah yg
ada di arsip milis ini. Makanya kemudian gara2 koneksi broadband yg
ditentang lokal telko,muncul peraturan USDA.

>
>  Nah di Indonesia memang regulasi kurang, tapi ini bisa jadi kelebihan dan
> kekurangan. Ada temen saya yang buka usaha WiFi untuk daerah khusus doang,
> dalam hal ini Cigadung Bandung, yang merupakan daerah perumahan.

Bukannya itu yang dilakukan oom Onno Purbo cs melalui indoWLI ? rtrw
net istilahnya.

Carlos

>
>  Mungkin kalo mulai bangun mesh network di daerah yang kecil dulu aja,
> lama-lama bisa ngeblanket seluruh kota. :)
>
>
>
> --enda
> Visit my blog. Click here
> http://enda.goblogmedia.com


Kalo ga salah Quasar (yang menurut saya lebih profit oriented dibandingin IndoWLI) juga sudah mulai melakukan hal ini, setidaknya di daerah perumahan saya sudah. Sayang koneksinya masih lambet banget.
--
Oskar Syahbana
http://www.permagnus.com/
http://blog.permagnus.com/

Kirim email ke