Made Wiryana wrote: > > Di Indonsia juga, pulang pada jadi Menteri, jadi Ketua Jurusan, bisa ngobyek > di luar, jadi seminaris :-) > > Bukannya ini juga insentif , Kalau jawabannya ndak mau karena bebannya > makin kompleks mungkin ini yg lebih tepat, yang menyebabkan pada ndak mau > balik
Kalau saya lihat-lihat aplikasi beasiswa umumnya mengutamakan memberikan beasiswa kepada dosen dan PNS. Alasan pihak pemberi beasiswa mengutamakan ke orang-orang yang bergerak di sektor pendidikan (dosen) dan sektor pelayanan publik (PNS) adalah mereka inilah yang memiliki posisi strategis. Dengan posisinya yang strategis ini, mereka bisa menjadi agen perubah yang mampu mendinamisasi masyarakat ke arah yang positif di tempat mereka berasal. > Jangan remehkan jadi dosen/akademis di Indoensia itu lebih kompleks dari di > USA. Karena kadang juga harus jadi pak RT/RW, buka ceramah P4, jadi saksi > ahli kadang-kadang, jadi narasumber. belum kadang harus jadi pendamai kalau > mahasiswa berantem Nambahin Pak Made. Njewer mahasiswa yang masih suka pakai sandal dan titip absen. Terus nge-dengerin curhat-an mahasiswa. :-D Eh, tapi ada juga lho satu-dua dosen yang mampu menginspirasi mahasiswa-nya. ;-) > IMW Zaki Akhmad