atrinia wrote:
> On 5/19/06, Edo Caligula <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> >
> > On 5/19/06, Monang Setyawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > > Persamaan Helmholtz Pecah di Tangan Dosen ITB
> > > (Persamaan matematika Helmholtz dipakai untuk mencari titik lokasi
> > > minyak bumi)
> >
> > Harian Republika baru turun cetak dengan berita yg sama
> > di bulan Mei 2006, beda fase 5 bulan.
> >
> >
> Memang benar demikian kayaknya.
> Kalau dibandingkan isinya, di Republika ada isi wawancara langsung
> dengan Bapak Yogi dan cukup mendetil, sementara di Detik
> sedikit banyak mirip dengan press release TU Delft:
> http://www.tudelft.nl/live/pagina.jsp?id=05bc36fe-b8cf-461d-bf1a-0e8af957e45a&lang=en


yang paling mengena buat saya adalah bagian akhir artikel tersebut ,
kayaknya obsesi engineer2 hitek indonesia di pusat riset dunia sama  ya
dimana2.

............
Karena, kata dia, saat ini Indonesia jauh tertinggal dibandingkan
dengan India. Padahal, Indonesia dan India sama-sama sebagai negara
berkembang dan banyak masyarakatnya yang miskin. ''Meskipun miskin,
tapi India sekarang bisa menjadi pusat informasi teknologi (IT) di
dunia. Saya ingin Indonesia seperti India, kemiskinan bukan berarti
tidak bisa berkembang,'' ujar Yogi kepada Republika. Khusus untuk ITB,
sambung pria kalem kelahiran Tasikmalaya 8 Oktober 1974, obsesinya
adalah ingin ITB bisa lebih besar lagi.
...........


--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke