Kalo dari sisi sipil, memang ada standarisasi, tapi lebih ke struktur
bangunan.. untuk design interior, memang ada juga, tapi setahu saya
gak belibet kayak di sono.. Low cost.. itu masalah.. di jerman bisa

Sebenarnya bukan belibet rie, tapi stick to the rules. ini yang kadang di abaikan di indonesia, karena everything is possible, as you wish deh terserah ndoro tuan.
 

diterapkan standarisasi yang aneh2.. ya mereka bikin barang sendiri..
Jadi dari sisi bisnis, sama2 diuntungkan.. produsen untung, pemerintah
untung, konsumen apalagi..

sebenarnya ini yang bisa membuat industri local maju kalau semuanya harus standard, kalau ngga salah kan ada SII, tapi lagi2 ini jadi ladang pemerasan oknum di perindustrian untuk menekan produsen, dan akhirnya produsen neken konsumen deh, nah ujung2 nya konsumen lari ke product made in China yang ngga ada standard yang penting murah

 

Disini korek api aja import dari india, eh,
china... Standartnya ngacu ke negara lain.. akhirnya gak dijalani
karena gak sesuai kebutuhan kita..

Ngga ngerti termen pernah cerita Satu ball korek kuping made in china cuman 10 ribu rupiah, berapa ongkos nya bikin kayak gitu, masak semua made in china, akhirnya kita cuma senang jadi bangsa pemakai .

adjie


--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke