Assalamu'alaikum penggiat TV Islam,

Kebetulan sekali, beberapa bulan lalu untuk sebuah keperluan saya 
sempat berbincang dengan pimpinan TVN (Televisi Nusantara).

Berikut akan saya sampaikan info mengenai TVN. Semoga bermanfaat 
bagi penggiat TV Islam.

TVN adalah salah satu anak perusahaan dari Rajawali Group (dipimpin 
konglomerat: Pieter F. Sondakh) yang berkantor di Menara Rajawali 
Mega Kuningan.  Anak perusahaan Rajawali Group yang terkenal adalah 
PT. Excelcomindo Pratama Tbk,dan PT. Bentoel International Tbk.

Group Rajawali membeli sebuah perusahaan TV di Bekasi (Delta 
silikon, Cikarang). TV Bekasi ini sudah megap-megap. Produksi yang 
masih rutin dibuat adalah acara kebaktian kristen untuk RCTI yang 
tayang tiap hari minggu pk. 15.00 yang dipimpin oleh pendeta dari 
Amerika. TV Bekasi ini yang akan menjadi cikal bakal jaringan TVN.  
Karena selanjutnya, TVN akan ekspansi ke 8 kota di Indonesia, untuk 
selanjutnya ke seluruh propinsi dan siaran ke luar negeri.

Konsep acara yang digagas adalah 60% pendidikan dan 40% hiburan. 
Muatan lokal (acara yg ditujukan untuk penduduk di provinsi 
lokal/berbahasa daerah lokal) sebesar 40%.  40% muatan lokal ini 
adalah persyaratan dari Depkominfo RI.

Content acara di produksi oleh sebuah production house (PH) di 
Semarang. Dari Semarang, content ini akan di kirim ke Bekasi, 
sebagai kantor Operasional TVN (sementara).  Konsep acara di buat 
lebih atraktif dan dinamis, sehingga tidak membosankan penonton.  
Pernah lihat tayangan "uang kaget" & "tolong" ?, tayangan pendidikan 
di TVN akan dibuat sebagaimana "uang kaget" & "tolong" di buat. 
Isinya mendidik dan menghibur sekaligus. Creative bukan ?..

Saat ini TVN berkonsentrasi membangun infrastruktur Broadcast dan 
IT, untuk proses dan lalulintas data serta penyimpanan datanya. Bila 
sudah ada yang bisa menangkap siaran TVN, berarti TVN sudah 
melakukan ujicoba siaran. 

Semua acara yang akan siaran di seluruh kota jaringan TVN (nama TV 
nya bisa jadi berbeda2 di tiap kota) mendapat kontrol ketat dan 
pengawasan dari kantor pusat operasional. Siaran nya akan mirip dan 
seragam, walaupun beda kota. Sehingga akan agak mirip dengan TV 
Nasional. Konsep TV Nasional, sangat di sukai pengiklan di TV.

Tak dapat di sangkal, semangat "berbagi kasih" cukup dominan 
mewarnai TVN.

Bagaimana dengan TV Islam ?, berikut beberapa saran saya untuk 
penggiat TV Islam:

1. Mendirikan sekolah broadcast di provinsi2 potensial (banyak 
penduduk dan Pendapatan asli daerahnya tinggi), untuk memasok 
kebutuhan SDM broadcast yg punya ghiroh
2. Mendirikan lembaga pendidikan periklanan di propinsi2 potensial, 
untuk memasok SDM periklanan media Radio dan TV.
3. Mendirikan Production House di kota2 potensial (untuk memasok 
acara TV, Iklan TV, sinetron dll)
4. Meningkatkan dakwah di lembaga pendidikan broadcast/ memiliki 
jurusan broadcast di tiap kota potensial 
5. Meningkatkan da'wah di kalangan marketing manager dan CEO (untuk 
kesediaan menjadi pengiklan pada acara yang di produksi oleh 
production house penggiat TV Islam).
6. Membuka usaha suply perangkat Broadcast dan IT yang 
berkonsentrasi pada kebutuhan IT, sehingga jaringan TV Islam tidak 
terus menjadi konsumen. Avid dan Cisco masih dominan dan mengatur 
harga kebutuhan Infrastruktur IT di dunia Broadcast.
7. Koordinasi dan da'wah di kalangan artis dan penggiat/sineas 
muslim.  Amat disayangkan kalau kita masih belum bisa berkordinasi 
dengan penggiat da'wah yang saat ini bekerja di stasiun TV dan 
Production House terkenal. Kebetulan secara pribadi, saya mengetahui 
(bukan kenal lho) penggiat da'wah ada yang bekerja di RCTI, SCTV, 
Metro TV, AnTV, sinemart (badrian noviansyah/ Teater kanvas), 
Triwarsana (Helmi Yahya/Masjid Baitul Mal STAN), sayangnya, mereka 
saling tidak kenal mengenal satu sama lain. Mereka merasa, sendiri.

Kalau 7 langkah ini sudah siap dng product masing2, akan sangat 
memudahkan operasional dan perkembangan TV Islam.  

No 4 & 7 adalah hal yang bisa dilakukan sekarang dan tidak 
memerlukan investasi dana yang besar untuk mewujudkannya.

Sebaliknya, bila 7 langkah ini belum di siapkan, bukan mustahil dana 
yang di invest untuk pembuatan TV Islam bisa sia-sia, karena kurang 
di dukung persiapan infrastruktur yang memadai dari berbagai sisi.  

Sementara sebelum TV Islam siap, SDM di 6 bidang ini sudah bisa 
berkiprah di stasiun TV yang sudah exist.  Berapa banyak stasiun TV 
kehabisan ide untuk acara ramadhan tiap tahun ???. Sehingga acara 
yang diproduksi, untuk mencapai kualitas rata2 saja sulit.  Ingat 
bagaimana tema bencong begitu dominan di acara TV kita pada ramadhan 
yang baru saja lewat??... Begitulah jadinya, kalau belum dapat 
sentuhan sineas dan penggiat TV islam.  Peluang dan kebutuhan itu 
sudah di depan mata,.... Akankah ramadhan tahun depan kita masih 
melihat figur bencong menjadi pengisi acara ramadhan yang di tonton 
oleh keluarga kita??.. 

Tahun 1995, saya pernah mendapati ikhwah di Akademi Media Radio dan 
Televisi. Masih adakah ikhwah di CMC Broadcast academi (salemba)? 
Next Broadcast Academi (pejaten, ps. minggu)? BSI, Mercubuana, 
Interstudi juga ada jurusan broadcasting ? tapi, sudah adakah 
penggiat TV Islam di sana ?

Wallahu 'alam bissab.
Semoga bermanfaat

ilal liqo

Iwan





Kirim email ke