tulisan si wa sasmita, kenging ngorowot ti http://www.kompas.com/kompas-cetak/0604/06/Jabar/1027.htm
Kenapa Dibawa Tuan Snouck...? Orientalis adalah orang yang mempelajari dan mengetahui dengan mendalam budaya timur. Salah seorang orientalis yang cukup terkenal adalah Prof Dr C Snouck Hurgronje. Ia pernah tinggal di Mekkah dengan mengaku sebagai Muslim, dan namanya pun sempat diganti dengan Abdul Ghaffar. Ia juga sempat tinggal di Tatar Sunda dan di wilayah Aceh. Tulisan ini bukan mengulas ke-orientalis-annya, tetapi tentang koleksi naskah Sunda. Keberadaan naskah Sunda pada awal abad ke 20 berjumlah ribuan, sekarang tersimpan di Museum Nasional, museum- museum di Jawa Barat, perorangan, dan di negeri Belanda. Berbekal buku Naskah Sunda: Inventarisasi dan Pencatatan (Edi S Ekajati dkk, 1998), saya mencoba menghitung naskah koleksi Snouck Hurgronje yang ada di negeri Belanda. Ternyata, koleksinya sebanyak 371 naskah dari 785 naskah Sunda yang diperkirakan ada, atau 47 persen. Salah satu koleksinya adalah naskah Siksa Kandang Karesiyan dengan nomor kode Lor.8450 (Lor, Lieden Oriental Department), huruf Sunda kuno, bahasa Sunda kuno. Untuk mendapatkan naskah-naskah tersebut, Snouck bisa membeli atau diberi. Selama berada di Tatar Sunda, ia sangat dekat dengan para menak atau bangsawan, juga dengan para penghulu dan pemuka agama. Snouck malah dua kali menikahi gadis Sunda. Dari masing-masing istri ia mempunyai keturunan. Pernikahan pertama dengan Sangkana, anak Haji Muhammad Taib, penghulu besar Ciamis tahun 1889. Sangkana meninggal setelah keguguran anaknya yang kelima. Pernikahan kedua dengan Siti Sadiah, anak dari Haji Muhammad Sueb, yang terkenal dengan sebutan Kalipah Apo, di Bandung tahun 1898. Snouck Hurgronje pulang ke Belanda saat anaknya dari Siti Sadiah berumur 18 bulan, sambil memboyong naskah koleksinya. Ia tidak pernah kembali lagi ke Indonesia. Setelah di Belanda, ia tetap mendapat kiriman naskah dari teman- teman di Tatar Sunda. Snouck meninggal tahun 1936, dan menulis surat wasiat yang tidak boleh dibuka selama 100 tahun setelah kematiaanya. Surat wasiatnya sampai kini tersimpan di KITLV, Institut Kerajaan Belanda tentang Kajian Geografi, Bahasa, dan Antropologi. Kelak, tahun 2036, surat wasiat itu baru boleh dibuka. Kolektor lain Kolektor naskah Sunda lainnya adalah KF Holle, juragan perkebunan teh Waspada di Cikajang, Garut, tahun 1856. Jumlah naskah koleksinya kurang lebih 168. Koleksinya itu tidak dibawa ke negeri Belanda, tetapi berada di Indonesia dan tersimpan di Musieum Nasional Jakarta. Salah satu koleksinya adalah Carita Perang Cina di Purwakarta, nomor kode SD.108 (SD, Sunda) huruf Sunda dan Latin, bahasa Sunda. KF Holle fasih berbahasa Sunda. Oleh orang Garut ia dipanggil Tuan Hola. Ia menganjurkan para menak Sunda yang melek huruf agar menulis cerita dalam bahasa Sunda. R Haji Muhamad Musa, penghulu Garut yang paling produktif menerima anjuran Holle, menuliskan karya yang terkenal, yaitu Wawacan Panji Wulung. Masih banyak kolektor naskah Sunda lain yang berasal dari Belanda, antara lain CM Pleyte, JLA Brandes, dan Th Pigeaud. Sekarang menemukan naskah Sunda sudah sangat susah. Menurut informasi dari pedagang buku lama, para pemburu buku bahasa Sunda lama semakin banyak, bukan saja oleh orang Sunda, tetapi juga orang asing. Kalau benar, berita ini cukup menggembirakan karena buku-buku lama bahasa Sunda dibaca lagi, kearifan lokal diungkap lagi. Snouck Hurgronje telah "menyelamatkan" naskah Sunda yang begitu banyak untuk disimpan di negeri Belanda. Pasalnya, apabila tetap berada di tempat si empunya, bisa jadi tidak pernah dibaca untuk dipelajari. Jangan-jangan malah dijadikan benda keramat. Tetapi, alangkah jauhnya kalau ingin melihat atau meneliti naskah Sunda, oleh orang Sunda dari Tatar Sunda. Mudah-mudahan saja salah satu isi dari surat wasiat yang akan dibuka tahun 2036 adalah mengembalikan naskah-naskah Sunda ke Tatar Sunda. Mamat Sasmita Penggiat Rumah Baca Buku Sunda mj http://geocities.com/mangjamal Komunitas Urang Sunda --> http://www.Urang-Sunda.or.id Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/urangsunda/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/